School of Information Systems

Implementasi Big Data pada Sosial Media Sebagai Strategi Komunikasi Krisis Pemerintah

Jurnal yang berjudul implementasi big data pada sosial media sebagai strategi komunikasi krisis pemerintah ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi big data pada media sosial dalam menjalankan komunikasi krisis.

Pada saat ini perkembangan teknologi yang sangat besar telah memunculkan sebuah sistem big data sebagai tempat penyimpanan segara informasi. Big data sendiri adalah sekumpulan data dengan jumlah yang sangat besar yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menyimpan data yang sangat banyak. Data- data yang tersimpan didalam big data sangat beragam sumbernya, diantaranya adalah media sosial, sensor, video surveillance, dan smart grids. Maka dari itu, big data sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Salah satunya adalah pemerintahan. Pemerintah dapat memanfaatkan big data untuk pada akhirnya mengambil berbagai keputusan strategis. Salah satu manfaat big data dalam pemerintahan adalah untuk penyusunan strategi komunikasi krisis. Komunikasi krisis sangat vital dalam upaya manajemen krisis dan manjemen krisis yang tepat adalah harus memasukkan komunikasi krisis di dalamnya. Pemerintah bisa memanfaatkan Big Data guna menghimpun feedback dan respon masyarakat dari sistem informasi layanan pemerintah maupun dari media sosial, sebagai dasar penyusunan kebijakan dan perbaikan pelayanan publik, menemukan solusi atas permasalahan yang ada berdasarkan data. Mengacu pada besarnya manfaat yang dapat ditawarkan oleh tren teknologi Big Data tersebut, menarik untuk diteliti sejauhmana impementasi teknologi Big Data untuk dijadikan sebagai acuan dalam membuat strategi komunikasi krisis oleh pemerintah. Dalam sebuah krisis terdapat tiga kondisi umum yang harus segera ditangani oleh sebuah lembaga. Tiga kondisi umum tersebut yaitu: elemen-elemen yang sifatnya tidak terduga, informasi yang tidak mencukupi, dan cepatnya dinamika yang terjadi.

Deskripsi dari teknologi big data menunjuk pada benda, aktivitas, event, serta transaksi yang terdokumentasi, terklasifikasi, dan tersimpan namun belum terorganisasi untuk dapat memberikan suatu arti spesifik. Untuk mengadopsi teknologi big data dibutuhkan perubahan budaya organisasi atau lembaga. Dalam mengaplikasikan teknologi Big Data dibutuhkan sumber daya manusia dengan keahlian analitik dan kreativitas yaitu kemampuan untuk menentukan metode baru yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan, menginterpretasi dan

menganalisis data, keahlian pemrograman komputer, dan ketrampilan bisnis yaitu pemahaman tentang tujuan suatu lemabaga. Media sosial salah satu platform yang saat ini digandrungi banyak orang dalam menyampaikan ide dan gagasannya di ruang publik virtual. Maka dari itu, pemerintah bisa memanfaatkan Big Data guna menghimpun feedback dan respon masyarakat dengan memanfaatkan media sosial yang ada.

Komunikasi krisis merupakan proses dialog antara perusahaan dengan publik yang dilakukan dengan tujuan untuk menangani krisis yang sedang melanda perusahaan. Tujuan komunikasi krisis untuk melindungi dan membela organisasi yang menghadapi tantangan publik untuk reputasinya. Sektor publik seperti pemerintah memandang komunikasi krisis sebagai cara untuk menyampaikan informasi kepada publik selama masa krisis.

Pemerintahan akan mendapatkan pandangan yang baik dari masyarakat apabila dapat mengambilan keputusan didasarkan pada informasi yang memadai serta penilaian yang independent. Peran lembaga informasi pemerintah sebagai pusat komunikasi dengan publik dalam menjelaskan rencana dan program pemerintah terhadap masyarakat, sehingga masyarakat dapat memahami pengaruh dan peranan kebijakan tersebut bagi kehidupan mereka.

Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan mengumpulkan berbagai data melalui studi literatur atau pendekatan kualitatif. Studi literarur adalah kajian literatur dengan memakai pendekatan konseptual-tradisional. Penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan menguraikan secara teratur data primer yang dihasilkan untuk kemudian diberikan penjelasan serta pemahaman untuk sehingga bisa dipahami.

Hasil dari penelitian ini dijelaskan dengan awal mendefinisikan krisis sendiri. Krisis adalah sebuah peristiwa tidak terduga yang dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi sebuag organisasi, saat krisis dapat ditangani secara tepat maka akan berpotensi memberikan keuntungan. Sebaliknya, apabila penanganan yang dilakukan tidak tepat maka sebaliknya akan membawa organisasi atau perusahaan tersebut dalam situasi yang lebih buruk.

Pemerintah telah melaksanakan beberapa strategi penanganan krisis untuk meghadapi situasi pandemic yang terjadi pada saat ini. Namun terdapat beberapa hal negatif yang menjadi kekurangan dari strategi pemerintah yang dijalankan. Pertama adalah munculnya ketidakpercayaan public. Kedua adalah adanya kegagalan pemerintah dalam mengkonstruksi pesan komunikasi public. Ketiga adalah tidak munculnya empati terhadap krisis bagi pemerintah.

Pemerintah harus memanfaatkan big data pada media sosial yang ada untuk yang pertama adalah melaksanakan kajian terhadap data dan informasi yang disampaikan kementerian dan lembaga pemerintah non kementerian. Kedua adalah untuk melaksanakan media monitoring dan menganalisis konten media terkait dengan kebijakan dan program pemerintah. Ketiga adalah untuk menyusun narasi tunggal terkait dengan kebijakan dan program pemerintah kepada publik sesuai arahan Presiden, untuk membantu membuat keputusan bagi pemangku kebijakan.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada saat ini, telah hadir sistem dengan informasi yang tidak terbatas yaitu big data. Adanya big data dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah mengenai sebuah isu yang berkembang di masyarakat. Pada saat terjadi krisis informasi yang menyerang lembaga pemerintah, maka Pemerintah diharapkan mampu mendefinisikan krisis karena untuk memahami sebuh krisis yang terjadi tentu kita harus memulai dengan mendefinisikannya terlebih dahulu sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan berdampak positif. Salah satu upaya melihat big data untuk mengindentifiksi masalah dengan melakukan tahapan-tahapan media sosial. Di era kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini keberadaan media sosial sudah tak bisa dipisahkan lagi dari aktifitas masyarakat. Dengan melakukan hal ini, pemerintah bisa memanfaatkan big data guna menghimpun feedback dan respon masyarakat dari sistem informasi layanan pemerintah maupun dari media sosial, sebagai dasar penyusunan kebijakan dan perbaikan pelayanan publik, menemukan solusi atas permasalahan yang ada berdasarkan data.

Jurnal pendukung yang ada juga menunjukan bahwa big data memiliki peluang dan manfaat bagi pemerintah. Peluang dan manfaat penerapan big data sangat potensial termasuk di pemerintahan. Dengan menggunakan data, kebijakan publik bisa didesain dan diimplentasikan lebih efektif dan tepat untuk mencapai sasaran.

 

Jurnal Utama:

Implementasi Big Data pada Sosial Media Sebagai Strategi Komunikasi Krisis Pemerintah https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/download/5123/2471/

 

Jurnal Pendukung:

Implementasi Teknologi Big Data di Lembaga Pemerintahan Indonesia https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/060201

Kayla Edgina Devinata B