School of Information Systems

Mengenal Web of Things

Pengertian Web of Things

Saat ini, istilah Internet of Things (IoT) sudah seringkali kita dengar. IoT merupakan suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Dapat dikatakan bahwa IoT dapat merubah sebuah perangkat yang awalnya hanya perangkat mati menjadi sebuah objek yang “pintar”. Namun, dalam pengembangan IoT terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, meliputi penggunaan sumber daya yang terbatas, skalabilitas, heterogenitas objek dan kapasitas penyimpanan yang terbatas. Selain itu, terdapat masalah utama dalam penerapan IoT antara lain perangkat dengan protokol yang beragam dan aksesibilitas dari berbagai perangkat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengatasi interoperabilitas antar berbagai macam perangkat IoT. Salah satu solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan web sebagai platform integrasi universal atau yang disebut dengan Web of Things. Web of Things adalah penyempurnaan dari Internet of Things dengan mengintegrasikan hal-hal pintar tidak hanya ke dalam Internet (jaringan), tetapi ke dalam Arsitektur Web (aplikasi).

Arsitektur Web of Things

Arsitektur WoT adalah upaya untuk menyusun galaksi protokol dan alat Web ke dalam kerangka kerja yang berguna untuk menghubungkan perangkat atau objek apa pun ke Web.

Setiap layer yang terdapat pada gambar di atas membantu mengintegrasikan berbagai perangkat ke Web dengan lebih dekat dan karenanya membuat perangkat tersebut lebih mudah diakses oleh aplikasi dan manusia. Berikut ini adalah penjelasan setiap layer dari arsitektur WoT:

  • Layer 1: Access

Layer ini bertanggung jawab untuk mengubah perangkat apapun menjadi Web Thing yang dapat berinteraksi dengan menggunakan permintaan HTTP sama seperti sumber daya lain di Web. Dengan kata lain, Web Thing adalah REST API yang memungkinkan untuk berinteraksi dengan sesuatu di dunia nyata, seperti membuka pintu atau membaca sensor suhu yang terletak di seluruh planet.

  • Layer 2: Find

Lapisan ini memastikan bahwa perangkat tersebut tidak hanya dapat dengan mudah digunakan oleh klien HTTP lain tetapi juga dapat ditemukan dan digunakan secara otomatis oleh aplikasi WoT lainnya. Pendekatannya adalah dengan menggunakan kembali standar semantik web untuk menggambarkan berbagai perangkat dan layanannya. Ini memungkinkan pencarian berbagai perangkat melalui mesin telusur dan indeks web lainnya serta generasi otomatis antarmuka pengguna atau alat untuk berinteraksi dengan perangkat. Pada tingkat ini, teknologi seperti JSON-LD sedang digunakan: bahasa untuk membuat anotasi JSON secara semantik.

  • Layer 3: Share

Internet of Things hanya akan berkembang jika perangkat memiliki cara untuk berbagi data dengan aman di seluruh layanan. Hal ini merupakan tanggung jawab layer Share, yaitu menentukan bagaimana data yang dihasilkan oleh perangkat dapat dibagikan secara efisien dan aman melalui web. Pada tingkat ini, kumpulan protokol Web lain membantu. Pertama, TLS, protokol yang membuat transaksi di Web aman. Kemudian, teknik seperti mekanisme autentikasi web yang didelegasikan seperti OAuth yang dapat diintegrasikan ke API Things. Selain itu, dapat juga menggunakan jejaring sosial untuk berbagi perangkat dan sumber dayanya untuk membuat Social Web of Things.

  • Layer 4: Compose

Setelah perangkat ada di Web (layer 1) dimana mereka dapat ditemukan oleh manusia dan mesin (layer 2) dan sumber dayanya dapat dibagikan secara aman dengan orang lain (layer 3), saatnya untuk melihat bagaimana membangun skala besar, aplikasi yang berarti untuk Web of Things. Dengan kata lain, perlu untuk memahami integrasi data dan layanan dari perangkat yang heterogen ke dalam ekosistem besar alat web seperti perangkat lunak analitik dan platform mashup. Alat web di layer compose misalnya, JavaScript SDK menawarkan abstraksi tingkat tinggi, hingga dashboard dengan widget yang dapat diprogram, dan terakhir ke alat mashup fisik seperti Node-RED. Terinspirasi oleh layanan partisipatif Web 2.0 dan khususnya web mashup, mashup fisik menawarkan tampilan terpadu dari web klasik dan Web of Things dan memberdayakan untuk membangun aplikasi menggunakan data dan layanan dari Web Things tanpa memerlukan keterampilan pemrograman.

Referensi

Dominique, G. (2017, April 8). What is the Web of Things? Retrieved from WEB OF THINGS: https://webofthings.org/2017/04/08/what-is-the-web-of-things/

Donny, K., Adhitya, B., & Reza, A. S. (2018). Pengembangan Perangkat Middleware Web of Things (WoT) Berbasis Arsitektur Publish Subscribe Menggunakan Protokol REST HTTP. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 4966.

Muhammad, R. A. (2020, November 23). Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh Penerapannya. Retrieved from Sekawan Media: https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/

Siti Julianingsih Nurfitriyani

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031