School of Information Systems

Back to Your Childhood Memories Batch 2: Menggali Kreativitas Melalui LEGO® Serious Play® di BINUS University

Jakarta, 11 Agustus 2025 – Jurusan Sistem Informasi BINUS University kembali menghadirkan kegiatan inspiratif bertajuk “Back to Your Childhood Memories Batch 2”, yang kali ini digelar di Kampus Anggrek. Kegiatan ini dirancang khusus untuk mahasiswa Sistem Informasi sebagai bagian dari Pre-First Year Program (Pre-FYP) yang bertujuan mengasah kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi melalui metode LEGO® Serious Play®.

Acara ini dipandu oleh dua dosen berpengalaman, Manise Hendrawaty, S.Kom., M.M.S.I, PSM I dan Lay Christian, S.Kom., M.MSI, CDAP, yang memandu peserta menelusuri kembali ingatan masa kecil mereka sambil mengasah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Metode LEGO® Serious Play® yang digunakan dalam kegiatan ini bukan sekadar bermain balok LEGO seperti masa kecil. Di balik kepingan warna-warni tersebut, peserta diajak mengembangkan technical skills dalam menyusun LEGO, memahami konsep bricks as metaphors, dan membangun kemampuan storytelling menggunakan tiga mode komunikasi.

Materi diawali dengan pengenalan aturan dasar: semua peserta membangun, semua bercerita, tidak ada model yang salah, dan setiap cerita harus dihargai. Filosofi ini menciptakan ruang aman bagi mahasiswa untuk bebas berekspresi dan berbagi pandangan.

Sesi pertama berfokus pada keterampilan teknis (skilled build), di mana peserta diminta membangun menara paling memorable dengan enam keping LEGO. Tantangan ini memaksa mereka berpikir kreatif dalam keterbatasan sumber daya. Selanjutnya, mereka diajak menggunakan LEGO sebagai metafora—misalnya, satu keping hijau bisa mewakili pohon, brokoli, atau simbol ketenangan.

Memasuki sesi storytelling, mahasiswa membangun model yang mewakili identitas mereka saat ini, harapan selama menjadi mahasiswa baru, dan impian setelah lulus. Latihan ini membantu mereka merefleksikan tujuan pribadi sekaligus memahami aspirasi orang lain.

Bagian inti dari kegiatan adalah membangun “Individual Model” tentang lingkungan pembelajaran ideal versi masing-masing. Setelah itu, mahasiswa berkolaborasi membuat “Shared Model” melalui proses disaggregate, summarize, prioritize, rebuild. Setiap kelompok memecah ide menjadi komponen utama, menuliskannya di sticky notes, lalu merangkainya menjadi visi bersama yang disepakati.

Tidak berhenti pada membangun, peserta juga diminta mendokumentasikan hasil karya mereka melalui foto dan video penjelasan yang diunggah secara unlisted di YouTube, lalu dibagikan melalui Padlet. Pendekatan ini mengajarkan pentingnya dokumentasi digital dan presentasi visual dalam dunia profesional.

Di akhir kegiatan, peserta mengisi survey satisfaction untuk memberikan umpan balik terhadap jalannya acara, yang menjadi bahan evaluasi penyelenggara demi peningkatan kualitas di batch berikutnya.

Melalui “Back to Your Childhood Memories Batch 2”, mahasiswa tidak hanya menghidupkan kembali momen bermain masa kecil, tetapi juga membangun keterampilan yang relevan dengan dunia kerja, seperti kolaborasi tim, berpikir kreatif, komunikasi efektif, dan problem solving.

Acara ini menjadi bukti bahwa pembelajaran inovatif mampu menjembatani masa lalu dan masa depan, dengan mengajak mahasiswa untuk bermain, bercerita, dan berkolaborasi—sambil mempersiapkan diri menghadapi tantangan profesional di dunia nyata.

Felicia Evan