IT Infrastructure
Teknologi berkembang secara pesat di era globalisasi. Di era ini teknologi menjadi salah satu alat yang dapat dihandalkan oleh perusahaan perusahaan untuk dapat menjangkau pasar yang lebih sual dan mencari peluang keuntungan yang lebih besar. Bahkan di era ini terdapat perusahaan atau jenis usaha yang berbasis online yang berarti segala bentuk transaksi dalam bisnis tersebut menggunakan bantuan dari teknologi. Lembaga IT terkadang sering dipandang sebelah mata karena dianggap salah satu departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal seperti itulah yang sering kali menjadi problematika tersendiri bagi lembaga IT pada perusahaan atau organisasi.
Kebutuhan efisiensi waktu serta iaya yang mengakibatkan tiap pelaku usaha merasa memerlukan penerapan teknologi informasi pada lingkungan kerjanya. Salah satu penyebab kebiasaan kerja yaitu akibat dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi, contohnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak (software) yang didalamnya termasuk sistem manajemen di dalam perusahaan yang mengintegrasikan sistem perusahaan menjadi 1 aplikasi yang sama. Semua sistem yang tadinya bersifat manual pada perusahaan atau organisasi tersebut berubah menjadi otomatis sehingga dapat mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya dan lain-lain.
Manajemen infrastruktur Teknologi Informasi mewakili dirinya dalam banyak cara, salah satunya dari pengawasan virus-virus untuk peralatan survei untuk pertanda jika upgrade sudah dekat. Tujuan dari manajemen infrastruktur TI adalah untuk mencapai efektivitas dari keseluruhan proses TI, kebijakan, data, sumber daya manusia, peralatan dan lainnya.
Berikut adalah beberapa poin yang menunjukkan bahwa manajemen infrastruktur Teknologi Informasi itu penting:
1. Make smarter IT decisions
Jika Anda belum mengelola dan memantau infrastruktur TI Anda, kemungkinan Anda tidak tahu bagaimana kinerja lingkungan TI Anda sendiri. Dengan mengelola lingkungan TI, Anda dapat mendeteksi kapan harus mengubah dan memperbaharui sebuah sistem, dan kapan Anda harus mengurangi risiko.
2. Limit disasters
Masalah dapat terjadi meskipun Anda telah mengambil semua tindakan pencegahan yang tepat, namun dengan menerapkan manajemen infrastruktur TI dengan benar, Anda dapat mengurangi terjadinya masalah dan meminimalisir kerusakan yang terjadi.
3. Improve user experience
Dengan menyadari keadaan infrastruktur TI Anda setiap saat, Anda dapat membuat pengalaman yang lebih baik untuk pengguna akhir Anda. Anda dapat mencegah downtime yang terjadi secara tiba-tiba, dan mengendalikannya jika diperlukan. Ketika downtime diperlukan, baik untuk pemeliharaan dan keperluan lainnya, Anda dapat mengingatkan pengguna akhir Anda terlebih dahulu sehingga tidak akan ada ketidaknyamanan.
4. Keep productivity flowing
Jika data hilang, terhapus, atau rusak, Anda dapat mengembalikannya jika Anda telah membuat keputusan yang tepat dari perspektif manajemen infrastruktur TI. Dengan membangun cadangan pada infrastruktur TI Anda, Anda akan dapat mengambil dan mengembalikan data perusahaan, sehingga pengguna akhir dapat mempertahankan akses informasi yang mereka butuhkan untuk terus bekerja tanpa gangguan.
5. Reduce costs
Ketika sesuatu tak terduga terjadi, biaya tak terduga pun akan terjadi. Jika Anda tidak mengatur infrastruktur TI Anda, Anda tidak akan bisa memprediksi atau mengatur biaya tersebut. Dengan bersikap proaktif dan mengatur infrastruktur Anda sebelumnya, kita dapat menghemat uang perusahaan kita
Kesimpulan:
IT infrastruktur wajib dibangun untuk memudahkan kita mencari customer, memberikan pengalaman yang lebih kepada customer, memudahkan kita untuk melihat data customer, serta dapat menghemat uang perusahaan.
Sebagai pebisnis kita harus mengikuti perkembangan teknologi. Bila kita tidak mengikuti perkembangan teknologi maka perusahaan kita akan tertinggal dan kalah dalam persaingan pasar.