School of Information Systems

Knowledge Management & Social Media

Berbagai macam platform Social Media, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan banyak lainnya sudah merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang dan dunia bisnis. Platform tersebut membiarkan kesempatan bagi setiap orang untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Hal ini merupakan prinsip yang mengarah pada Knowledge Management yang sukses dalam sebuah Perusahaan karena memotivasi karyawan untuk melestarikan dan berbagi pengetahuan. Hal ini juga dapat dimanfaatkan untuk memanfaatkan pengetahuan yang terdapat di seluruh perusahaan.

Social Media memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mencari dan menemukan pengetahuan saat mereka bertukar informasi, menjadikan hal tersebut menjadi sebuah pelengkap yang ideal untuk Knowledge Management. Saat ini sudah bukan hal yang aneh lagi untuk memposting ide dan pengetahuan seseorang, berpartisipasi dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, dan memberikan komentar. Jika sedang ingin mengetahui sesuatu, pasti bisa dengan mudah menemukan jawabannya melalui platform Social Media. Sangat praktis karena tidak ada batasan untuk apa yang bisa ditemukan. Fokus utamanya adalah berbagi pengalaman dan keahlian di dalam perusahaan.

Saat ini, Perusahaan juga sudah mulai banyak yang menggunakan Social Media untuk memasarkan produk mereka. Fenomena yang relatif sudah tidak baru lagi untuk berbagi pengetahuan dengan tujuan meningkatkan operasi bisnis. Dalam konteks ini, Social Media memiliki potensi dalam mendukung berbagai praktik knowledge management (KM).

Di era serba digital, hubungan antara perusahaan dengan konsumen banyak dilakukan melalui platform Social Media. Peran konsumen saat ini berubah dari peran pasif menjadi aktif dalam hal penciptaan produk. Konsumen memainkan peran pelaku utama dalam Worth-of-Mouth marketing dalam memasarkan produk kepada calon konsumen.  Peran aktif dari konsumen ini dapat dikatakan menjadi sebuah proses mentransformasikan produk secara langsung (marketing) dan disebut sebagai knowledge worker eksternal. Contohnya yaitu Strabucks, Starbucks menggunakan Social Media untuk melakukan Knowledge Management pelanggan.

Dampak Social Media terhadap Knowledge Management

Terdapat beberapa dampak dengan adanya Social Media terhadap Knowledge Management, yaitu:

  • Social Media mendukung praktik Knowledge Management
  • Niat karyawan dalam menggunakan Social Media untuk meningkatkan internal knowledge exchange sangat dipengaruhi oleh interaksi antara kepentingan dan defisit terkait knowledge exchange, kegunaan Social Media yang dirasakan untuk knowledge exchange, dan pengalaman penggunaan Social Media untuk keberhasilan kegiatan semacam itu.
  • Platform Social Media tertentu dapat mendukung pengelolaan berbagai jenis knowledge (knowledge individu dan kolektif), dan ada kemungkinan untuk mengintegrasikan dimensi kolaboratif sosial dalam kegiatan ini.
  • Social Media berpotensi memfasilitasi dalam tacit knowledge sharing, yang dapat dianggap penting dalam sebuah model bisnis baru.
  • Social Media mendukung sumber “Knowledge”
  • Social Media berkontribusi pada berbagai jenis knowledge serta kualitas dasar pengetahuan secara keseluruhan.
  • Social Media dapat (secara langsung dan tidak langsung) mempengaruhi berbagai jenis pengetahuan seperti structural knowledge, relational capital dan social capital.
  • Social Media dapat membuat komunikasi menjadi lebih terlihat dan terbuka, yang pada akhirnya dapat membantu organisasi dalam melakukan meta-knowledge.
  • Social Media membantu mengatasi hambatan pada Knowledge Management
  • Social Media dapat memfasilitasi dalam pengurangan masalah knowledge melalui penyediaan informasi yang diperlukan, menemukan orang-orang yang berpengetahuan, menyediakan konteks virtual, memanfaatkan kearifan kolektif, dan membangun kepercayaan.
  • Fitur interaktif dari platform Social Media dapat digunakan untuk mengatasi budaya nasional sebagai penghalang Knowledge Management dalam organisasi.
Jennifer Alexandra