Apa Perbedaan UX Writing dan Content Strategy
UX Writing dan Content Strategy sering dianggap sama dikarenakan keduanya berkaitan dengan aktivitas “menulis” konten digital. Namun, pada dasarnya UX Writing dan Content Strategy memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. UX Writing merupakan suatu kegiatan dalam menulis teks dalam interface aplikasi seperti error message, notifikasi dan lainnya yang berfokus dalam membuat konten yang jelas agar dapat membantu pengalaman pengguna. Sedangkan content strategy mencakup perencanaan, pengelolaan serta pengembangan seluruh konten digital seperti dokumentasi, blog dan sebagainya dengan tujuan membangun kepercayaan pelanggan terhadap bisnis. Pada artikel berikut kita akan membahas perbedaan dari UX Writing dan Content Strategy.
UX Writing memiliki peran dalam membentuk pengalaman pengguna ketika mereka berinteraksi secara langsung dengan sistem baik itu aplikasi atau website. Teks yang ditulis biasanya bersifat ringkas, informatif dan muncul dalam elemen seperti dalam tombol, pop-up komfirmasi dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengguna memahami konteks dan langkah yang perlu diambil tanpa merasa bingung atau frustasi. Oleh karena itu, UX Writing harus intuitif, mudah dipahami dan selaras dengan desain interface dari aplikasi atau website tersebut.
Dalam UX Writing, proses kerjanya juga berkaitan dengan tim design dan developer. UX Writing bukan hanya sekadar menulis, tetapi juga melibatkan proses pengujian konten dalam prototype untuk melihat bagaimana pengguna merespon pesan yang ditampilkan dN melakukan iterasi berdasarkan hasil dari pengujian tersebut. Dengan demikian, UX Writing tidak hanya berkaitan dalam menyusun kata kata, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang mendukung alur penggunaan yang efisien dan berorientasi dalam kebutuhan pelanggan (human-centered).
Sementara itu, content strategy memiliki cakupan yang lebih luas dan bersifat strategis. Dalam menyusun content strategy, kita harus dapat merancang, mengelola dan mengembangkan suatu roadmap konten. Selain itu, dalam content strategy juga memperhatikan beberapa hal seperti segmentasi audiens, pengelolaan siklus dari konten dan sebagainya dengan tujuan bukan hanya sekadar menyampaikan informasi tetapi juga memastikan bahwa setiap konten yang dibuat dapat mendukung tujuan bisnis dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.
Selain itu, dalam content strategy kita juga memantau dan menganalisis performa dari content yang dibuat dengan metriks seperti engagement, konversi dan SEO. Melalui pendekatan tersebut, strategi konten dapat disesuaikan secara berkala agar lebih relevan dan efektif. Dengan demikian, peran dari content strategy lebih berfokus dalam perencanaan komunikasi bisnis secara keseluruhan.
Sebagai kesimpulan, UX Writing dan Content Strategy sama sama memiliki peran yang penting dalam penulisan konten, namun kedua hal tersebut memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda. UX writing lebih berfokus pada penyusunan teks dalam interface untuk mendukung pengalaman pengguna dengan efektif dan intuitif. Sementara itu, content strategy lebih berfokus pada perencanaan dan pengelolaan konten secara menyeluruh untuk mencapai tujuan bisnis.
References :