School of Information Systems

Menghitung Biaya Rata-Rata Tertimbang

Kapan Biaya Rata-rata Tertimbang digunakan? 

Biaya rata-rata tertimbang digunakan ketika pemilik toko perlu melakukan penghitungan fisik menyeluruh untuk memverifikasi item inventaris yang tersedia. 

Ini membantu bisnis menetapkan biaya produksi rata-rata untuk produk tertentu dan terus melacak aktivitas yang terkait dengan perubahan biaya secara akurat. 

WAC per unit = COGS/unit tersedia untuk dijual 

Untuk memahami rumus, ada baiknya mengidentifikasi bagian-bagian tertentu dari persamaan: 

  • HPP adalah nilai persediaan asli ditambah pembelian. 
  • Unit yang tersedia untuk dijual sama dengan jumlah unit dalam persediaan. 

Bisnis dapat menggunakan sistem persediaan periodik atau sistem persediaan perpetual saat menghitung metode WAC. Alokasi biaya persediaan berbeda-beda tergantung pada sistemnya. 

  • Sistem Persediaan Periodik 

Ketika perusahaan melakukan penghitungan persediaan akhir dan menerapkan biaya produk untuk menemukan biaya persediaan akhir, perusahaan menambahkan biaya persediaan akhir ini ke biaya awal dan pembelian selama periode tertentu. 

  • Sistem Persediaan Perpetual 

Dalam sistem ini, WAC juga dikenal sebagai ‘metode biaya rata-rata bergerak’ karena perusahaan terus melacak persediaan dan HPP. 

Bahan baru yang dibeli akan ditambahkan ke bahan yang sudah tersedia. Harga rata-rata harus ditentukan setelah setiap pembelian. 

Untuk melakukan ini, bagi total biaya persediaan yang ada dengan jumlah total unit yang ada. 

Contoh Perhitungan Biaya Rata-rata Tertimbang 

Sistem Persediaan Periodik 

ReadyMade Industries melaporkan persediaan awal 400unit seharga 75.000 per unit pada awal tahun fiskal 1 Januari. Pada akhir kuartal pertama, perusahaan melakukan pembelian berikut: 

  • 11 Januari: 200unit dengan biaya 50.000 = 1.000.000 
  • 23 Februari: 100unit dengan biaya 120.000 = 12.000.000 
  • 16 Maret: 130unit dengan biaya 145.000 = 18.850.000 

Total unit yang tersedia sebelum penjualan: 830 = 400 + 200 + 100 + 130 

Perusahaan menerima penjualan berikut: 

  • Penjualan akhir Januari 121 unit 
  • Penjualan akhir Februari sebanyak 220 unit 
  • Penjualan akhir Maret sebanyak 165 unit 

Total unit yang terjual selama kuartal pertama: 506 = 121 + 220 + 165 

Akuntan bisnis lebih suka menggunakan sistem persediaan periodik yang menghitung HPP dan unit yang tersedia untuk dijual pada akhir kuartal pertama: 

WAC per unit = (30.000.000 + 1.000.000 + 12.000.000 + 18.850.000) / 830 

WAC = 74.518 

Untuk penjualan 506unit selama periode Januari-Maret, bisnis mengalokasikan 745.180 per unit yang terjual. Unit yang tersisa masuk ke persediaan akhir, menghasilkan perhitungan berikut: 

506 x 74.518 = 37.706.108 dalam HPP 

61.850.000 – 37.706.108 = 24.143.892 dalam persediaan akhir. 

Sistem Persediaan Perpetual 

Saat mengikuti sistem persediaan perpetual, bisnis menentukan jumlah rata-rata sebelum penjualan unit. 

Sebelum penjualan Januari sebanyak 121 unit, biaya rata-rata per unit adalah sebagai berikut: 

WAC per unit = (30.000.000 + 1.000.000) / 600 

WAC = 51.670 

Setelah penjualan 121unit pada bulan Januari, biayanya adalah sebagai berikut: 

121 x 51.670 = 6.252.070 dalam HPP
31.000.000 – 6.252.070 = 24.747.930 tersisa dalam persediaan 

I Gusti Made Karmawan