DATA ADIMINISTRATOR VS DATABASE ADMINISTRATOR
Data Administrator (DA) adalah seseorang yang mengelola perancangan logika dari struktur dan integritas data dalam suatu organisasi. Tujuan diperlukannya data administrator pada suatu organisasi agar dapat membantu organissi dalam memastika data yang dimiliki aplikasi dari organisasi tersebut terstruktur dengan baik.
Berikut ini tanggung jawab dari data administrator:
- Memastikan bahwa data memiliki standar yang jelas dalam hal penamaan, definisi dan tipe data yang dimiliki. Standar data mencakup pemilihan nama yang tepat, definisi yang jelas untuk memastikan data dapar dimengerti dan digunakan dengan benar, dan pengetikan data yang memastiikan bahwa data yang diidentifikasi memiliki tipe data yag tepat sehingga mudah diolah.
- Memastikan bahwa data memiliki kepemilikan yang jelas, mudah diakses, dan menjaga kerahasiaan data. Kepemilikan data mencakup hak milik atas data dan kewajiban dalam melindungi kerahasiaan data. Aksesibilitas data memastikan bahwa data mudah diakses oleh pihak yang berwenang untuk menggunakannya.
- Memastikan kualitas data. Hal ini mencakup penerapan aturan validasi data dalam memastikan bahwa data yang dimasukkan akurat dan lengkap. Tidak hanya itu, diperlukan completeness (memastikan bahwa data yang dibutuhkan tersedia dan terkini) dan currency (memastikan data diperbaharui dan relevan).
Database Administrator (DBA) adalah seseorang yang berfokus melaksanakan implementasi atas keamanan dan pengoperasian manajemen sistem basis data dari database dalam organisasi. Tujuan diperlukannya database administrator pada suatu organisasi agar dapat membantu organissi dalam memastikan bahwa sistem basis data berjalan dengan aman, efisien, dan optimal, sehingga data dapat digunakan dengan mudah dan aman untuk mendukung kebutuhan bisnis dan organisasi.
Berikut ini tanggung jawab dari database administrator:
- Mengelola lingkungan DBMS yang berbeda. Seorang DBA harus memastikan bahwa semua sistem basis data yang berbeda berjalan dengan baik dan sesuai dengan persyaratan bisnis. Hal ini dapat mencakup instalasi dan konfigurasi perangkat lunak, serta pemeliharaan dan peningkatan kinerja sistem basis data. Maka dari itu, seorang DBA harus dapat bekerja dengan beberapa DBMS, seperti Oracle, SQL Server, MySQL, PostgreSQL, MongoDB, dan Cassandra.
- Melindungi database (basis data) dan data – autentikasi. Seorang DBA harus memastikan bahwa basis data dilindungi dari ancaman keamanan, seperti serangan hacker atau malware. DBA juga harus memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses basis data, dan melindungi data dari kehilangan atau kerusakan. Maka dari itu, seorang DBA harus dapat menggunakan beberapa metode keamanan, seperti autentikasi pengguna, otorisasi akses, enkripsi data, dan pengawasan aktivitas pengguna.
- Mempertahankan dan memelihara tingkat kinerja tinggi. Seorang DBA harus memastikan bahwa kinerja basis data tetap optimal, bahkan saat jumlah pengguna meningkat atau ketika volume data yang ditangani semakin besar. Ini bisa mencakup mengoptimalkan struktur query dan indeks, memperbarui perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan, mengalokasikan sumber daya yang cukup, dan memonitor kinerja sistem secara teratur.
- Mencadangkan data dan menentukan prosedur pemulihan. Seorang DBA harus membuat cadangan data secara teratur dan memastikan bahwa prosedur pemulihan yang jelas dan teruji tersedia jika terjadi kegagalan sistem atau bencana alam. Dengan beberapa metode cadangan data, seperti backup lengkap, backup diferensial, dan backup transaksional.