School of Information Systems

Cloud Security: Definisi, Keuntungan, dan Jenis-Jenis Deployment Model

Cloud security, atau keamanan cloud, adalah aspek kritis dalam adopsi teknologi cloud computing. Dengan semakin banyaknya organisasi yang memindahkan data dan aplikasi mereka ke cloud, keamanan menjadi prioritas utama untuk melindungi aset digital dari ancaman siber. Artikel ini akan membahas definisi cloud security, keuntungannya, serta berbagai model deployment yang digunakan untuk mengamankan lingkungan cloud. 

Apa itu Cloud Security? 

Cloud security merujuk pada serangkaian kebijakan, teknologi, kontrol, dan praktik yang dirancang untuk melindungi data, aplikasi, dan infrastruktur yang terkait dengan cloud computing. Tujuannya adalah untuk memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data yang disimpan atau diproses di cloud. Keamanan cloud melibatkan kolaborasi antara penyedia layanan cloud dan pelanggan untuk membangun lingkungan yang aman. 

Keuntungan Penggunaan Cloud Security 

  1. Skalabilitas Keamanan: Cloud security dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Misalnya, organisasi dapat menambahkan lapisan keamanan tambahan selama puncak aktivitas atau ancaman siber. 
  2. Biaya Efisien: Dengan menggunakan layanan keamanan berbasis cloud, organisasi dapat mengurangi biaya investasi dalam infrastruktur keamanan fisik dan perangkat lunak. 
  3. Pemantauan Real-Time: Penyedia layanan cloud sering menyediakan alat pemantauan yang memungkinkan deteksi ancaman secara real-time dan respons yang cepat. 
  4. Kepatuhan Regulasi: Penyedia cloud terkemuka biasanya mematuhi standar keamanan dan regulasi internasional seperti GDPR, HIPAA, dan ISO 27001, membantu organisasi memenuhi persyaratan hukum. 
  5. Pemulihan Bencana: Cloud security sering mencakup solusi backup dan pemulihan bencana yang terintegrasi, memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat setelah insiden. 

 

Jenis-Jenis Deployment Model untuk Cloud Security 

Ada beberapa model deployment yang digunakan dalam cloud security, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulan tersendiri. Berikut adalah empat model utama: 

1. Public Cloud Security 

Public cloud adalah model di mana sumber daya komputasi disediakan oleh penyedia layanan pihak ketiga dan dibagikan ke banyak pelanggan melalui internet. Keamanan di public cloud menjadi tanggung jawab bersama antara penyedia layanan dan pelanggan. 

Contoh Penyedia: Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud Platform (GCP). 

2. Private Cloud Security 

Private cloud adalah model di mana sumber daya komputasi digunakan secara eksklusif oleh satu organisasi. Private cloud dapat dihosting di lokasi (on-premises) atau di pusat data pihak ketiga. 

Contoh: VMware vSphere, OpenStack. 

3. Hybrid Cloud Security 

Hybrid cloud menggabungkan public cloud dan private cloud, memungkinkan data dan aplikasi berbagi sumber daya di antara keduanya. Model ini ideal untuk organisasi yang ingin memanfaatkan fleksibilitas public cloud sambil mempertahankan kontrol atas data sensitif di private cloud. 

Contoh: Microsoft Azure Hybrid Cloud, AWS Outposts. 

4. Community Cloud Security 

Community cloud adalah model di mana sumber daya komputasi dibagikan oleh beberapa organisasi dengan kepentingan atau kebutuhan yang sama, seperti industri atau regulasi yang serupa. 

Contoh: Government Community Cloud (GCC) oleh Microsoft. 

 

Referensi 

  1. Mell, P., & Grance, T. (2011). The NIST Definition of Cloud Computing. National Institute of Standards and Technology (NIST). 
  2. CSA (Cloud Security Alliance). (2023). Security Guidance for Critical Areas of Focus in Cloud Computing. Diakses dari https://cloudsecurityalliance.org. 
  3. Microsoft Azure. (2023). What is Cloud Security?. Diakses dari https://azure.microsoft.com. 
  4. Amazon Web Services (AWS). (2023). Cloud Security Overview. Diakses dari https://aws.amazon.com. 
  5. ISO/IEC 27001. (2013). Information Security Management. International Organization for Standardization (ISO). 
Erin, S.Kom., M.Kom.