Penggunaan teknologi blockchain dalam rekam medis elektronik (EMR)

Teknologi blockchain semakin banyak digunakan di berbagai bidang, termasuk dalam dunia kesehatan. Salah satu penerapan utamanya adalah pada sistem rekam medis elektronik (Electronic Medical Records atau EMR). Dengan keunggulan berupa keamanan, transparansi, dan efisiensi, blockchain menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan data kesehatan. Blockchain memiliki keunggulan utama dalam menjaga keamanan dan keutuhan data. Teknologi ini bekerja dengan cara menyimpan informasi dalam blok-blok data yang saling terhubung dan terenkripsi. Setiap blok data yang masuk ke jaringan harus divalidasi oleh sistem, sehingga hampir mustahil untuk memodifikasi atau merusak data tanpa terdeteksi. Dalam konteks rekam medis, hal ini berarti informasi pasien dapat disimpan dengan aman dan terlindung dari risiko seperti peretasan atau manipulasi data. Misalnya, data hasil diagnosis, riwayat pengobatan, atau resep obat tidak bisa diubah oleh pihak yang tidak berwenang. Keamanan ini memberikan rasa percaya baik bagi pasien maupun tenaga kesehatan (Ramadahni, 2024).
Selain soal keamanan, blockchain juga mempermudah berbagi data kesehatan antar rumah sakit, klinik, dan penyedia layanan lainnya. Dalam sistem tradisional, data pasien sering kali tersimpan di tempat yang berbeda-beda dan sulit diakses ketika dibutuhkan. Dengan blockchain, semua data pasien dapat diakses secara lebih mudah oleh pihak-pihak yang diberi izin oleh pasien, seperti dokter, apotek, atau perusahaan asuransi. Sebagai contoh, Taiwan sudah memanfaatkan blockchain dalam layanan kartu pintar mereka. Kartu ini menyimpan data identitas pasien dan catatan medis, sehingga memudahkan proses seperti klaim asuransi atau rujukan ke rumah sakit lain, terutama dalam situasi darurat (Marhan & Indonesia, 2024).
Di Indonesia, pemerintah mulai mengadopsi teknologi ini untuk mendukung digitalisasi layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan telah meluncurkan platform SATUSEHAT, yang bertujuan mengintegrasikan data kesehatan individu dari berbagai fasilitas kesehatan. Platform ini memungkinkan standar yang sama untuk semua rekam medis, sehingga data dapat dengan mudah diakses oleh pihak-pihak yang memerlukan. Misalnya, jika seorang pasien berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, dokter di fasilitas baru dapat mengakses riwayat kesehatan pasien tersebut melalui sistem yang terintegrasi. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan kualitas perawatan kesehatan yang diberikan.
Namun, penerapan blockchain di sektor kesehatan tidak selalu mudah. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti kebutuhan akan infrastruktur teknologi yang canggih, biaya
implementasi yang cukup besar, dan kurangnya tenaga ahli yang memahami teknologi ini. Selain itu, regulasi dan kebijakan yang mengatur penggunaan blockchain dalam sistem kesehatan juga perlu diperjelas. Kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan sektor teknologi menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Dengan pendekatan yang tepat, blockchain dapat membawa perubahan besar dalam cara data kesehatan dikelola dan digunakan di Indonesia.
Teknologi blockchain dapat memberikan banyak manfaat bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan. Selain meningkatkan keamanan data, teknologi ini juga mempercepat proses administrasi, mengurangi risiko kesalahan, dan mempermudah koordinasi antar layanan kesehatan. Pada akhirnya, blockchain dapat membantu menciptakan sistem kesehatan yang lebih efisien, transparan, dan ramah bagi semua pihak. Dengan penerapan yang terus berkembang, masa depan digitalisasi kesehatan di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lebih terintegrasi dan aman. Teknologi blockchain adalah langkah menuju era baru dalam pengelolaan data kesehatan yang lebih modern dan terpercaya (Santoso et al., 2020).
Referensi
Marhan, S., & Indonesia, U. K. (2024). Penerapan blockchain pada rekam medis elektronik. August.
Ramadahni, K. (2024). Penerapan Teknologi Blockchain dalam Sistem Manajemen Kesehatan Elektronik. Jurnal Sosial Teknologi, 4(2), 116–119. https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v4i2.1097
Santoso, D. B., Fuad, A., Herwanto, G. B., & Maula, A. W. (2020). BLOCKCHAIN TECHNOLOGY IMPLEMENTATION ON MEDICAL RECORDS DATA MANAGEMENT: A REVIEW OF RECENT STUDIES. Jurnal Riset Kesehatan, 9(2), 107–112. https://doi.org/10.31983/jrk.v9i2.5742 https://rc.kemkes.go.id/transformasi-kesehatan-digital-aksesibilitas-dan-afordabilitas-0b87bf https://digicaresolutions.com/news/penerapan-teknologi-blockchain-dalam-manajemen-rekam-medis https://dianbudisantoso.staff.ugm.ac.id/penggunaan-blockchain-dalam-rekam-medis/