School of Information Systems

Teknik Dalam Melakukan Identifikasi Use Case

Dalam perancangan sebuah sistem, kita perlu memahami interaksi pengguna dengan sistem dan alur kegiatan dari proses bisnis yang akan dipermudah melalui sistem yang akan kita implementasikan. Oleh sebab itu penting bagi seorang system analyst untuk mengidentifikasi use case ketika merancang sebuah sistem. Use case adalah aktivitas atau tahapan yang dilakukan sistem dalam menanggapi permintaan oleh pengguna untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengidentifikasi use case, terdapat dua teknik, yaitu:

A. User Goal Technique

Teknik ini mengidentifikasi use case dengan menanyakan para pengguna untuk mendeskripsikan tujuan mereka dalam menggunakan sistem yang baru. Hal ini bertujuan untuk menentukan apa goal yang perlu diselesaikan sistem supaya dapat digunakan oleh pengguna. Berikut adalah beberapa langkah dalam teknik ini:

  1. Mengidentifikasi semua pengguna.
  2. Mengkategorikan mereka berdasarkan jenis pengguna (contohnya berdasarkan peran fungsionalnya, seperti manajemen, operasional, dan eksekutif).
  3. Melakukan interview terstruktur ke tiap pengguna untuk menemukan tujuan spesifik yang ingin dicapai ketika menggunakan sistem baru.
  4. Membuat daftar use case awal yang diatur berdasarkan jenis pengguna.
  5. Menemukan duplikat dari use case serupa dan hal-hal yang tidak konsisten.
  6. Mengidentifikasi berbagai jenis pengguna yang membutuhkan use case yang sama.
  7. Me-review kembali daftar lengkap dengan tiap jenis pengguna.

Sumber: John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. (2016). Systems Analysis and Design in a Changing World, 7th Edition

B. Event Decomposition Technique

Teknik ini mengidentifikasi use case dengan menentukan semua peristiwa bisnis yang harus direspon oleh sistem di mana semua peristiwa bisnis ini mengarah ke use case yang menjelaskan apa yang akan dilakukan sistem ketika peristiwa tersebut terjadi. Dalam teknik ini, terdapat 3 jenis peristiwa atau event sebagai berikut:

  • External Event, peristiwa yang terjadi diluar sistem, biasanya dicetuskan oleh aktor eksternal. Aktor adalah seseorang atau organisasi yang memberikan atau menerima data dari sistem, contohnya Contoh dari external event adalah memperbaharui informasi akun, melakukan transaksi, dan melihat informasi.
  • Temporal Event, peristiwa yang terjadi ketika mencapai suatu titik waktu, contohnya pembuatan sales report tiap akhir bulan secara otomatis tanpa adanya aktor yang memicu.
  • State Event, peristiwa yang terjadi ketika sesuatu terjadi dalam sistem yang menimbulkan kebutuhan untuk pengolahan, contohnya ketika persediaan stok mencapai reorder point. Bedanya dengan temporal event, titik waktu pada state event tidak dapat ditentukan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam teknik event decomposition:

  1. Membuat daftar untuk tiap external event dan mengidentifikasi use case dari masing-masing external event.
  2. Membuat daftar untuk tiap temporal event dan mengidentifikasi use case dari masing-masing temporal event.
  3. Membuat daftar untuk tiap state event dan mengidentifikasi use case dari masing-masing state event yang memerlukan pengubahan status dari sistem.
  4. Memeriksa event yang menggunakan asumsi Perfect Technology (anggapan suatu sistem berjalan dalam kondisi yang sempurna). Hindari penyertaan peristiwa yang melibatkan kontrol sistem seperti login, logout, backup, dan sebagainya.

Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mengidentifikasi use case. User goal technique paling sering digunakan di industry-industri karena sifatnya yang efektif dan sederhana. Selain itu, penggunaan teknik tersebut dapat memudahkan perancang sistem dalam mengindentifikasi use case secara sistematis karena dapat berfokus pada satu per satu jenis pengguna. Di sisi lain, event decomposition technique sifatnya lebih komprehensif dan luas karena mencakup temporal dan state events. Kemudian, teknik ini juga membantu perancang sistem dalam menentukan tiap use case pada tingkat detil yang sesuai. Selain itu, penggunaan asumsi teknologi sempurna juga memastikan fungsi sistem yang mendukung pekerjaan penggunanya telah teridentifikasi, bukan fungsi tambahan yang berkaitan dengan keamanan dan kontrol sistem.

Referensi:

Event Decomposition Technique. (2021). School of Information Systems. https://sis.binus.ac.id/2022/04/26/event-decomposition-technique/

Perfect Technology Assumption. (2021). School of Information Systems. https://sis.binus.ac.id/2022/04/26/perfect-technology-assumption

Use Cases and Brief Use Case Descriptions. (2021). School of Information Systems. https://sis.binus.ac.id/2022/04/18/use-cases-and-brief-use-case-descriptions/

Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2019). Systems Analysis and Design in a Changing World (7th ed.). Cengage Learning Asia. https://bookshelf.vitalsource.com/books/9789814866200

Ferdianto, S.Kom, M.MSI & CHESSA CORNELIA