School of Information Systems

Alasan UX Designer Harus Memiliki Kemampuan Desain

Sebagai UX Designer tentu hal yang paling penting adalah memahami perasaan dan pengalaman user saat menggunakan produk. Dalam perspektif user, hal yang diperhatikan oleh mereka adalah user interface (UI) yang menarik dari UI Designer. UI Designer mengubah grayscale wireframe dari UX Designer menjadi prototype yang berwarna dan menarik. Tetapi apakah UX Designer wajib untuk memiliki sense of design? Menurut artikel dari CareerFoundry, kemampuan visual design juga diperlukan oleh UX Designer dalam memulai karirnya. Visual design penting dalam mempertimbangkan platform yang didesain untuk memahami kebutuhan dari developer. Artikel ini akan membahas bagaimana skill desain dapat menambah kemampuan anda menjadi UX Designer.

            Banyak dari UX Designer berkutat dengan pembuatan sitemaps, wireframes, dan prototype setiap harinya. Jika anda belajar beberapa standard dari teknik desain UI, anda dapat mengaplikasikannya ke deliverables tersebut. Khususnya ketika anda membuat wireframe dan prototype, hal yang dapat dipelajari adalah:

  • Responsive layouts and grid systems

UI designer menggunakan sistem grid untuk meluruskan elemen desainnya dan mempermudah mereka untuk melakukan rescale, sehingga dapat disesuaikan dengan devices yang berbeda. Sebagai UX Designer, mempelajari sistem grid dan menggabungkan mereka ke dalam wireframe merupakan cara yang baik untuk membuat deliverable yang menarik secara visual. Dan juga dapat memudahkan UI Designer dalam mengubah wireframe tersebut menjadi prototype.

  • Visual hierarchy

UX Designer terbiasa dalam membentuk hirarki informasi melalui posisi konten di dalam halaman. UI Designer dapat merubah desain mereka dengan menggunakan hirarki visual untuk memandu user ke tempat yang benar dalam waktu yang tepat. Daripada hanya posisi dalam halaman, teknik ini menyangkut pilihan font, ukuran font, warna dan animasi yang menarik perhatian user.

  • Typography

Typography bukan menjadi pemikiran utama dari UX Designer karena biasanya mereka menggunakan font Arial atau Helvetica. UI Designer belajar untuk menggunakan banyak font untuk menggambarkan cerita dan pesan yang tepat bagi usernya.

  • Color Theory

Warna biasanya tidak terlihat pada deliverables dalam UX, tetapi memikirkan teori warna dan efek emosional dari warna dapat menjadi informasi yang berharga bagi UX Designer. Kenali user anda, kebutuhan, dan koneksi emosional terhadap produk, sehingga anda dapat merekomendasikan warna yang sesuai untuk proyek yang lebih sukses.

  • Animation

UI Designer tidak hanya membuat animasi yang menarik perhatian, tetapi animasi tersebut harus tetap bermakna. Animasi dapat menjadi tool yang berguna dalam menarik perhatian user kepada hal yang penting di dalam interface. UX Designer yang mengetahui tentang animasi dapat memberikan rekomendasi yang sesuai untuk mencapai tujuan user dalam proyeknya.

Demikianlah beberapa alasan mengapa UX Designer harus memiliki kemampuan desain. Kemampuan ini sangat penting khususnya kepada para freelancers.

Bibliography

Diaz, J., 2016. The Need-To-Know Skills Of User Experience And User Interface Design. [Online]
Available at: https://careerfoundry.com/en/blog/ux-design/required-skills-for-ux-ui-design/
[Accessed 26 January 2018].

Rein, R., 2017. Why UX Designers Need UI Skills. [Online]
Available at: https://usabilitygeek.com/why-ux-designers-need-ui-skills/
[Accessed 26 January 2018].

Christy Tanudjaja