ChatGPT Dapat Menggantikan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran?

Sumber: https://aici-umg.com/
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. Salah satu inovasi AI yang menonjol adalah ChatGPT, sebuah chatbot yang mampu berinteraksi secara alami dengan pengguna. Kemampuan ChatGPT dalam menjawab pertanyaan dan memberikan informasi menimbulkan pertanyaan: apakah ChatGPT dapat menggantikan peran guru dalam proses pembelajaran?
ChatGPT mempunyai berbagai manfaat dalam konteks pendidikan:
1. Aksesibilitas Informasi: ChatGPT dapat menyediakan informasi dan materi pembelajaran secara cepat dan efisien, membantu siswa mengakses pengetahuan tanpa batasan waktu dan tempat.
2. Pembelajaran Personal: Dengan kemampuan adaptifnya, ChatGPT dapat menyesuaikan respons sesuai dengan kebutuhan individu siswa, mendukung pembelajaran yang lebih personal dan efektif.
3. Dukungan Tambahan: ChatGPT dapat berfungsi sebagai asisten belajar, memberikan penjelasan tambahan atau menjawab pertanyaan yang mungkin tidak sempat dibahas di kelas.
Meskipun memiliki berbagai keunggulan, ChatGPT memiliki keterbatasan yang signifikan:
1. Interaksi Sosial: Interaksi antara guru dan siswa mencakup aspek emosional dan sosial yang penting dalam proses pembelajaran, seperti motivasi, empati, dan pengembangan karakter, yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI.
2. Pemahaman Kontekstual: Guru memiliki kemampuan untuk memahami konteks dan dinamika kelas secara mendalam, serta menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, sesuatu yang sulit dicapai oleh ChatGPT.
3. Etika dan Nilai: Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga penanaman nilai-nilai moral dan etika, yang memerlukan sentuhan manusiawi dari seorang guru.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan tanpa mengesampingkan peran esensial guru. Dalam artikel “Peranan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan”, disebutkan bahwa AI dapat menjadi alat bantu yang efektif bagi guru dalam proses pembelajaran, namun tidak untuk menggantikan peran guru secara keseluruhan. Selain itu, penelitian yang dipublikasikan dalam “Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan” menunjukkan bahwa meskipun ChatGPT dapat membantu guru dalam merancang soal literasi membaca, peran esensial guru tetap tidak dapat digantikan.
ChatGPT dan teknologi AI lainnya memiliki potensi besar untuk mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan aksesibilitas informasi. Namun, peran guru sebagai pendidik, pembimbing, dan teladan dalam aspek sosial dan emosional siswa tetap tidak tergantikan. Oleh karena itu, integrasi AI dalam pendidikan sebaiknya difokuskan pada kolaborasi antara teknologi dan tenaga pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan efektif.
Sumber: https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/4873 https://aici-umg.com/article/chatgpt-untuk-guru/