School of Information Systems

Push and Pull Logistic Strategy

Push and pull logistics strategies adalah dua pendekatan utama dalam manajemen rantai pasok untuk mengatur aliran produk dari produsen ke konsumen. Berikut adalah penjelasan masing-masing:

Push Logistics Strategy (Strategi Dorong)

Pada strategi ini, produsen atau perusahaan akan mendorong produk ke pasar berdasarkan prediksi permintaan (demand). Perusahaan akan memproduksi barang dalam jumlah besar dan mendistribusikannya ke pusat distribusi atau pengecer sebelum ada permintaan spesifik dari pelanggan. Strategi ini bergantung pada perencanaan dan perkiraan pasar yang akurat.

Ciri-ciri strategi Push:

1. Produksi berdasarkan prediksi: Produk diproduksi dan dikirim sebelum ada pesanan nyata dari pelanggan, seringkali mengandalkan perkiraan penjualan.

2. Stok yang lebih tinggi: Barang disimpan dalam jumlah besar di gudang atau pusat distribusi.

3. Kontrol produsen yang lebih besar: Produsen memiliki kendali penuh atas rantai pasok dan distribusi, memutuskan kapan dan seberapa banyak barang yang diproduksi dan dikirim.

4. Efisiensi skala: Memproduksi dalam jumlah besar dapat menurunkan biaya per unit karena efisiensi skala.

Keuntungan dari strategi ini adalah:

· Produksi massal dapat mengurangi biaya per unit.

· Pengiriman cepat ke pasar karena produk sudah tersedia.

Kekurangan dari strategi ini adalah:

· Risiko kelebihan stok jika perkiraan permintaan tidak akurat.

· Biaya penyimpanan yang tinggi jika barang menumpuk di gudang.

Pull Logistics Strategy (Strategi Tarik)

Pada strategi tarik, produk diproduksi dan dikirim hanya ketika ada permintaan nyata dari pelanggan. Dengan kata lain, produksi dimulai hanya setelah ada pesanan. Strategi ini lebih responsif terhadap kebutuhan aktual pasar.

Ciri-ciri strategi tarik:

1. Produksi berdasarkan permintaan: Barang hanya diproduksi saat ada pesanan dari pelanggan.

2. Stok minimum: Persediaan barang jadi cenderung lebih rendah karena produk diproduksi sesuai permintaan.

3. Kontrol pelanggan yang lebih besar: Rantai pasok dikendalikan oleh permintaan pelanggan, sehingga perusahaan lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

4. Just-in-time: Sistem ini sering menggunakan pendekatan just-in-time, di mana produksi dan pengiriman dilakukan secara efisien untuk menghindari penimbunan barang.

Keuntungan dari strategi ini adalah:

1. Mengurangi risiko kelebihan stok dan pemborosan.

2. Biaya penyimpanan lebih rendah karena stok minimal.

Kekurangan dari strategi ini adalah:

1. Risiko keterlambatan pengiriman karena produksi baru dimulai setelah ada permintaan.

2. Potensi kehilangan penjualan jika tidak bisa merespons permintaan dengan cepat.

Memaksimalkan data analytics untuk menentukan strategi terbaik

Perusahaan dapat menggunakan beberapa tools untuk melakukan analisa strategi push/pull sesuai dengan mode bisnis masing-masing perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan ERP untuk melakukan transformasi proses bisnis perusahaan dimulai dari menganalisa jumlah persediaan barang (inventory stock level), membuat rencana perpindahan barang (plan stock transfer) dan juga mengatur harga pasar (mainain prices) sampai nanti hasilnya akan dapat terlihat melalui Sales Report, Financial Statement dan juga Company Valuation dari setiap perusahaan

Alvian Shanardi Wijaya