School of Information Systems

Kerangka Aksi Strategis untuk Tata Kelola Data: Implementasi dan Implikasinya di Indonesia

Pendahuluan

Dalam era digital saat ini, data telah menjadi aset strategis yang sangat penting bagi perusahaan. Volume data yang terus meningkat dan percepatan asetisasi data menuntut perusahaan untuk mengembangkan tata kelola data yang efektif. Artikel ini membahas kerangka aksi strategis untuk tata kelola data, berdasarkan studi kasus mendalam dari perusahaan tambang emas di China, Shandong Gold. Studi ini mengidentifikasi empat aktivitas utama dalam tata kelola data yang didukung oleh dua aksi strategis.

Kerangka Aksi Strategis untuk Tata Kelola Data

Kerangka ini menjelaskan bagaimana perusahaan mengkonfigurasi aktivitas tata kelola data dan melakukan aksi strategis terkait. Empat elemen kunci dari tata kelola data yang diidentifikasi adalah:

1. Kolaborasi Data: Mendorong kerjasama lintas departemen dan organisasi untuk meningkatkan efisiensi tata kelola data.

2. Aktivasi Persepsi Potensi Data: Mengembangkan kesadaran akan potensi data dalam organisasi untuk memaksimalkan nilai data.

3. Pengembangan Kemampuan Terkait Data: Meningkatkan kemampuan individu dan organisasi dalam mengelola dan memanfaatkan data.

4. Pembentukan Legitimasi Data: Membangun legitimasi data untuk melindungi dari risiko pengelolaan data dan meningkatkan kesadaran data.

Dua aksi strategis penting yang menjamin implementasi tata kelola data adalah:

1. Investasi dalam Teknologi Digital: Memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan berbagi data dengan biaya lebih rendah serta mendorong kolaborasi data melalui pengembangan modul teknologi.

2. Desain Mekanisme Tata Kelola: Menjamin keselarasan tindakan dan komitmen dalam tata kelola data dengan memperkuat atau mengubah hubungan keanggotaan dan struktur organisasi.

Aktivitas Tata Kelola Data

1. Kolaborasi Data

Kolaborasi data merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi tata kelola data. Dengan mendorong kerjasama lintas departemen dan organisasi, perusahaan dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang ada untuk mengelola data secara lebih efektif.

2. Aktivasi Persepsi Potensi Data

Mengembangkan kesadaran akan potensi data dalam organisasi adalah kunci untuk memaksimalkan nilai data. Dengan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana data dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, perusahaan dapat menciptakan budaya yang menghargai data.

3. Pengembangan Kemampuan Terkait Data

Meningkatkan kemampuan individu dan organisasi dalam mengelola dan memanfaatkan data sangat penting. Pelatihan dan pengembangan keterampilan terkait data harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa karyawan memiliki pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk bekerja dengan data secara efektif.

4. Pembentukan Legitimasi Data

Membangun legitimasi data adalah langkah penting untuk melindungi organisasi dari risiko pengelolaan data. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya data dan kepatuhan terhadap regulasi, perusahaan dapat membangun kepercayaan publik dan melindungi reputasi mereka.

Implikasi di Indonesia

Di Indonesia, penerapan kerangka aksi strategis untuk tata kelola data dapat memberikan manfaat signifikan. Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, perusahaan di Indonesia perlu mengadopsi tata kelola data yang efektif untuk tetap kompetitif. Investasi dalam teknologi digital dan pengembangan kemampuan terkait data menjadi kunci untuk memanfaatkan potensi data secara maksimal. Selain itu, pembentukan legitimasi data penting untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan meningkatkan kepercayaan publik.

Kesimpulan

Kerangka aksi strategis untuk tata kelola data menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk mengelola data sebagai aset strategis. Dengan mengadopsi elemen-elemen kunci dan aksi strategis yang diidentifikasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi tata kelola data dan memanfaatkan potensi data untuk pertumbuhan dan inovasi. Di Indonesia, penerapan kerangka ini dapat mendukung transformasi digital dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global.

Sumber: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0378720622000544

Yakob Utama Chandra