School of Information Systems

6 FRAMEWORK CSS TERPOPULER

Berbicara mengenai design halaman website, tentu tidak terlepas dari kode-kode css yang semakin banyak. Ditambah lagi biasanya client meminta agar website pesanannya sudah mendukung semua device dan semua browser. Dari sini maka initekno.com memberikan informasi tentang daftar framework css yang sekarang sedang populer di kalangan developer website.

Framework atau bahasa indonesianya kerangka kerja adalah sebuah software untuk memudahkan para programmer membuat aplikasi atau web yang isinya adalah berbagai fungsi, plugin, dan konsep sehingga membentuk suatu sistem tertentu. Dengan menggunakan framework, sebuah aplikasi akan tersusun dan terstruktur dengan rapi.

Apalagi biasanya website mencerminkan suatu perusahaan atau brand yang tertanam di dalamnya dalam bentuk konten. Maka tentu saja itu harus mempunyai daya tarik dan daya beli yang bagus. Maka dari itu ada beberapa framework css yang dapat memenuhi kebutuhan seperti diatas, diantaranya yaitu :

  1. BOOTSTRAP

Bootstrap adalah open-source framework (kerangka kerja pemrograman) front-end (library) yang bebas (gratis) untuk merancang situs web dan aplikasi web. Framework ini berisi template desain berbasis HTML dan CSS untuk tipografi, formulir, tombol, navigasi dan komponen antarmuka lainnya, serta juga ekstensi opsional JavaScript. Tidak seperti kebanyakan framework web lainnya, framework ini hanya fokus pada pengembangan front-end saja. Bootstrap merupakan framework CSS paling populer.

Dan berikut penulisan awal untuk struktur template pada bootstrap.

  1. TAILWIND

Tailwind CSS adalah framework CSS yang sangat dapat disesuaikan yang memberikan Anda semua hal yang dibutuhkan untuk membangun desain CSS yang terbaik. Setiap utilitas Tailwind juga hadir dengan varian responsif, membuatnya sangat mudah untuk membangun antarmuka responsif tanpa menggunakan Custom CSS.

  1. BULMA

Bulma adalah framework CSS open source gratis berdasarkan Flexbox dan digunakan oleh lebih dari 200.000 pengembang. Bulma, pada dasarnya, mirip seperti Bootstrap. hanya saja, bulma tidak memiliki ketergantungan pada library Javascript apapun, sehingga kamu bebas menggunakan library Javascript yang kamu inginkan.

 

  1. MATERIALIZE

Framework front-end CSS yang responsif berdasarkan Desain Material. Materialize menyempurnakan animasi dan transisi untuk memberikan pengalaman yang lebih halus bagi pengembang. Selain itu Materialize menyediakan dokumentasi terperinci serta contoh kode spesifik untuk membantu pengguna baru  untuk memulai. Bila kamu seorang yang suka material design, kamu dapat menggunakan materialize.

  1. FOUNDATION

Framework untuk semua perangkat, media, dan aksesibilitas. Foundation adalah framework front-end responsif yang membuatnya mudah untuk merancang situs web, aplikasi, dan email responsif yang cantik yang terlihat luar biasa di perangkat apa pun. Foundation bersifat semantik, mudah dibaca, fleksibel, dan sepenuhnya dapat disesuaikan. Kami terus menambahkan sumber daya dan cuplikan kode baru, termasuk template HTML praktis. Foundation lebih tua dari Bootstrap, framework ini bisa menjadi alternatif dari bootstrap.

  1. SEMANTIC UI

Semantic adalah framework pengembangan yang membantu menciptakan tata letak yang indah dan responsif menggunakan HTML user friendly. Pencatatan kinerja memungkinkan Anda melacak bottleneck tanpa menggali jejak tumpukan. Semantic dirancang responsif dan mudah. Variasi desain yang dibangun ke dalam elemen memungkinkan Anda membuat pilihan bagaimana konten menyesuaikan untuk tablet dan seluler. Framework ini memiliki beberapa tema yang dapat digunakan. Sehingga tidak perlu mengkostumisasi dari awal.

Pada dasarnya semua framework css diatas adalah sebagai pemanis tampilan. Tentu saja tidak menutup kemungkinan jika kalian ingin menggunakan css secara murni tanpa bantuan framework ini. Tetapi memang disarankan dalam pembangunan sistem website yang kalian buat melibatkan salah satu framework css diatas, agar kinerja kalian tidak terhambat hanya di satu sisi saja.

REFERENCES :

Willy Kristian

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031