Strategi implementasi ERP
Bagaimana cara Implementasi ERP?
Pada tahap pertama, perusahaan perlu mengetahui komponen ERP apa saja yang dibutuhkan, umumnya berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia. Berikut rincian masing-masing komponen:
- Perangkat Keras
o Apakah perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem diperlukan untuk menjalankan sistem yang ada seperti server.
- Perangkat Lunak
o Adalah perangkat lunak yang digunakan sebagai sistem operasi atau aplikasi pendukung untuk dapat mengakses sistem yang ada. Perangkat lunak dapat mencakup: Sistem operasi (Windows, Linux, dll.), DBMS, dan Perangkat Lunak Aplikasi.
- Sumber Daya Manusia
Apakah orang-orang yang terlibat dalam menjalankan sistem yang ada, atau pusat di mana semua kegiatan dapat dikendalikan. Sumber Daya Orang dapat mencakup: Pengguna Akhir, Spesialis TI, Manajer Proyek.
Kemudian dalam mengimplementasikan sistem ERP pada suatu organisasi, diperlukan pula strategi implementasinya karena akibatnya akan fatal jika suatu organisasi tidak memutuskan strategi tersebut. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat digunakan organisasi:
- strategi Big Bang
Istilah “implementasi ERP big bang” digunakan untuk menggambarkan skenario go-live di mana bisnis beralih dari sistem ERP yang ada ke solusi baru pada satu titik waktu. Ini berarti semua modul dan kantor perusahaan ditayangkan secara bersamaan. ini merupakan strategi yang dapat digunakan jika organisasi benar-benar ingin mengganti atau mengubah semua proses bisnis yang terjadi, dan menyinkronkan modul ERP. Namun dalam metode ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang akan dialami oleh perusahaan, berikut tabel mengenai kelebihan dan kekurangan metode Big Bang:
Kekurangan | Kelebihan |
• Risiko kegagalan lebih tinggi
• Tidak dapat kembali menggunakan sistem lama • Dibutuhkan lebih banyak tenaga karena implementasi dilakukan secara keseluruhan |
• Pemahaman modul sistem baru lebih cepat karena sistem lama benar-benar ditinggalkan
• Biaya pemeliharaan pada sistem lama tidak diperlukan • Waktu pemasangan lebih cepat |
- Strategi bertahap
Caranya dengan mengimplementasikan setiap modul ERP secara bertahap atau dalam jangka panjang tanpa meninggalkan sistem lama secara langsung. Namun meskipun metode ini terlihat memakan waktu, pada metode ini kelebihan dan kekurangannya bisa dikatakan lebih minor atau tidak fatal jika sewaktu-waktu organisasi ingin membatalkan perencanaan modul ERP-nya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode ini:
Kekurangan | Kelebihan |
• Membutuhkan antarmuka/interface sementara
• Memerlukan biaya untuk memelihara sistem lama • Waktu pemasangan akan memakan waktu lama karena dilakukan secara bertahap |
• Risiko jika terjadi kegagalan akan lebih kecil
• Sistem lama masih bisa digunakan • Tidak membutuhkan banyak tenaga untuk mengimplementasikannya |
- Strategi paralel
Metode ini pada umumnya memiliki kemiripan dengan metode bertahap karena tidak mengubah sistem lama menjadi sistem baru secara bersamaan, namun dalam metode ini sistem baru akan digunakan berdampingan dengan sistem lama dan setelah dirasa organisasi mampu beradaptasi dengan sistem baru, sistem lama akan segera ditinggalkan. Namun seperti halnya metode bertahap, metode ini tentunya akan memakan waktu dan dapat meminimalisir resiko yang terjadi akibat kegagalan sistem atau kegagalan lainnya.