School of Information Systems

Project Stakeholders Management – Planning Stakeholders Management

            Setelah membaca mengenai project stakeholders management – identifying stakeholders, manajer proyek dan tim harus mengembangkan rencana pengelolaan pemangku kepentingan untuk membantu mereka secara efektif melibatkan pemangku kepentingan dan memastikan bahwa keputusan yang baik dibuat selama masa proyek. Rencana ini mungkin formal atau informal, berdasarkan kebutuhan proyek.

            Sebelumnya, terdapat satu hal yang harus kalian tahu, ialah Analisis Pemangku kepentingan atau stakeholders. teknik menganalisis informasi untuk menentukan kepentingan pemangku kepentingan mana yang harus difokuskan dan bagaimana meningkatkan dukungan pemangku kepentingan di seluruh proyek. Setelah mengidentifikasi pemangku kepentingan proyek utama, Anda dapat menggunakan model klasifikasi yang berbeda untuk menentukan pendekatan untuk mengelola hubungan pemangku kepentingan. Misalnya, Anda dapat membuat jaringan kekuasaan / kepentingan untuk mengelompokkan pemangku kepentingan berdasarkan tingkat otoritas (kekuasaan) dan tingkat perhatian (minat) mereka terhadap hasil proyek.

            Selain informasi yang ditemukan dalam daftar pemangku kepentingan, seperti informasi identifikasi pemangku kepentingan, informasi penilaian, dan klasifikasi, rencana pengelolaan pemangku kepentingan dapat mencakup yang berikut ini:

  • Tingkat keterlibatan saat ini dan yang diinginkan: Jika tingkat ini tidak sama, tim proyek harus mengembangkan strategi untuk menyelaraskan tingkat keterlibatan.
  • Keterkaitan antar pemangku kepentingan: Seperti yang Anda pelajari di bab-bab sebelumnya, ada banyak keterkaitan antara kegiatan proyek dan pemangku kepentingan. Manajer proyek harus selaras dengan politik organisasi.
  • Persyaratan komunikasi: Rencana manajemen komunikasi harus menentukan persyaratan pemangku kepentingan, dan daftar pemangku kepentingan dapat memperluas permintaan unik dari orang-orang tertentu.
  • Strategi pengelolaan potensial untuk setiap pemangku kepentingan: Bagian penting ini dapat berisi informasi yang sangat sensitif.
  • Metode untuk memperbarui rencana manajemen pemangku kepentingan: Semua rencana memerlukan beberapa proses untuk menangani perubahan dan pembaruan. Fleksibilitas akan menjadi penting karena pemangku kepentingan berubah dalam proyek.

Karena rencana pengelolaan pemangku kepentingan sering kali menyertakan informasi sensitif, itu tidak boleh menjadi bagian dari dokumen resmi proyek, yang biasanya tersedia untuk ditinjau oleh semua pemangku kepentingan. Dalam banyak kasus, hanya manajer proyek dan beberapa anggota tim lainnya yang harus mempersiapkan rencana pengelolaan pemangku kepentingan. Dalam banyak kasus, bagian dari rencana pengelolaan pemangku kepentingan tidak ditulis, dan jika ada, distribusinya sangat dibatasi.

SOURCE

https://www.pmi.org

Adam Fahsyah Nurzaman