Tinjauan Pustaka Social Commerce sebagai Trend Belanja Online Saat Ini
Perkembangan media sosial dan SNS (Social Networking Site) serta dukungan dari web 2.0 telah mengubah lingkungan online menjadi lebih interaktif. Hal ini memicu interaksi sosial diantara seluruh pengguna internet yang dapat diakses dengan mudah tak terkecuali untuk pelanggan yang biasa berbelanja online. (Huang & Benyoucef, 2013). Perubahan ini juga turut mengubah pola pikir dan perilaku pelanggan menjadi memiliki kebebasan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan ketika berbelanja secara online melalui berbagai media sosial dan dapat berkomunikasi secara langsung untuk memberikan komentar mengenai produk dan jasa, rating, rekomendasi, dan sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan, perusahaan – perusahaan baru atau pun yang sudah ada mulai bergerak kearah social commerce.
Praktik dari social commerce juga sudah banyak digunakan oleh pembeli dan penjual online di Indonesia, contoh yang paling sederhana adalah memanfaatkan media social seperti facebook dan twitter untuk menawarkan produk dan pelanggan dapat menulis seluruh review di halaman facebook atau twitter tersebut, hal ini juga didukung oleh pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang saat ini telah mencapai angka 34,9 % sehingga membuka peluang baru bagi pasar online di Indonesia. (Pangerapan, 2015)
Tak berbeda dengan e-commerce, social commerce juga melibatkan pelangan sebagai faktor utama penentu kesuksesan suatu bisnis. Tujuan bisnis dari perusahaan seharusnya dapat memenuhi keinginan pelanggan, dan berusaha untuk selalu menjaga pelanggan agar tidak beralih (Alshibly, 2014). Ini menjadi tugas dari seluruh perusahaan untuk mempertahankan kepuasan dan kepercayaan pelanggan agar tetap setia terhadap perusahaan tersebut.
Cheung dan Lee (2005) menunjukkan bahwa 80% pelanggan online yang puas akan belanja kembali sekitar dalam waktu dua bulan, dan 90% akan merekomendasikan kepada orang lain. Di sisi lainnya, 87% pelanggan online yang tidak puas tidak akan mengunjungi kembali secara permanen, sehingga hanya perusahaan yang dapat mengelola hubungan yang baik dengan pelanggan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang akan bertahan. Perusahaan yang ingin mengadopsi social commerce dalam pengembangan bisnisnya memiliki resiko yang cukup besar karena kekuatan pelanggan menjadi lebih besar dari biasanya, perusahaan harus menjaga kepuasan pelanggan sebaik – baiknya agar komentar dan berita yang tersebar merupakan informasi yang mendukung perusahaan. Salah satu dampak dari kepuasan pelanggan dalam jangka panjang adalah dapat meningkatkan keuntungan atau pendapatan perusahaan, sehingga inilah hal yang dapat membuat perusahaan bertahan (Luo, 2013).
Social commerce telah mendapatkan perhatian yang cukup banyak oleh perusahaan online di berbagai negara. Di Amerika serikat, pasar dari social commerce diperkirakan akan berkembang dan memberikan keuntungan sebanyak US$30 milyar pada tahun 2015. (Zhou, Zhang, & Zimmwemann, 2013). Dan diperkirakan bahwa pertumbuhan dari social commerce akan meningkat 43% setiap tahunnya dan 88% bisnis berencana untuk mengadopsi social commerce di masa mendatang. (Constantinides, 2008)
References:
Huang, Z., & Benyoucef, M. (2013). From e-commerce to social commerce: A close Look at Design Features. Electronic Commerce Research and Application 12 , 246-259
Pangerapan, S. A. (2015, Maret Senin). Retrieved Juli Jumat, 2015, from Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia: apjii.or.id
Alshibly, H. H. (2014). A Free Simulation Experiment to Examine the Effect of Social commerce Website Quality and Customer Pyschological Empowerment on Customers’ Satisfaction. Journal of Business Studies Quarterly , 21-40
luo, J., Ba, S., & Zhang, H. (2012). The Effectiveness of Online Shopping Characteristics and Well Designed Websites on Satisfaction. MIS Quartely , A1-A9
Zhou, L., Zhang, P., & Zimmwemann, H. D. (2013). Social commerce Research: an Integrated View. Electronic Commerce Research and Application
Constantinides, E., Romero, L.R., and Boria, M.A.G. (2008). Social Media : A New Frontier for Retailers?.European Retail Research, Vol. 22