School of Information Systems

E-HEALTH: DATA MEDIS

Kehadiran dan kemajuan teknologi komputer dan teknologi informasi saat ini telah membawa manfaat yang luar biasa termasuk didalamnya sektor kesehatan. Dalam menghadirkan informasi dan memberikan sarana layanan komunikasi yang efektif dan efisien, e-health merupakan salah satu bentuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berbagai hal dapat dimungkinkan dalam e-health, khusunya dalam meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas dan efektifitas dari pelayanan yang diberikan. Dengan aplikasi e-Health pelayanan kesahatan akan menjadi lebih sederhana dengan pemanfaan aplikasi berbasis internet. Aplikasi e-health cocok dan dibutuhkan bagi para profesional dan otoritas kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan khusus maupun masyarakat luas. Apa contoh nyata yang bisa dilakukan e-health. Pertama, dewasa ini rekam medis merupakan salah satu isu yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Rekam medis merupakan hak pasien untuk mengetahui status kesehatan atau penyakitnya. Rekam medis menyimpan sejarah lengkap kesehatan seorang pasien, diagnosa yang akurat sangat bergantung pada informasi historis rekam medis pasien. Idealnya, setiap orang mempunyai historis rekam medis longitudinal, yang menyimpan catatan kesehatan sejak lahir. Rekam medis ini menyimpan informasi kesehatan, baik penyakit yang pernah diderita maupun catatan kondisi kesehatan, sejak kelahiran seorang pasien. Informasi medis ini akan sangat membantu seorang dokter mengetahui status atau kondisi kesehatan seorang pasien. Di Indonesia, rekam medis longitudinal masih menjadi tanggung jawab pasien, karena Indonesia belum memiliki regulasi tentang standar untuk pengelolaan dan penyimpanan rekam medis. Hal ini tentu saja menyulitkan pasien untuk memiliki historis rekam medis yang lengkap. E-health dapat mengelolanya. Kedua, di Indonesia adalah pengelolaan data historis kesehatan pasien, dimana sebagian besar rumah sakit dan instansi kesehatan masih menyimpan data kesehatan format teks. Sedangkan data citra medis seorang pasien belum terintegrasi dengan data historis pasien dan disimpan independen. Alasan utama penyimpanan yang terpisah antara data tekstual dan citra medis ini adalah keterbatasan kapasitas penyimpanan dan bandwith telekomunikasi yang diperlukan jika data tersebut harus diakses lewat jaringan. Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia saat ini belum mendukung bandwith yang diperlukan untuk pertukaran data citra medis. Oleh karena itu, perlu pengembangan sistem yang mampu mengintegrasikan data citra medis dengan data pasien serta mendukung pertukaran data teks dan citra medis antara berbagai penyedia layanan kesehatan khususnya bagi rumah sakit.

Suroto Adi