School of Information Systems

Study case : Traffic Light using IOT 

Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu masalah besar di kota-kota besar. Salah satu penyebab utamanya adalah sistem pengaturan lampu lalu lintas yang masih konvensional, menggunakan waktu tetap tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas secara real-time. Hal ini sering menimbulkan situasi tidak efisien, misalnya jalan yang kosong tetap mendapat lampu merah lama, sementara jalan yang padat hanya mendapat lampu hijau sebentar. Dengan kemajuan teknologi Internet of Things (IoT), sistem traffic light dapat diintegrasikan dengan sensor, koneksi internet, dan analisis data untuk memberikan pengaturan waktu lampu lalu lintas yang lebih adaptif dan cerdas. 

Konsep Integrasi IoT pada Traffic Light 

Sistem dan komponen teknologi: 

  • Sensor Data

Menggunakan sensor kamera, sensor inframerah, atau sensor ultrasonic untuk mendeteksi jumlah kendaraan yang menunggu. 

Sensor dapat menghitung panjang antrean, kepadatan, bahkan jenis kendaraan (misalnya mobil, motor, atau kendaraan besar).

  • Komunikasi Real-Time

Data dari sensor dikirimkan ke server atau sistem cloud melalui jaringan IoT (misalnya MQTT atau 5G). 

Sistem kemudian memproses data untuk menentukan durasi lampu merah dan hijau. 

  • Kontrol Otomatis

Traffic light diatur secara otomatis berdasarkan hasil analisis. 

Contoh: jika satu jalur hanya memiliki sedikit kendaraan, durasi lampu merah bisa dipersingkat. 

  • Feedback dan Monitoring 

Data lalu lintas disimpan untuk analisis jangka panjang (big data). 

Operator lalu lintas dapat memantau kondisi lampu secara real-time melalui dashboard IoT. 

Skenario Implementasi 

Bagaimana IOT akan membantu dan optimalisasi waktu tunggu pada lampu merah: 

  • Sensor IoT Dipasang di Setiap Jalur 

Sensor menghitung jumlah kendaraan yang menunggu. Misalnya, jalur utara memiliki 30 kendaraan, sementara jalur barat hanya 5 kendaraan. 

  • Pengiriman Data ke Sistem Pusat 

Sensor mengirimkan informasi jumlah kendaraan ke pusat kontrol. 

  • Penentuan Waktu Lampu Merah 

Sistem menghitung secara dinamis. Jalur dengan 30 kendaraan mendapat lampu hijau lebih lama, sementara jalur dengan 5 kendaraan mendapat waktu lebih singkat. 

  • Real-Time Timing Display 

Layar digital menampilkan sisa waktu lampu merah/hijau secara real-time, sehingga pengendara dapat memprediksi waktu tunggu dengan lebih akurat. 

  • Optimalisasi Jangka Panjang 

Data kepadatan yang terkumpul dianalisis untuk menemukan pola kemacetan, membantu pemerintah dalam perencanaan jalan dan rekayasa lalu lintas. 

Kesimpulan 

Penerapan IoT pada sistem traffic light membuka peluang besar dalam menciptakan lalu lintas yang lebih efisien, adaptif, dan terintegrasi dengan smart city. Dengan sistem real-time timing, pengendara mendapatkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan pemerintah dapat mengurangi kemacetan secara signifikan. Walaupun masih terdapat tantangan pada aspek biaya dan infrastruktur, IoT dapat menjadi solusi masa depan dalam manajemen lalu lintas perkotaan. 

Stevanno Verdianta