Aplikasi “Rileks” Untuk Kesehatan Mental Meraih Juara dalam SI Fest
Figure 1 Tim Sync Menjuarai Lomba SI Fest
13 November 2021 – Pada tanggal 1 Oktober 2021 – 3 November 2021, SI Fest, salah satu lomba dalam lingkup UI/UX Design yang diselenggarakan oleh Universitas Sriwijaya. SI Fest tahun ini mengangkat tema “Be Informative During Pandemic with Technology”. Peserta lomba diharapkan membawakan sebuah ide yang kreatif yang dapat menunjang kehidupan masyarakat sehari-hari dalam masa pandemic. Dengan terdiri dari dua tahapan yaitu pengumpulan karya awal dan presentasi final, tiga mahasiswa dari School of Information Systems yang tergabung dalam satu tim Bernama “Sync” berhasil meraih juara 1 dalam ajang perlombaan ini.
Berangkat dari pengalaman sekitar, Moh Thaha Rizieq (2301947035), Abisha Fadhli Muhammad Alvin (2301941731), dan Leonard Fernando (2301942551) mencetuskan sebuah ide Bernama “Rileks”, aplikasi yang dapat membantu pengguna untuk mengendalikan kondisi Kesehatan mental. Fitur-fitur yang disediakan pada aplikasi Rileks antara lain adalah fitur utama berupa Journaling dimana pengguna dapat melakukan refleksi diri secara rutin, menyediakan informasi yang berhubungan dengan Kesehatan mental untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait Kesehatan mental, dan panduan meditasi untuk pengguna melakukan meditasi. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur Personalization untuk pengguna sehingga informasi yang disajikan dan ditampilkan oleh aplikasi akan disesuaikan dengan Kesehatan mental pengguna pada saat tertentu. Maka dari itu aplikasi ini akan secara rutin berinteraksi dengan pengguna untuk mengetahui mood atau kondisi hati dan mental pengguna.
Tim “Sync” mencetuskan ide ini berdasarkan observasi dari lingkungan sekitar yang dimana tidak sedikit individu-individu yang dirasa mempunyai masalah dengan Kesehatan mental. Lalu untuk memantapkan hasil observasi, maka tim Sync melakukan pencarian data untuk mendukung hasil observasi mereka. Ternyata observasi yang mereka lakukan betul dibackup dengan data yang ditemukan. Menurut data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) terhadap Kesehatan mental masyarakat, sebanyak di atas 60% responden mengalami indikasi kecemasan dan depresi, serta 49% mengalami trauma. Hal ini tentu tidak menandakan kriteria masyarakat dengan Kesehatan mental yang baik. Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana cara memperbaiki kondisi mental masyarakat dengan menggunakan aplikasi mobile?
Setelah meneliti beberapa karya ilmiah, tim Sync menemukan bahwa Journaling adalah salah satu metode yang efektif untuk membantu menstabilkan kondisi Kesehatan mental. Maka dari itu, tim Sync membuat aplikasi bertemakan Kesehatan mental dengan journaling sebagai fitur utamanya. Untuk lebih meyakinkan, tim Sync melakukan Quick Survey kepada calon pengguna sesuai dengan persona yang sudah ditentukan dan hasil survey membuktikan bahwa ketertarikan calon pengguna terhadap aplikasi journaling untuk membantu kestabilan mental cukup besar.
Dalam merancang aplikasi, tim Sync menggunakan metode Design Thinking. Kelima tahapan dari Design Thinking dilakukan oleh tim untuk memastikan karya yang terstruktur dan terorganisir. Berdasarkan karya proposal dan prototype yang dihasilkan, mereka bertiga berhasil lolos ke tahapan top 5. Pada tahapan top 5, mereka diharuskan untuk menyampaikan presentasi terkait ide yang diusulkan secara lebih detil. Keempat tim lainnya yang lolos adalah tim IDN Labs (SMK IDN Boarding School), Syn (Universitas Sriwijaya), Basiru IDN (SMK IDN Boarding School), dan WAVE IDN (SMK IDN Boarding School).
Pada tanggal 11 November 2021, hari final tiba. Tim Sync mengangkat tokoh Akila sebagai tokoh utama dari cerita presentasi yang dibawakan. Digambarkan Akila adalah seorang mahasiswi yang terkena berdampak pandemic sehingga Kesehatan mentalnya cukup terganggu. Presentasi berjalan lancar dan dengan strategy Storytelling, tim Sync berhasil memukau juri. Alhasil, tim Sync berhasil menjuarai lomba ini. Selamat kepada tim Sync!