Competition mapping Matrix Case : Mercedes dan Roll Royce
Competition Mapping Matrix
Model kedua untuk melakukan analisa kompetisi adalah dengan membuat grafik competition matrix.
Grafik 2 ini adalah competition mapping dari produk mobil yang membandingkan customer value (manfaat yang didapat customer dengan uang mereka) dengan harga.
Customer value meliputi bermacam-macam komponen mulai dari mesin yang lebih bagus, eksterior dan interior, diasumsikan terdapat hubungan yang kuat antara value dengan harga dimana semakin banyak value harganya semakin mahal.
Dimulai dari Hyundai yang menawarkan harga yang murah dan value yang rendah, disusul dengan Ford kemudian BMW lalu Mercedes paling atas dengan harga paling mahal dan value paling tinggi Roll Royce.
Harga BMW lebih tinggi dari Ford untuk itu BMW memberikan value lebih kepada cutomer (lebih prestige, pengendalian lebih baik, performance mesin lebih dan lebih luxury) namun mereka sama-sama masih dalam level yang hampir sama. Dan berharap dapat mengalihkan customer BMW ke Ford atau Ford ke BMW. Mana yang lebih economis bagi customer.
Beberapa customer mampu untuk memanjakan diri dengan membeli Roll Royce meski jumlahnya tidak banyak karena harganya yang sangat mahal sebesar £250,000 untuk sebuah mobil dimana merkea bisa mendapatkan BMW dengan harga seperempatnya. Namun beberapa customer memang benar-benar ingin yang lebih dari BMW dapat ditawarkan dengan Roll Royce.
Pada grafik diatas, terdapat jarak yang cukup jauh antara BMW dan Roll Royce dimana gap tersebut menunjukkan adanya peluang. Dan pada kenyataannya disitulah letak Merdeces.
Mercedes menawarkan luxury saloon didesain untuk memenuhi dap dan harapan orang-orang tertentu yang membeli BMW tetapi sebenarnya ingin yang lebih dari BMW namun tidak menginginkan untuk membeli Roll Royce yang jauh lebih mahal.