School of Information Systems

Peran Fishbone Diagram dalam Analisis Risiko Proyek 

Pengantar 

Dalam manajemen proyek, identifikasi dan mitigasi risiko adalah elemen kunci agar proyek bisa berhasil tanpa hambatan berarti. Fishbone Diagram (atau Ishikawa Diagram, Cause & Effect Diagram) adalah alat analisis akar penyebab (root cause analysis) yang sangat berguna untuk memahami faktor-penyebab risiko muncul. Fishbone membantu tim proyek memetakan berbagai kategori penyebab di balik risiko, sehingga solusi bisa lebih tepat sasaran. 

Fungsi Fishbone Diagram dalam Analisis Risiko Proyek 

  1. Identifikasi Risiko Akar
    Fishbone memungkinkan pemecahan masalah risiko ke dalam kategori (misalnya: manusia, metode, material, mesin, lingkungan, manajemen) sehingga akar penyebab dapat ditelusuri dengan sistematis. 
  2. Visualisasi Kompleksitas Penyebab
    Dalam proyek besar, penyebab risiko bisa banyak dan saling terkait. Fishbone menyediakan visualisasi yang jelas, membuat tim proyek dapat melihat hubungan sebab-akibat. 
  3. Fasilitasi Diskusi Tim & Brainstorming
    Karena sifatnya kolaboratif—sering dipakai dalam sesi brainstorming—Fishbone membuat semua pihak (manajer, anggota tim, stakeholder) bisa menyumbang ide penyebab risiko, meningkatkan keterlibatan dan pemahaman yang lebih menyeluruh. 
  4. Prioritas Mitigasi
    Setelah faktor penyebab disusun, tim bisa menentukan mana penyebab yang paling kritikal (berdampak besar) dan fokus pada mitigasi yang paling efektif. 
  5. Dokumentasi dan Pembelajaran
    Fishbone Diagram juga berfungsi sebagai dokumentasi penyebab-penyebab risiko proyek yang telah dianalisis, yang bisa menjadi pembelajaran untuk proyek-selanjutnya. 

Cara Menggabungkan Fishbone Diagram dengan Teknik Risiko Lain 

Agar analisis risiko proyek menggunakan Fishbone lebih efektif, biasanya dikombinasikan dengan metode lain: 

  • FMEA : untuk memberi bobot pada dampak & probabilitas setiap penyebab sehingga bisa dihitung RPN (Risk Priority Number). Contoh: studi pada crawler crane di mana Fishbone + FMEA + Pareto Principle digabung.  
  • House of Risk (HOR) : untuk supply chain risk management; identifikasi “risk agents” lewat Fishbone terlebih dahulu, lalu gunakan HOR untuk prioritas dan strategi mitigasi.  
  • HIRARC : terutama dalam konteks keselamatan kerja / K3; identifikasi bahaya + risiko + kontrolnya, menggunakan Fishbone untuk mendalami penyebab.  

Rekomendasi Praktis untuk Proyek 

Berdasarkan literatur dan studi kasus, berikut rekomendasi agar penggunaan Fishbone Diagram dalam analisis risiko proyek maksimal: 

  1. Sertakan Stakeholder Dari Berbagai Divisi
    Libatkan orang dari tim teknik, operasional, HR, K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja), manajemen, bahkan pemasok jika relevan untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih lengkap. 
  2. Gunakan Data Historis 
    Catatan proyek sebelumnya (insiden, kegagalan) bisa jadi input untuk mengidentifikasi penyebab yang mungkin muncul lagi. 
  3. Tetapkan Kategori Penyebab Secara Standar
    Contoh kategori umum: Manusia (Human), Mesin / Peralatan (Machine), Metode (Method), Material, Lingkungan (Environment), Manajemen. Ini mencegah duplikasi dan memudahkan analisis. 
  4. Gabungkan dengan Analisis Kuantitatif
    Setelah akar penyebab diidentifikasi secara kualitatif menggunakan Fishbone, lanjutkan dengan metode kuantitatif untuk menilai tingkat risiko (probabilitas, dampak) agar prioritas mitigasi jelas. 
  5. Tindak Lanjut Mitigasi & Review Berkala
    Diagram Fishbone bukan akhir, melainkan awal. Perlu ada tindakan mitigasi nyata, pemantauan, dan review apakah akar penyebab sudah terselesaikan atau muncul kembali dalam pelaksanaan proyek. 

Kesimpulan 

Fishbone Diagram adalah alat yang sangat membantu dalam analisis risiko proyek, terutama untuk mengeksplorasi akar penyebab risiko secara sistematis dan kolaboratif. Dengan mengkombinasikannya dengan metode lain seperti FMEA, HOR, atau HIRARC, proyek bisa memiliki analisis risiko yang lebih mendalam dan rencana mitigasi yang lebih terukur. Untuk proyek ke depan, penting bahwa tim manajemen proyek membangun budaya refleksi risiko dan evaluasi berkala agar mitigasi tidak sekadar rencana di atas kertas. 

Referensi 

Iin Novianti, D., Patiro, S. P. S., & Priyati, R. Y. (2025). Fishbone Analysis of Human Error and Risk Control in High-Risk Construction Projects (Case Study: Biodiesel Project, South Kalimantan). Journal Research of Social Science, Economics, and Management, 5(1), 2553–2557. https://doi.org/10.59141/jrssem.v5i1.947  

Rahman, F., Herlina, F., Maulana, Y., Trianiza, I., & Arief, S. (2025). Crawler Crane Failure Cause Analysis Using Fishbone Diagram, Pareto Principle, and Failure Mode Effect Analysis: A Comprehensive Approach to Minimize Downtime and Improve Operational Reliability. Journal of Innovation and Technology, 2025(1).  

Hesty Aprilia Rachmadany