School of Information Systems

Metode LIFO (Last In First Out)

Apa yang dimaksud dengan Metode LIFO? 

Metode LIFO adalah salah satu cara perusahaan mengukur biaya barang yang dijual atau digunakan dalam proses produksi. Dasar dari metode ini adalah bahwa barang atau bahan yang terakhir masuk atau dibeli akan dianggap sebagai yang pertama digunakan atau dikeluarkan. Dengan kata lain, dalam metode LIFO, stok yang dijual atau digunakan diasumsikan berasal dari stok terbaru, sementara stok yang lebih lama tetap ada. 

Metode LIFO mengoperasikan gagasan bahwa barang-barang yang lebih lama cenderung memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan barang-barang yang lebih baru. Oleh karena itu, ketika perusahaan menghitung biaya barang yang dijual atau digunakan, biaya barang terbaru yang lebih tinggi akan diterapkan, yang berpotensi mengakibatkan laba yang lebih rendah yang tercatat dalam laporan keuangan. 

Bukan tanpa sebab, metode ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan suatu momentum untuk meraup banyak keuntungan. Contohnya adalah suatu industri fashion akan mengeluarkan stok baju terbarunya dari penyimpanan karena sedang menjadi tren di pasaran. 

Metode LIFO menentukan harga beli terakhirnya berdasarkan operasi dalam periode inflasi (kenaikan harga). Hal ini menyebabkan laba serta pajak yang diperoleh perusahaan tersebut relatif kecil. Selain itu, LIFO sudah tidak bisa digunakan lagi berdasarkan ketetapan dari PSAK 14. 

Tujuan Metode LIFO 

Pada metode LIFO berdasarkan bahwa aliran biaya persediaan yang keluar berbanding terbalik dengan metode FIFO. Sebagai ciri dari metode ini merupakan harga beli yang akan dibebankan kepada operasi perusahaan terutama dalam periode inflasi. Oleh karena itu, akibatnya laba yang didapatkan lebih kecil, dan pajak yang terutang juga kecil dibandingkan metode persediaan lainnya. 

Fungsi Metode LIFO 

Fungsi Metode LIFO (Last-In, First-Out) dalam bidang pengelolaan persediaan mencakup berbagai aspek yang penting. Di bawah ini adalah beberapa peran utama dalam metode LIFO: 

  1. Penilaian Persediaan yang Realistis

Metode LIFO memungkinkan perusahaan untuk menilai persediaan mereka dengan cara yang mencerminkan biaya yang lebih baru atau lebih tinggi. Ini berguna terutama ketika harga barang cenderung naik seiring berjalannya waktu. Dengan prinsip bahwa barang terbaru yang dibeli adalah yang pertama digunakan, perusahaan dapat menghindari menilai persediaan mereka dengan nilai yang sudah usang dan tidak akurat. 

  1. Pengurangan Beban Pajak

Fungsi selanjutnya dari Metode LIFO adalah pengurangan beban pajak. Di banyak negara, penggunaan Metode LIFO dapat mengurangi laba yang dicatat dalam laporan keuangan, yang pada akhirnya mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Inilah alasan mengapa banyak perusahaan memilih Metode LIFO, terutama ketika harga barang terus meningkat seiring waktu. 

  1. Manajemen Persediaan

Metode LIFO dapat membantu perusahaan dalam mengelola persediaan mereka. Dalam beberapa situasi, perusahaan mungkin ingin menjaga tingkat persediaan yang lebih tinggi, entah untuk tujuan strategis atau untuk menghindari kekurangan stok. Dengan Metode LIFO, biaya yang lebih tinggi dari persediaan yang lebih baru tetap dalam catatan, yang dapat membantu mengurangi beban pajak dan memungkinkan perusahaan untuk menjaga tingkat persediaan yang lebih besar. 

  1. Manajemen Laba

Penggunaan Metode LIFO juga dapat mempengaruhi manajemen laba perusahaan. Dengan menerapkan biaya yang lebih tinggi dalam perhitungan biaya barang yang dijual, perusahaan dapat melaporkan laba yang lebih rendah dalam laporan keuangan mereka. Ini bisa berguna dalam situasi di mana perusahaan ingin menunjukkan kinerja yang lebih konservatif kepada pemangku kepentingan atau untuk menghindari tekanan untuk membayar dividen yang tinggi. 

Cara Menghitung Metode LIFO 

Contoh cara menghitung metode LIFO adalah sebagai berikut: 

Terdapat 8 laptop dengan harga Rp. 5.000.000 per unit, sehingga saldo akuntansi untuk HPP adalah Rp. 40.000.000. 

Kemudian, dari pembelian pertama, masih tersisa 2 laptop dengan harga Rp. 4.000.000 per unit, dan dari pembelian kedua, tersisa 5 laptop dengan harga Rp. 5.000.000 per unit. 

Maka, saldo akuntansi akun Persediaan adalah: 

= (2 laptop x Rp. 4.000.000) + (5 laptop x Rp. 5.000.000) 

= Rp. 8.000.000 + Rp. 25.000.000 

= Rp. 33.000.000 

Jadi, saldo akuntansi akun persediaan menggunakan metode LIFO adalah Rp. 33.000.000. 

I Gusti Made Karmawan