School of Information Systems

Zoom AI Companion: Integrasi Kecerdasan Buatan dalam Sistem Informasi untuk Mendukung Aktivitas Harian 

Di era transformasi digital yang semakin pesat, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah berkembang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari manusia, termasuk dalam aktivitas kerja, belajar, hingga komunikasi daring. Salah satu contoh nyata yang dapat diamati dalam penggunaan teknologi AI di keseharian adalah Zoom AI Companion, fitur terbaru dari platform konferensi virtual Zoom yang mengintegrasikan AI generatif untuk meningkatkan produktivitas pengguna. Fitur ini tidak hanya mempermudah pengalaman pengguna dalam mengikuti rapat daring, tetapi juga menjadi representasi bagaimana ilmu sistem informasi dimanfaatkan secara nyata melalui kolaborasi teknologi cloud, machine learning, dan Natural Language Processing (NLP). 

Zoom AI Companion bekerja dengan memanfaatkan model bahasa besar (large language model/LLM) untuk mendukung berbagai fungsi seperti membuat ringkasan otomatis dari rapat, menghasilkan transkrip real-time, menjawab pertanyaan berdasarkan isi rapat, dan bahkan menyusun email tindak lanjut (follow-up) berdasarkan diskusi yang telah berlangsung. Dari sudut pandang sistem informasi, proses ini mencerminkan alur kerja klasik dalam sistem informasi: mulai dari input data (dalam hal ini, suara peserta rapat), dilanjutkan dengan pemrosesan data melalui algoritma NLP dan AI, hingga menghasilkan output informasi yang bernilai seperti rangkuman, notulensi, maupun insight. Sistem ini juga memanfaatkan penyimpanan cloud sebagai sarana distribusi dan akses lintas perangkat, menjadikannya sistem informasi yang terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan pengguna masa kini. 

Secara teknis, Zoom AI Companion mencerminkan aplikasi dari Decision Support System (DSS) modern yang mampu membantu pengguna mengambil keputusan dengan lebih cepat dan berdasarkan data yang relevan. Contohnya, jika seorang peserta terlambat mengikuti rapat, ia dapat menggunakan fitur “Catch-Up” untuk langsung melihat poin-poin diskusi utama yang telah terjadi. Jika ingin memahami keputusan akhir yang dibuat dalam rapat, pengguna cukup mengajukan pertanyaan ke AI, dan sistem akan memberikan jawaban berdasarkan data rapat yang terekam. Semua ini hanya mungkin terjadi karena adanya integrasi sistem informasi berbasis AI yang dilatih secara kontekstual, serta kemampuan teknologi cloud untuk memfasilitasi pemrosesan data dalam skala besar secara real-time. 

Dari sisi infrastruktur, Zoom memanfaatkan pendekatan cloud-native, yang memungkinkan fitur AI Companion dapat digunakan secara luas tanpa membutuhkan instalasi tambahan di sisi klien. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip dalam sistem informasi modern yang mengedepankan scalability, accessibility, dan efficiency. Sistem ini juga menunjukkan bagaimana arsitektur sistem informasi dapat berkembang menjadi intelligent information systems, di mana informasi tidak hanya disajikan, tetapi juga ditafsirkan dan diolah menjadi rekomendasi atau keputusan yang mendukung aktivitas pengguna. 

Namun, implementasi AI dalam sistem informasi juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam aspek keamanan informasi dan privasi data. Zoom mengklaim bahwa data rapat yang digunakan oleh AI Companion tidak digunakan untuk melatih ulang model tanpa izin pengguna, serta pengguna memiliki kontrol penuh terhadap pengaktifan fitur tersebut. Dalam studi sistem informasi, hal ini berkaitan dengan governance teknologi informasi, termasuk aspek compliance terhadap regulasi seperti GDPR (General Data Protection Regulation), perlindungan data sensitif, serta manajemen risiko teknologi. 

Penggunaan Zoom AI Companion dalam konteks sehari-hari menggambarkan bagaimana sistem informasi dapat berperan aktif dalam menjembatani kebutuhan pengguna dengan kompleksitas teknologi yang semakin canggih. Mahasiswa, pekerja profesional, hingga pendidik kini dapat lebih mudah mengelola informasi dari rapat tanpa perlu mencatat secara manual, sehingga fokus dapat diarahkan pada pemahaman dan pengambilan keputusan. Zoom AI Companion bukan hanya fitur tambahan, melainkan perwujudan dari sistem informasi yang adaptif, cerdas, dan terintegrasi dalam mendukung kinerja manusia di era digital. 

Dengan demikian, Zoom AI Companion menjadi studi kasus yang relevan untuk memahami bagaimana teknologi sistem informasi berevolusi — dari sekadar alat bantu pencatatan dan penyimpanan informasi, menjadi sistem dinamis yang mampu mengolah, menyimpulkan, dan memberi rekomendasi berbasis kecerdasan buatan. Inilah bukti bahwa penggabungan antara sistem informasi dan AI bukanlah tren sesaat, melainkan langkah strategis menuju ekosistem digital yang lebih produktif dan efisien. 

Sumber :

https://www.zoom.com/en/blog/zoom-ai-companion/?lang=en-US 

Selly Angelina