School of Information Systems

Strategi Umum Fan Acquisition dalam Proses Social Marketing

Social marketing process secara umum adalah proses strategis yang digunakan untuk memengaruhi perilaku masyarakat secara sukarela demi kebaikan individu dan masyarakat secara keseluruhan seperti mendorong orang untuk berhenti merokok, memakai helm, membuang sampah pada tempatnya, atau donor darah secara rutin. Namun dalam konteks pemasaran produk social marketing berarti mempengaruhi perilaku masyarakat untuk tertarik dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan secara perusahaan secara rutin, tahapan pada social marketing umumnya ada 5 mulai dari Fan Acquisition > Engagement > Amplification > Community > Brand Strength. 

Artikel ini akan secara khusus membahas mengenai strategi-strategi yang dapat digunakan untuk tahapan pertama dalam Social Marketing yaitu Fan Acquisition. Fan Acquisition adalah upaya terencana untuk menarik dan mempertahankan audiens yang terlibat dan mendukung, tahapan ini bertujuan untuk membangun basis penggemar (fan base) yang loyal melalui platform media sosial merupakan aset strategis bagi merek, public figure, hingga organisasi, pada akhirnya basis penggemar yang terbangun ini diharapkan akan terus berkembang sampai menjadi komunitas dan dapat dikonversikan menjadi penjualan baik barang/jasa. 

  1. Memahami Target Audiens, Langkah awal dalam fan acquisition adalah memahami siapa audiens dari sebuah barang/produk, tim harus mengetahui segmentasi pasar yang sesuai dan cocok dengan brand masing-masing, hal ini dapat dianalisa berdasarkan demografi, psikografi, perilaku, dan lokasi, target audiens harus spesifik dan jelas karena, salah satunya dapat menggunakan cara personalisasi persona pengguna dengan membuat persona customer yang mewakili karakteristik target pasar yang ingin dicapai. Penggunaan platform /preferensi platform yang tepat juga dapat membantu untuk meraih target audiens. Contoh: Brand fashion remaja akan lebih efektif menyasar TikTok dan Instagram ketimbang LinkedIn.
  2. Menyediakan konten berkualitas tinggi dan konsisten

Konten adalah pusat dari akuisisi penggemar sebelum nantinya penggemar/fan yang tertarik dapat berkembang untuk melakukan transaksi pembelian atau bahkan menjadi customer yang loyal. Untuk membuat konten yang berkualitas dan efektif dapat menggunakan kriteria dibawah ini: 

  • Konten edukatif yang menarik, simple dan mudah dipahami seperti tutorial, infografis, dan tips-tips melakukan suatu kegiatan dengan menarik. 
  • Konten hiburan yang menghibur dan menyematkan brand yang ditawarkan dalam format meme, video lucu, ataupun post yang memanfaatkan moment viral yang sedang trending. 
  • Konten inspiratif seperti kutipan quotes, kisah sukses suatu individu yang dikemas dengan menarik dan sesuai dengan tema campaign beserta dengan brand image yang ingin dicapai. 
  1. Konten Paid Advertising dan Kolaborasi dengan Figur Publik 

Iklan berbayar dapat digunakan perusahaan untuk mempercepat proses akuisisi fan secara signifikan, hal ini dapat terjadi karena antusiasme masyarakat terhadap konten-konten yang tersebar pada media sosial. Platform yang dapat digunakan untuk melakukan paid advertising adalah sebagai berikut: 

  • Facebook/Instagram Ads: Cocok untuk target audiens berdasarkan minat & perilaku 
  • TikTok Spark Ads: Menyisipkan konten user generated content ke dalam iklan 
  • YouTube Ads: Pre-roll ads atau bumper ads untuk video campaign 
  1. Kolaborasi dan Influencer Marketing

Menggandeng pihak eksternal yang memiliki audiens sendiri (influencer) dapat memperluas jangkauan, hal ini dapat terjadi karena masyarakat cenderung mengikuti trend yang digunakan oleh figur publik yang mereka sukai, masyarakat juga cenderung akan memiliki sentimen positif terhadapt suatu produk barang/jasa yang diperkenalkan oleh figur publik yang mereka sukai.  

Alvian Shanardi Wijaya