Event and Uses Cases
Use case adalah aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya sebagai tanggapan atas permintaan pengguna, dapat berupa use case sebagai persyaratan fungsional yang ditentukan, analis menguraikan sistem menjadi serangkaian kasus penggunaan (dekomposisi fungsional). Ada dua teknik untuk Mengidentifikasi use case, yaitu teknik tujuan pengguna dan teknik dekomposisi peristiwa. Nama untuk setiap use case menggunakan Verb-Noun
Setiap use case yang telah dibuat perlu lagi lebih mendetail untuk dapat mengetahui gambaran utuh dari setiap use case. Penjabaran yang lebih detail dari use case tersebut disebut use case description. Use case description merupakan deskripsi yang menjelaskan detail untuk sebuah use case. Menurut tingkat detail dari deskripsinya, use case description dibedakan menjadi deskripsi singkat dan deskripsi use case yang dikembangkan sepenuhnya. Deskripsi use case singkat hanya dapat digunakan pada use case yang sederhana, khususnya pada sistem yang kecil. Uraian kasus penggunaan singkat akan mendefinisikan gambaran umum aktivitas – aktivitas yang terjadi dari sebuah kasus penggunaan.
Teknik Sasaran Pengguna (User Goal Technique) :
Teknik tujuan pengguna untuk mengidentifikasi use cases mencakup langkah-langkah ini:
1. Identifikasi semua pengguna potensial untuk sistem baru.
2. Mengklasifikasikan pengguna potensial dalam hal peran fungsional mereka (misalnya, pengiriman, pemasaran, penjualan).
3. Klasifikasikan lebih lanjut pengguna potensial berdasarkan tingkat organisasi (misalnya, operasional, manajemen, eksekutif).
4. Untuk setiap jenis pengguna, wawancarai mereka untuk menemukan daftar tujuan spesifik yang akan mereka miliki saat menggunakan sistem baru. Mulailah dengan tujuan yang mereka miliki saat ini dan kemudian buat mereka membayangkan fungsi inovatif yang menurut mereka akan menambah nilai. Dorong mereka untuk menyatakan setiap tujuan dalam bentuk kata kerja imperatif, seperti Tambah pelanggan, Perbarui pesanan, dan Hasilkan laporan akhir bulan. Buat daftar kasus penggunaan awal yang disusun menurut jenis pengguna.
Teknik yang paling komprehensif untuk mengidentifikasi use case adalah teknik event dekomposisi. Teknik dekomposisi peristiwa dimulai dengan mengidentifikasi semua peristiwa bisnis yang akan menyebabkan sistem informasi merespons, dan setiap peristiwa mengarah ke use case. Memulai dengan peristiwa bisnis membantu analis menentukan setiap kasus penggunaan pada tingkat detail yang tepat.
Event Decomposition Technique
Teknik dekomposisi peristiwa berfokus pada pengidentifikasian peristiwa yang harus ditanggapi oleh sistem dan kemudian menentukan bagaimana sistem harus merespons. Saat mendefinisikan persyaratan untuk suatu sistem, akan berguna untuk memulai dengan bertanya, “Peristiwa bisnis apa yang terjadi yang memerlukan sistem untuk merespons?”
Jenis Acara (Types of events) :
Peristiwa Eksternal: Peristiwa eksternal adalah peristiwa yang terjadi di luar sistem—biasanya diprakarsai oleh agen atau aktor eksternal. Agen eksternal adalah orang atau unit organisasi yang memasok atau menerima data dari sistem. Untuk mengidentifikasi peristiwa eksternal utama, analis pertama-tama mencoba mengidentifikasi semua agen eksternal yang mungkin menginginkan sesuatu dari sistem. Contoh klasik dari agen eksternal adalah pelanggan. Saat menjelaskan kejadian eksternal, penting untuk memberi nama kejadian sehingga agen eksternal didefinisikan dengan jelas. Deskripsi juga harus mencakup tindakan yang ingin dilakukan oleh agen eksternal.
Peristiwa Temporal: Peristiwa temporal adalah peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari mencapai suatu titik waktu. Misalnya, pada akhir bulan pemrosesan otomatis tertentu mungkin perlu dimulai. Analis mulai mengidentifikasi peristiwa temporal dengan menanyakan tentang tenggat waktu tertentu yang harus diakomodasi oleh sistem. Output apa yang dihasilkan pada tenggat waktu tersebut? Pemrosesan lain apa yang mungkin diperlukan pada tenggat waktu itu?
State Events: State event adalah event yang terjadi ketika sesuatu terjadi di dalam sistem yang memicu kebutuhan untuk diproses. Misalnya peristiwa keadaan dapat terjadi ketika tingkat persediaan mencapai titik pra-pemesanan.
Untuk meringkas, event decomposition technique untuk mengidentifikasi use cases mencakup langkah-langkah ini:
- Pertimbangkan kejadian eksternal di lingkungan sistem yang memerlukan respons dari sistem dengan menggunakan daftar periksa yang ditunjukkan pada Gambar 3-3.
- Untuk setiap kejadian eksternal, identifikasi dan beri nama use case yang dibutuhkan sistem.
- Pertimbangkan kejadian temporal yang memerlukan respons dari sistem dengan menggunakan daftar periksa yang ditunjukkan pada Gambar 3-4.
- Untuk setiap kejadian temporal, identifikasi dan beri nama use case yang dibutuhkan sistem dan kemudian tentukan titik waktu yang akan memicu use case.
- Pertimbangkan peristiwa keadaan yang mungkin ditanggapi oleh sistem, terutama jika itu adalah sistem waktu nyata di mana perangkat atau perubahan keadaan internal memicu kasus penggunaan.
- Untuk setiap state event, identifikasi dan beri nama use case yang dibutuhkan sistem dan kemudian tentukan perubahan state.
- Ketika peristiwa dan kasus penggunaan didefinisikan, periksa untuk melihat apakah mereka diperlukan dengan menggunakan asumsi teknologi yang sempurna. Jangan sertakan kejadian yang melibatkan kontrol sistem seperti login, logout, ubah kata sandi, dan backup atau restore database, karena ini dimasukkan sebagai kontrol sistem.
Referensi :
- John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. (2016), Systems Analysis and Design in a Changing World, 7th Edition. 7. Cengange Learning. -.ISBN: 978-1305117204.