School of Information Systems

Porter’s Five Forces Analysis : Threat of Buyers in BBCA

Bank Central Asia (BBCA) adalah salah satu bank terbesar dan paling terkemuka di Indonesia. Dengan basis pelanggan yang luas, BBCA terus berinovasi untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri perbankan. Salah satu elemen penting dalam analisis Porter’s Five Forces adalah Threat of Buyers (ancaman dari pembeli), yang menggambarkan seberapa besar kekuatan pelanggan dalam memengaruhi harga, kualitas, dan layanan. Artikel ini akan membahas ancaman dari pembeli terhadap BBCA dan bagaimana hal ini mempengaruhi strategi bisnis perusahaan.

https://alcorfund.com/wp-content/uploads/2020/10/Bargaining-power-of-buyers-Feature.jpg

Ancaman dari Pembeli

Ancaman dari pembeli mengacu pada kekuatan pelanggan dalam menawar harga, menuntut kualitas yang lebih tinggi, atau mencari alternatif produk dan layanan yang lebih baik. Pada industri perbankan, pembeli dapat berupa nasabah individu, perusahaan, atau lembaga lain yang menggunakan layanan keuangan. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi ancaman dari pembeli terhadap BBCA :

  1. Konsentrasi Pembeli

Jika sebagian besar pendapatan BBCA bergantung pada segmen pelanggan tertentu, misalnya perusahaan besar atau nasabah prioritas, maka pembeli di segmen tersebut memiliki daya tawar yang tinggi. Perusahaan besar dapat menuntut suku bunga pinjaman yang lebih rendah atau layanan khusus, sementara nasabah prioritas mungkin menginginkan lebih banyak keuntungan, seperti akses eksklusif ke produk investasi. BBCA mengatasi risiko ini dengan menawarkan portofolio produk yang beragam untuk melayani berbagai segmen pelanggan, termasuk nasabah individu, UMKM, dan perusahaan besar.

  1. Keberagaman Pilihan Layanan Perbankan

Pelanggan memiliki banyak alternatif untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka, seperti bank lain, layanan keuangan berbasis teknologi (fintech), dan platform pembayaran digital. Misalnya, menurut data dari Bank Indonesia, jumlah layanan fintech di Indonesia meningkat tajam, menawarkan suku bunga pinjaman lebih rendah dan proses yang lebih cepat. Situasi ini meningkatkan ancaman dari pembeli yang beralih ke penyedia layanan alternatif. Untuk mengatasi hal ini, BBCA terus meningkatkan pengalaman digital banking, seperti aplikasi myBCA dan fitur BCA mobile, untuk menjaga loyalitas pelanggan.

  1. Biaya Beralih yang Rendah

Dalam industri perbankan, biaya beralih (switching cost) relatif rendah, terutama dalam hal rekening tabungan atau layanan transaksi. Nasabah dapat dengan mudah memindahkan dana mereka ke bank lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi atau biaya administrasi lebih rendah. Untuk mengurangi risiko ini, BBCA berfokus pada penyediaan layanan bernilai tambah, seperti program loyalitas dan bunga kompetitif pada produk simpanan.

  1. Kekuatan Kolektif Pelanggan

Dalam era digital, pelanggan memiliki akses mudah ke informasi tentang berbagai produk keuangan, termasuk perbandingan biaya dan keuntungan. Hal ini memberi kekuatan kolektif kepada pembeli untuk memilih produk yang paling menguntungkan mereka. Berdasarkan hasil penelitian  koefisien  determinasi, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat hingga 49%, membuat pelanggan lebih cerdas dalam mengambil keputusan keuangan. BBCA merespons hal ini dengan meningkatkan transparansi dan edukasi kepada pelanggan melalui kampanye literasi keuangan.

https://cdn1.qualitygurus.com/wp-content/uploads/2022/09/5-Forces-Model-Analysis-Porter.jpg?lossy=1&ssl=1

Dalam konteks Porter’s Five Forces, ancaman dari pembeli menjadi tantangan yang signifikan bagi BBCA. Namun, strategi perusahaan untuk menjaga loyalitas pelanggan melalui inovasi, peningkatan layanan digital, dan penawaran produk yang kompetitif telah membantu mengurangi risiko ini. Dengan terus berfokus pada kepuasan pelanggan dan memberikan nilai tambah, BBCA dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya di industri perbankan.

Referensi

Direktur Humas Darmansyah. Siaran Pers: Indeks Literasi Dan Inklusi Keuangan Masyarakat Meningkat, 29 Oktober, 2022,

ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Indeks-Literasi-dan-Inklusi-Keuangan-Masyar akat-Meningkat.aspx.

Harahap, Berry A., et al. “Perkembangan financial technology terkait central bank digital currency (cbdc) terhadap transmisi kebijakan moneter dan makroekonomi.” Bank Indonesia 2.1 (2017): 80.

Wareza, Monica. “Bos BCA Ungkap Ancaman Besar yang Buat Bank Ditinggal Nasabah.” CNBC Indonesia, 3 Oktober, 2020,

www.cnbcindonesia.com/tech/20201003122226-37-191651/bos-bca-ungkap-ancaman-besar-ya ng-buat-bank-ditinggal-nasabah.

Madelaine Megan