Access Control Lists (ACL) Vs Capabilities Untuk Autorisasi

Access Control List (ACL) adalah aspek penting dari keamanan komputer, memastikan bahwa hanya user dan proses yang berwenang yang dapat mengakses sumber daya tertentu. Dua mekanisme mendasar untuk menerapkan kontrol akses adalah ACL dan Capabilities. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, keduanya berbeda dalam penerapan dan efektivitasnya dalam berbagai skenario. Berikut ini adalah prinsip-prinsip, perbedaan, keuntungan, dan kasus penggunaan ACL dan Capabilities
(ACL) adalah sebuah tabel yang menentukan izin yang dilampirkan pada sebuah objek, seperti file, direktori, atau jaringan. Setiap entri data dalam ACL menentukan subjek (bisa pengguna atau grup) dan operasi yang diizinkan kepada grup tersebut seperti (read, write, execute, dll.). Sedangkan Capabilities adalah token atau referensi yang memberikan izin kepada pengguna atau proses untuk mengakses suatu objek. Tidak seperti ACL, Capabilities dikaitkan dan melekat kepada subjek, bukan dengan objek. Ini berarti bahwa sebuah proses memiliki satu set Capabilities yang menentukan apa yang dapat dilakukannya daripada memeriksa daftar izin global. Jika sebuah proses memiliki Capabilities untuk sebuah file, maka secara implisit proses tersebut memiliki izin untuk mengaksesnya tanpa perlu memeriksa ACL yang terpisah.
Feature | ACLs | Capabilities |
Control Mechanism | Object-centric (berfokus pada objek dan izin diberikan untuk setiap objek) | Subject-centric (berfokus pada subjek dan izin diberikan untuk setiap user/role) |
Management Complexity | Kompleksitas tinggi untuk manajemen | Kompleksitas untuk manajemen lebih rendah karena direct assignments |
Performance | Performa bisa lebih lambat karena overload untuk melakukan lookup value dari setiap objek | Lebih cepat karena akses sudah divalidasi sebelumnya karena melekat pada setiap objek |
Revocation | Lebih mudah mencabut akses dengan memodifikasi ACL | Sulit dicabut setelah didistribusikan |
Security | Rentan terhadap kesalahan konfigurasi dan eskalasi hak istimewa | Lebih aman dengan desain dengan kontrol berbutir halus |
Penggunaan ACL dan Capabilities
ACL biasanya digunakan dalam:
- Sistem file (misalnya, NTFS, izin file Unix)
- Keamanan jaringan (misalnya, firewall, router)
- Sistem manajemen basis data
Capablities umumnya dapat digunakan dalam:
- Sistem operasi dengan keamanan berbutir halus (misalnya, Linux dengan kemampuan POSIX)
- Sistem terdistribusi yang membutuhkan delegasi akses
- Lingkungan yang aman dan memiliki kotak pasir (misalnya, mikrokernel berbasis kemampuan)
Baik ACL maupun capabilities memainkan peran penting dalam kontrol akses, dengan ACL yang lebih tradisional dan digunakan secara luas, sementara kapabilitas menawarkan alternatif yang efisien dan aman dalam skenario tertentu. Memilih di antara keduanya tergantung pada persyaratan keamanan spesifik dan arsitektur sistem. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan keduanya, administrator dan pengembang dapat menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat secara efektif.