School of Information Systems

5G dan Dampaknya terhadap Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Mobile 

Dalam dekade terakhir, kemajuan teknologi seluler telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan informasi dan sistem digital. Kini, dengan hadirnya teknologi 5G (generasi kelima), potensi pengembangan sistem informasi berbasis mobile semakin terbuka luas. Kecepatan tinggi, latensi rendah, dan kapasitas koneksi yang besar menjadikan 5G bukan hanya evolusi dari 4G, tetapi juga revolusi dalam arsitektur sistem informasi modern. 

Apa Itu Teknologi 5G? 

5G adalah teknologi jaringan seluler generasi kelima yang menawarkan peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya (4G LTE), terutama dalam tiga aspek utama: 

1.Kecepatan Data Lebih Tinggi 

Hingga 10–20 Gbps, memungkinkan transfer data besar seperti video 4K atau data IoT secara instan. 

2.Latensi Rendah 

Latensi serendah 1 milidetik membuat komunikasi real-time lebih responsif dan andal. 

3.Koneksi Masif 

Mendukung jutaan perangkat per kilometer persegi, ideal untuk Internet of Things (IoT) dan mobile sensor-based applications. 

Dampak 5G terhadap Sistem Informasi Berbasis Mobile 

4.Peningkatan Kinerja Aplikasi Mobile 

Sistem informasi berbasis mobile seperti e-banking, e-learning, dan layanan publik akan menjadi lebih cepat dan responsif.  

Efeknya: Loading time berkurang drastis, pengalaman pengguna meningkat. 

Contoh: Aplikasi mobile untuk diagnosa medis jarak jauh (telemedicine) dapat mengirimkan hasil scan real-time ke dokter dengan kualitas tinggi tanpa delay. 

5.Evolusi Desain Sistem Real-Time 

Dengan latensi ultra-rendah, aplikasi mobile kini dapat mendukung pengambilan keputusan instan dan respons real-time. 

Contoh: Sistem informasi lalu lintas berbasis mobile dapat memperbarui rute optimal secara dinamis berdasarkan data sensor di lapangan. 

6.Peningkatan Implementasi Teknologi Berbasis Cloud & Edge Computing 

5G memungkinkan sistem informasi mobile mengandalkan cloud computing dan edge computing secara optimal. Cloud menyimpan dan memproses data besar secara terpusat. Edge memproses data di dekat lokasi pengguna, mempercepat respons. 

Contoh: Aplikasi mobile manufaktur cerdas menggunakan edge computing untuk monitoring mesin secara real-time. 

7.Meningkatkan Konektivitas IoT dan Wearables 

5G sangat cocok untuk sistem informasi berbasis mobile yang mengintegrasikan perangkat IoT dan wearable devices. 

Contoh: Sistem manajemen kesehatan berbasis mobile yang terhubung dengan smart watch untuk memantau tekanan darah dan detak jantung secara real-time. 

Sistem logistik berbasis mobile yang melacak kendaraan dan pengiriman secara simultan. 

8.Mendukung Pengembangan Aplikasi Berbasis AR/VR dan AI 

Dengan bandwidth yang lebih besar dan latensi yang sangat rendah, pengembang kini dapat menciptakan sistem informasi mobile yang mendukung Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan kecerdasan buatan (AI). 

Contoh: 

  • Aplikasi e-learning berbasis AR yang memungkinkan siswa mempelajari anatomi secara visual interaktif. 
  • Aplikasi mobile e-commerce yang menampilkan produk secara virtual (try-before-you-buy) dengan AR. 

Tantangan dan Pertimbangan 

Meski potensinya besar, ada beberapa tantangan dalam pengembangan sistem informasi berbasis mobile di era 5G: 

1.Infrastruktur 5G Belum Merata 

Implementasi masih terbatas di kota besar, belum menjangkau daerah terpencil. 

2.Isu Keamanan dan Privasi 

Semakin banyak perangkat dan data yang terkoneksi, risiko keamanan siber pun meningkat. 

3.Kompleksitas Arsitektur Sistem 

Pengembangan sistem mobile harus mempertimbangkan kombinasi antara 5G, cloud, edge, dan AI. 

4.Kebutuhan SDM Terampil 

Dibutuhkan pengembang yang menguasai teknologi baru seperti cloud-native, IoT, dan jaringan 5G itu sendiri. 

Teknologi 5G membawa transformasi besar dalam pengembangan sistem informasi berbasis mobile. Dari kecepatan tinggi, konektivitas masif, hingga latensi rendah, semua aspek ini membuka peluang untuk inovasi baru di berbagai sektor. Namun, untuk meraih manfaat maksimal, perusahaan dan pengembang harus siap mengatasi tantangan teknis, infrastruktur, dan keamanan. Ke depannya, integrasi 5G dengan sistem informasi mobile akan menjadi fondasi utama dalam membangun ekonomi digital yang cerdas, responsif, dan adaptif. 

Referensi 

  1. GSMA Intelligence. (2021). The Mobile Economy 2021. https://www.gsma.com/mobileeconomy 
  2. ITU (International Telecommunication Union). (2020). IMT-2020: 5G and Beyond. https://www.itu.int 
  3. Ericsson. (2023). 5G Systems: Enabling the Digital Society. https://www.ericsson.com 
  4. Cisco Systems. (2022). 5G and the Future of Mobile Networks. https://www.cisco.com 
  5. Deloitte Insights. (2021). 5G in Enterprise: Impact on Mobile Application Development. https://www2.deloitte.com 
  6. IBM. (2023). Edge Computing and 5G: Transforming Mobile Business Applications. https://www.ibm.com 
  7. Ministry of Communication and Informatics Indonesia (Kominfo). (2022). Peta Jalan Implementasi 5G di Indonesia. https://www.kominfo.go.id 
Jarvin