School of Information Systems

Kasus Penggunaan Model-Model Layanan Cloud Computing: IaaS, PaaS, dan SaaS 

Pada era perkembangan teknologi pada perusahaan-perusahaan di dunia ini, Cloud Computing merupakan kebutuhan yang marak pada tiap perusahaan. Karena Cloud Computing merupakan tulang punggung operasional di perusahaan-perusaan tersebut. Mulai dari startup kecil hingga perusahaan korporasi besar berskala global membutuhkan layanan Cloud atas kemampuannya untuk memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan skalabilitas yang sebelumnya belum dimiliki. 

Namun, terdapat jenis layanan Cloud Computing yang berbeda-beda yang masing-masing memberikan keuntungan untuk kebutuhan yang berbeda-beda pula. Terdapat beberapa jenis layanan utama yang biasa ditawarkan oleh penyedia Cloud, yaitu: Infrastructure-as-a-Service (IaaS), Platform-as-a-Service (PaaS), Software-as-a-Service (SaaS), dan Function-as-a-Service (FaaS). 

Dalam Artikel ini, kita akan membahas bagaimana penggunaan dari tiap jenis layanan Cloud Computing di atas yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan global yang kita kenal agar dapat mempelajari bagaimana masing-masing layanan Cloud Computing digunakan. 

 1.Infrastructure-as-a-Service (IaaS) 

  • Netflix dengan AWS EC2 dan Amazon S3 dari Amazon Web Services (AWS) 

Kenapa Netflix menggunakan IaaS dari AWS? 

Karena walaupun Netflix membutuhkan bantuan pembuatan server di luar dari on-premise mereka, mereka tetap memperlukan kendali penuh atas environment untuk layanan streaming mereka. Dengan mengendalikan environment (termasuk infrastruktur) dari penggunaan server mereka, Netflix bisa melakukan skalabilitas secara elastis mengikuti traffic jumlah pengguna mereka yang menggunakan atau menonton layanan streaming mereka. Netflix juga tetap mengelola Operating Software (OS), Middleware, dan aplikasi (bagian Platform dan Software dipegang penuh oleh Netflix). Pada kasus ini, Netflix menggunakan AWS EC2 untuk kebutuhan komputasi dan Amazon S3 untuk penyimpanan data video mereka.  

2.Platform-as-a-Service (PaaS) 

  • Spotify dengan Google Cloud Platform (GCP) AppEngine dan BigQuery 

Kenapa Spotify menggunakan PaaS dari GCP? 

Spotify memilih untuk menggunakan Cloud Computing dengan tipe layanan PaaS dari Google Cloud Platform (GCP) untuk membantu proses layanan streaming musik, analitik, dan Machine Learning. Dengan menggunakan sistem seperti ini, Spotify tanpa perlu repot untuk memikirkan, mengelola, dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan infrastruktur server karena telah dibantu oleh pihak GCP dengan menyiapkan environment yang siap digunakan untuk Spotify. Spotify dapat fokus untuk mengembangkan aplikasi dan mengelola data mereka. 

3.Software-as-a-Service (SaaS) 

  • Coca-Cola dengan Salesforce (CRM) 

Kenapa Coca-Cola menggunakan CRM Salesforce? 

Coca-Cola menggunakan Customer Relationship Management (CRM) berbasis Cloud Computing, untuk mengelola pelanggan dan memaksimalkan efektivitas penjualan di lapangan (proses Customer Relationship Management). Dengan menggunakan layanan CRM dari Salesforce, Coca-Cola tidak perlu untuk membangun sistem CRM sendiri. Salesforce dapat diakses langsung melalui browser dan mobile, Coca-Cola tidak perlu untuk mengelola server, OS, platform, ataupun pengembangan aplikasinya karena software yang disediakan oleh Salesforce sudah langsung siap digunakan. 

Berdasarkan dari kasus yang terjadi pada Netflix, Spotify, dan Coca-Cola, kita dapat mempelajari terkait penggunaan-penggunaan dari tiap jenis layanan yang berbeda-beda (Infrastructure-as-a-Service, Platform-as-a-Service, Software-as-a-Service). Masing-masing memiliki keunggulan dan fungsi penggunaan yang berbeda-beda. Dengan pemahaman terkait jenis-jenis layanan Cloud Computing, perusahaan dapat terbantu untuk menentukan jenis implementasi Cloud Computing yang yang paling efisien dan efektif bagi bisnis. 

Referensi: 

 

Abdiel Adelard Riva