School of Information Systems

SIS FM DEVELOPMENT WEEK 2021 : ENGAGE YOUR AUDIENCE WITH CREATIVE STRATEGY ON DIGITAL MARKETING

SIS FM Development Week merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh jurusan Sistem Informasi bagi para faculty member. Dengan mengusung konsep dari kita, untuk kita, dan oleh kita, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan insight yang dapat diaplikasikan selama proses perkuliahan kedepannya. Tahun ini, terdapat tiga topik yang diangkat dalam SIS FM DevWeek, yaitu 1Step into Robotic Process Automation (RPA), 2Case Based Learning Method for Online Teaching, dan 3Engage Your Audience with Creative Strategy on Digital Marketing.

Pada artikel ini, Anda akan diajak untuk ikut serta dalam topik Engage Your Audience with Creative Strategy on Digital Marketing. Pada zaman yang serba cepat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa digital marketing memainkan peran penting dalam menarik minat audience terhadap suatu produk ataupun informasi. Narasumber pada topik ini ialah, Bapak Yakob Utama Chandra, beliau merupakan Enrichment Program Coordinator di School of Information Systems. Eits usut punya usut, tahun 2020, beliau telah memiliki sertifikasi dalam hal Creative Strategy Professional oleh Facebook loh.

Sharing session yang dilakukan secara online melalui aplikasi zoom ini, diikuti oleh 41 peserta. Diawali dengan kesadaran creative strategy tidak hanya membutuhkan pengetahuan akan marketing, serta bagaiamana perusahaan/organisasi dapat menyesuaikan kebutuhan customer, tetapi juga perlu adanya pemahaman terhadap trend saat ini. Dalam melakukan digital marketing dan kaitannya dengan creative strategy, terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Reach people where they are. Memahami target pasar yang ingin dituju dan keselarasannya dengan pencapaian tujuan bisnis atau business goals.
  • Get people to notice. Media yang digunakan untuk dapat meningkatkan awareness dan perhatian dari customer melalui pemahaman terhadap setiap pemilihan platform dan konten yang digunakan untuk menjangkau customer.
  • Measure and improve. Melalukan evaluasi terhadap creative strategy yang dilakukan dengan tolak ukur: A/B Testing, Brand Lift, dan Conversion Lift.

Ketiga hal ini dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan media sosial yang saat ini menjamur dimasyarakat. Perpaduan antar media sosial dan pemahaman akan setiap platform media sosial yang digunakan dapat mempengaruhi output yang diharapkan.

Untuk dapat melakukan engagement terhadap audience dengan creative strategy melalui digital marketing, sebelumnya perlu adanya kesadaran akan pasar yang ditargetkan. Mengacu pada segmentasi yang dilakukan oleh Facebook, terdapat 3 jenis audience yang dapat di-approach melalui media sosial yaitu:

  • Core audience. Mengacu pada seluruh user yang ada pada platform media sosial tanpa adanya segmentasi tertentu.
  • Custom audience. Mengacu pada user yang telah ter-engage dengan produk yang Anda miliki. Dalam kata lain tergolong re-targeting
  • Lookalike audience. Mengacu pada user yang terdapat pada platform yang sama sekali tidak pernah berhubungan dengan produk Anda. Fokus dari lookalike audience adalah mencari pasar baru dilokasi berbeda dengan pasar yang dikuasai saat ini.

Selain pemahaman terhadap target pasar yang dituju, perlu adanya indikator yang dapat menyatakan kapan creative strategy yang digunakan telah tepat sasaran dan memenuhi ekspetasi tujuan bisnis. Pak Yakob memaparkan terdapat 4 checklist sederhana yang dapat digunakan sebagai tolak ukur atau indikator. Perusahaan harus dapat menjawab keempat checklist ini agar dapat dikatagorikan memiliki pencapaian terhadap business goals:

  • What do you want people to do when they see your ad?
  • Can your social media platform complement your other ad channel?
  • Can your brand take full advantage of all the placements your social media offers?
  • How will you know if your audience has taken your desired actions?

Dalam digital marketing, biasanya konten-konten yang digunakan untuk dapat menarik perhatian customer dapat disebut sebagai campaign. Campaign sendiri memiliki beberapa objektivitas yaitu:

  • Tahapan ini memiliki fokus untuk mengenalkan customer atau audience terhadap produk sehingga memiliki concern pada brand awareness dan reach yang bisa dicapai.
  • Perlu adanya pertimbangan dalam melakukan campaign seperti pada traffic, engagement, apps installs, video views, lead generation, dan messages.
  • Keberhasilan campaign dapat dilihat melalui berbagai indikator seperti conversions, catalog sales, dan store traffic.

Saat melalukan campaign pada media sosial, Anda harus dapat melakukan targeting dengan tepat agar engagement meningkat. Anda perlu menghindari adanya overlapping audience dan penargetan yang terlalu spesifik, hal ini dapat menurunkan potensi engagement produk Anda. Untuk membantu menargetkan pasar secara tepat, direkomendasikan menggunakan audience tools and insight agar informasi berikut dapat secara jelas dimiliki:

  • People insight
  • Advertising insight
  • Industry insight
  • Holiday season insight
  • Insight to go

Kelima insight diatas ini, jika informasi dimiliki secara jelas dan digunakan secara tepat dapat membantu meningkatkan engagement dengan pasar. Setelah seluruh informasi diatas dipaparkan oleh Pak Yakob, sharing session ini ditutup dengan sesi praktek. Pak Yakob mengajak para peserta untuk dapat melakukan eksekusi dengan mendemokan cara melakukan campaign menggunakan salah satu platform media sosial yaitu Facebook Audience Insight dan Facebook Ad Manager. Terima kasih atas sharing session yang Bapak bawakan!

Inggried Kurniawan