School of Information Systems

Peluang Perusahaan Otomotif di Era Industri 4.0

Revolusi industri telah terjadi sejak tahun 1750-an dan terus berlanjut sampai sekarang. Dimulai dari mesin uap yang mendominasi industri saat itu, dari kereta sampai mesin penggerak turbin. Dan sekarang memasuki revolusi industri ke 4, semuanya telah berubah secara dramatis. Tren otomatisasi, pertukaran data terkini, komputasi awan, Internet of things (IoT), kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan semua hal virtual yang mampu memudahkan kegiatan operasional kita di hampir semua hal.

Hal tersebut tentunya menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja di mana manajemen waktu dianggap sebagai sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pemain industri. Selain itu, manajemen waktu yang baik secara eksponensial akan berdampak pada kualitas tenaga kerja dan biaya produksi.

Contoh konkrit yang dapat diambil dari pemanfaatan teknologi pada bidang industri adalah proses pembukuan dan produksi yang kini sudah dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Terlepas dari peran teknologi dalam bidang industri, manfaatnya juga bisa didapatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Saat ini, pengambilan dan pertukaran informasi dapat dengan mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui jaringan internet.

Menyongsong revolusi industri 4.0, berbagai lini industri di Indonesia tengah bersiap, dan tidak terkecuali industri otomotif. Bahkan, industri mobil dan motor ini, menjadi salah satu sektor andalan dalam Roadmap Making Indonesia 4.0 dengan ditargetkan menjadi basis produksi kendaraan konvensional dan listrik untuk pasar domestik dan ekspor.

Perkembangan industri otomotif ini tentunya saja disebabkan oleh perkembangan teknologi dibidang transportasi. Munculnya jasa taksi dan ojek online seperti Grab dan Gojek tentunya memberikan dampak yang sangat terasa kepada industry otomotif khususnya di Indonesia. Karena jasa tersebut telah memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sehingga mereka harus memiliki kendaraan pribadi.

Selain perkembangan teknologi dibidang transportasi, pembangunan infrastruktur jalan juga berperan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pula penjualan kendaraan. Sebab, dengan pembangunan yang merata diharapkan menyebabkan aktivitas ekonomi di daerah meningkat, sehingga daya beli juga ikut meningkat.

 Adapun mengenai ekspor di Indonesia. Nilai ekspor mobil Indonesia pada 2017 menurut data Badan Pusat Statistik mencapai US$ 3,53 miliar atau sekitar Rp 46,9 triliun naik 21,8% dari tahun sebelumnya senilai US$ 2,89 miliar. Dari 10 negara tujuan ekspor utama otomotif Indonesia, Filipina merupakan negara tujuan utama dengan nilai US$ 1,28 miliar. Di urutan kedua, Arab Saudi dengan nilai US$ 494,1 juta diikuti Thailand di posisi ketiga dengan nilai US$ 265,7 juta. (Badan Pusat Statistik (BPS), 2018)

Indonesia merupakan produsen otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara. ASEAN Automotif Federation mencatat produksi mobil Indonesia mencapai 1,06 juta unit. Jumlah tersebut mengalahkan produksi otomotif Thailand 769 ribu unit maupun Malaysia mencapai 580 ribu unit.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum (Sekum) Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) menjelaskan industri otomotif nasional pada dasarnya sudah menerapkan industri 4.0. Hal ini demi kepentingan efisiensi produksi. “Dari bagian Research and Development (RnD) sampai ke bagian produksi kendaraan sudah menggunakan sistem komputer dan internet. Menurutnya investasi untuk masuk ke industri 4.0 sudah masuk dalam bagian investasi yang dikeluarkan oleh tiap pabrikan otomotif. Sedangkan untuk sistem teknologi, mayoritas pelaku industri otomotif banyak mengunakan pihak ketiga. “Tujuan akhirnya untuk peningkatan kualitas produk, meningkatkan produktivitas, dan juga efisiensi waktu.

Peluang industri otomotif di Indonesia masih sangat besar, karena perkembangan ekonomi Indonesia yang stabil serta pembangunan infrastruktur yang berkembang. Selain itu, revolusi industri 4.0 juga menjadi kunci perkembangan industri otomotif di Indonesia dengan penerapan teknologi – teknologi yang mumpuni seperti robot yang dapat membantu pekerjaan manusia sehingga dapat menghasilkan produk yang baik dengan cara yang efektif.

Willy Kristian

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031