SIS Goes to Bandar Lampung! Code to Connect: Using Scratch and AI to Inspire Students

Bandar Lampung, 17–18 Juni 2025 — Perkembangan teknologi kian pesat, dan dunia pendidikan pun tak boleh tertinggal. Untuk menjawab tantangan zaman, School of Information Systems hadir di SMA Fransiskus dan SMA Xaverius Bandar Lampung dalam sebuah kegiatan pelatihan dan berbagi ilmu yang bertujuan membekali para guru dengan pemahaman serta keterampilan seputar Artificial Intelligence (AI) dan coding berbasis Scratch.
Acara ini berlangsung selama dua hari: 17 Juni 2025 di SMA Fransiskus dan 18 Juni 2025 di SMA Xaverius, dengan peserta yang terdiri dari para guru lintas mata pelajaran. Yang menarik, kegiatan ini bukan ditujukan untuk siswa, melainkan secara eksklusif dirancang untuk para pendidik, agar mereka dapat memahami peran penting AI dan teknologi interaktif dalam mendukung proses pembelajaran di kelas.
Dua narasumber utama, yaitu Nur Anisa, S.Kom., M.Kom. dan Felicia Evan, S.Kom., M.Kom., hadir sebagai fasilitator dari School of Information Systems. Mereka memberikan penjelasan mendalam mengenai konsep dasar AI dan bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan dalam proses belajar mengajar, mulai dari personalisasi materi hingga mendukung kebutuhan pembelajaran yang berbeda-beda pada setiap siswa. Dalam dunia pendidikan yang semakin digital, pemahaman terhadap AI menjadi bekal penting bagi guru masa kini.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, School of Information Systems juga memiliki kompetensi mendalam dalam bidang Artificial Intelligence dan coding. Berbagai kurikulum, riset, dan proyek pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh dosen dan mahasiswa SI selalu menekankan pentingnya penerapan teknologi secara praktis dan tepat guna, termasuk untuk sektor pendidikan. Kegiatan pelatihan ini adalah salah satu bentuk kontribusi nyata SI dalam memperluas akses dan pemahaman teknologi digital hingga ke lingkungan sekolah.
Selain AI, para guru juga diajak untuk mengenal Scratch, sebuah platform pemrograman visual yang sangat ramah untuk pemula. Dengan menyusun blok-blok perintah seperti puzzle, guru dapat menciptakan simulasi, animasi, bahkan game sederhana yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Penggunaan Scratch ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dan inovasi di ruang kelas, membuat pelajaran menjadi lebih hidup dan menarik.
Tak hanya sesi teori, acara ini juga dilengkapi dengan praktik langsung. Para peserta diajak untuk mencoba membuat proyek sederhana menggunakan Scratch, dengan bimbingan langsung dari kedua fasilitator. Hasilnya, banyak guru yang merasa terinspirasi dan menyatakan ingin mencoba menerapkannya dalam proses belajar-mengajar mereka di sekolah. Pelatihan ini membuka wawasan baru bahwa teknologi tidak selalu harus rumit dan mahal untuk bisa berdampak besar dalam pendidikan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen School of Information Systems untuk memperluas pemanfaatan teknologi digital secara inklusif di dunia pendidikan, khususnya di luar kota besar. Dengan memberikan pelatihan langsung kepada para guru, diharapkan transformasi digital dalam pendidikan dapat dimulai dari ruang kelas, oleh mereka yang berada di garis depan proses belajar mengajar.
Melalui kegiatan seperti ini, guru tak hanya menjadi pengajar, tapi juga inovator yang mampu menghadirkan pengalaman belajar yang relevan dengan perkembangan zaman. AI dan Coding bukan sekadar tren, melainkan alat bantu penting yang dapat menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan generasi masa depan.