Deployment Activities dalam Pengembangan Sistem
Deployment activities adalah aktivitas yang membuat sebuah software dapat digunakan dengan baik oleh penggunanya. Dalam proses menempatkan sistem ke dalam operasi harus dilakukan setelah sistem baru dikembangkan dan diuji. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan ketika ingin membuat sebuah software. Pertimbangannya adalah sebagai berikut :
- Mempertimbangkan biaya,
- Kebutuhan untuk menjaga hubungan pelanggan,
- Kebutuhan untuk mendukung karyawan dalam organisasi,
- Kompleksitas logistik, dan
- Risiko yang mungkin timbul adalah kendala yang saling bertentangan yang terlibat dalam kegiatan deployment.
Adapun aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Perform System and Stress Tests Stress
test atau uji kinerja adalah uji integrasi dan kegunaan yang menentukan apakah suatu sistem atau subsistem dapat memenuhi kriteria kinerja berbasis waktu sebagai waktu respons atau throughput (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012). Stress test merupakan aktivitas yang rumit karena menguji batas waktu maksimum yang diizinkan untuk respons software dan jumlah minimum query dan transaksi yang harus diproses dalam pengukuran waktu tertentu, biasanya per menit atau jam.
Perform User Acceptance Tests
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012), uji penerimaan pengguna merupakan pengujian sistem untuk mengetahui apakah sistem memenuhi persyaratan pengguna. Pengujian penerimaan pengguna dapat dilakukan menjelang akhir proyek. Pengguna sistem akan diminta untuk menggunakannya untuk mengetahui apakah sistem memenuhi persyaratan yang mereka minta dalam aktivitas analisis.
Convert Existing Data
Untuk mendukung pemrosesan yang sedang berlangsung, sistem operasional membutuhkan database yang terisi penuh. Karena transaksi dalam organisasi membutuhkan banyak data dan pemrosesan transaksi tidak dapat ditunda, pengembang harus memastikan bahwa informasi tersebut ada dalam database pada saat sistem baru menggantikan yang lama. Pengembang harus menentukan apakah menggunakan kembali database yang ada tanpa penambahan atau perubahan konten database.
Build Training Materials and Conduct Training
Melatih pengguna adalah bagian penting dari proyek penerapan. Pengguna dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu: Pengguna akhir dan operator sistem. Pengguna akhir adalah orangorang yang berinteraksi dengan sistem secara rutin untuk mencapai tujuan bisnis sistem. Operator sistem adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga sistem tetap beroperasi dengan melakukan fungsi administratif dan pemeliharaan. Tujuan dari pelatihan bagi kedua pengguna adalah untuk membuat mereka terbiasa dengan prosedur sistem dan membuat mereka berpengalaman dengan sistem baru. Perbedaan dalam melaksanakan pelatihan pengguna akhir dan pelatihan operator sistem adalah sifat pelatihannya. Pelatihan untuk pengguna akhir biasanya dilakukan dengan cara formal dan harus menekankan pada penggunaan langsung untuk proses bisnis tertentu. Pelatihan untuk operator sistem dapat dilakukan secara tidak formal dengan mempelajari sebagian besar atau semua yang perlu mereka ketahui dengan belajar sendiri.
Configure and Set up Production Environment
Komponen software berdasarkan standar interaksi menentukan seperangkat software sistem pendukung untuk menyediakan layanan yang dibutuhkan. Mengingat sistem baru dan sistem lama dibangun dengan standar interaksi komponen yang berbeda, pengembang harus memastikan sistem dapat beradaptasi dengan lingkungan saat ini. Oleh karena itu, lingkungan sistem baru harus disiapkan agar sistem dapat beroperasi. Deploy the Solution Setelah semua aktivitas telah dilakukan dengan baik, maka hal terakhir yang perlu dilakukan adalah deploy solusi yang telah dirancang, diuji, dan dicoba serta dapat menjadi jawaban untuk kebutuhan yang diperlukan.
Referensi:
Satzinger, J. W., Jackson, R. B. & Burd, S. D., 2012. Systems Analysis and Design: In a Changing World. Boston: Cengage Learning.
Wikibooks