School of Information Systems

Good UX Design Aspects

Desain UX yang baik awalnya terbentuk karena keinginan end-user untuk menggunakan aplikasi yang unik dan responsif di semua jenis perangkat. Zaman sekarang, kebanyakan customer lebih memilih tampilan yang cocok untuk mobile. Kenapa? Karena kita tidak dapat memungkiri bahwa kini penggunaan ponsel semakin meningkat. Bahkan faktanya, biaya iklan yang dihabiskan untuk ponsel akan lebih besar dibanding biaya untuk iklan perangkat berbasis desktop. Jadi, apakah seorang UX Designer harus mulai membuat aplikasi dengan pendekatan “mobile first” ?

Figure 1. Good UX Aspects

Sebenarnya user tidak terlalu peduli apakah site yang kita buat itu responsif, adaptif, memiki banyak mobile theme atau tidak. Yang mereka inginkan hanya good user experience.  User hanya menginginkan website kita untuk mudah dinavigasikan dengan konten yang bagus dan unik serta format yang mudah dibaca, dan mereka ingin aplikasinya konsisten di semua perangkat.

User Experience Yang Baik Tidak Hanya Memiliki Tampilan Desain Yang Bagus Saja

            Desain yang bagus merupakan salah satu bagian penting untuk user experience yang baik. Jika tampilannya tidak menarik, maka user tidak akan tertarik untuk terus menggunakannya. Tetapi lebih dari itu, ini lebih mengenai membuat pengalaman yang dapat diingat, intuitif dan konsisten setiap seseorang berinteraksi dengan website atau aplikasi yang kita buat. Bagaimana caranya? Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Information Architecture

Mungkin anda berpikir bahwa anda yang paling mengetahui konten anda, tetapi apakah pelanggan anda akan memikirkan hal yang sama? Uji dahulu information architecture (sitemap dan navigasi) untuk memastikan bahwa anda memiliki konten dimana user akan melihatnya, bukan yang anda pikir harus berjalan. Daripada mencoba untuk sangat menarik, pastikan navigasi-navigasi yang terdapat di dalamnya meyakinkan untuk pengunjung. Gunakan terminologi yang konsisten pada semua platform, sehingga apapun perangkat yang digunakan oleh pengunjung, mereka akan langsung beradaptasi dengan website yang anda buat.

  • Personalization

Seseorang tentu suka dibuat merasa spesial, seperti sesuatu secara khusus dibuat untuk mereka. Anda dapat memperoleh perasaan hangat yang sama dengan menggunakan teknik untuk mempersonalisasi website anda. Baik user login atau anda menggunakan cookies untuk melacak aktivitas mereka, anda dapat mempersonalisasi pengalaman mereka dengan menggunakan rekomendasi konten, rekomendasi produk, atau bahkan memberitahu mereka hal apa yang sedang terjadi di area mereka.

  • Continuity

Zaman sekarang terdapat banyak apliaksi yang menawarkan untuk melanjutkan sesuatu secara otomatis dari letak terakhir kali ia buka. Contohnya saat menonton video dan menutupnya di pertengahan video, saat membuka aplikasi yang sama maka aka nada suggestion untuk membuka video tersebut pada durasi saat terakhir kali menutup aplikasi.

Contoh lainnya dalam e-commerce adalah mengirimkan e-mail apabila pada shopping cart ada item yang belum di check out. Tujuannya untuk apa? Sebenarnya agar seseorang tetap mengunjungi website kita.

Bibliography

O’Bryant, M. (2015, Agustus 13). What is good UX Design? It may be more than you think. Retrieved from Oomph: https://www.oomphinc.com/notes/2015/08/good-ux-design/

Evelyn Pricilia