Contoh Pengaplikasian WSN di Dalam Kehidupan
WSN digunakan pertama kali untuk pemantauan gunung api di gunung Tungurahua, Ekuador Tengah pada tahun 2004. Selanjutnya diterapkan pada riset di gunung Reventador, Ekuador Utara dengan 16 sensor digunakan untuk menangkap sinyal seismik dan akustik. Pada kedua riset ini, desain jaringan dan algoritma dibangun untuk menangkap raw-data sinyal seismic dan akustik, dan mengirimnya ke base station.
Sumber : G. Werner-Allen, J. Johnson, M. Ruiz, J. Lees, and M. Welsh. Monitoring volcanic eruptions with a wireless sensor network. EWSN. 2005: 108-120
Saat ini WSN banyak digunakan di berbagai industri, contohnya pada kebutuhan rumah. Salah satu contoh implementasi Wireless Sensor Network (WSN) di rumah adalah pengaturan atau kontrol alat elektronik. Dengan bantuan WSN, pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone. Instruksi – instruksi kontrol dapat kita atur, kemudian instruksi tersebut ditransferkan melalui node dengan menggunakan modul untuk pengendalian beberapa perangkat yang berada di rumah. Perkembangan Wireless Sensor Network (WSN) saat ini sangat pesat khususnya bagi kehidupan manusia. Aplikasi WSN pada umumnya digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan monitoring, tracking dan pengaturan.
Salah satu contoh implementasi Wireless Sensor Network (WSN) adalah pengaturan atau kontrol alat elektronik. Saat ini untuk mematikan atau menyalakan alat-alat elektronik di dalam rumah pada umumnya masih dilakukan secara manual. Misalnya untuk menghidupkan atau mematikan lampu perlu mencari saklar lampu. Contoh yang lain adalah untuk menghidupkan atau mematikan kipas angin, juga perlu menekan tombol on atau off pada kipas angin.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh (NUGRAHENI, 2016), sistem kontrol perangkat elektronika dibuat untuk melakukan pengontrolan dengan menggunakan smartphone. Instruksi – instruksi kontrol kita atur kemudian instruksi tersebut ditransferkan melalui node yang menggunakan modul ESP8266 untuk pengendalian beberapa perangkat yang berada di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah node yang berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi dengan alat elektronik yang dikontrol, yaitu lampu dan kipas angin. Alat tersebut dirancang untuk mempermudah kegiatan sehari-hari yang dilakukan dirumah dalam pengontrolan perangkat elektronik dengan memanfaatkan komunikasi wireless. Penggunaan node dimanfaatkan sebagai media komunikasi antara unit kontrol dengan perangkat yang akan di kontrol.
Modul ESP8266
Modul ESP8266 merupakan platform yang terjangkau dan efektif untuk digunakan untuk modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul ini membutuhkan daya sekitar 3.3v dengan memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan Both (Keduanya). Modul ini juga dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki perlengkapan layaknya mikrokontroler.
Arduino Uno R3
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis IC ATmega328P. Board ini memiliki 14 pin input / output digital (yang 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, kristal kuarsa 16 MHz, koneksi USB, colokan listrik, header ICSP dan tombol reset. Board ini berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk mulai menggunakannya.
Sensor DHT11
Untuk membaca besaran kelembaban udara, kita memakai alat Higrometer, dan pada aplikasi Arduino biasanya memakai sensor DHT11, selain murah harganya juga mudah diperoleh di toko – toko komponen elektronik. Suhu dan kelembaban DHT11 dengan Arduino. Selain dapat membaca kelembaban, DHT11 juga mampu membaca temperatur linkungan.
Photoresistor
Komponen elektronika Sensor cahaya atau yang lebih dikenal dengan Photoresistor adalah peralatan yang digunakan dalam sirkuit untuk mengetahui seberapa terang atau gelapnya sirkuit tersebut. Jika gelap, resistor akan memiliki resistansi yang tinggi hingga mencapai 10 Megaohms. Jika cahaya terang, resistansi yang terjadi mungkin akan memberikan perlawanan beberapa ohm saja.
Referensi :
https://create.arduino.cc/projecthub/MisterBotBreak/how-to-use-a-photoresistor-46c5eb
Werner-Allen, J. Johnson, M. Ruiz, J. Lees, and M. Welsh. Monitoring volcanic eruptions with a wireless sensor network. EWSN. 2005: 108-120
NUGRAHENI, F. D. (2016). Implementasi Wireless Sensor Network Untuk Aplikasi Lampu dan Kipas.