School of Information Systems

Audit UI/UX: Panduan Komprehensif

Pengertian Audit UI/UX

Audit UI/UX adalah suatu evaluasi terhadap antarmuka pengguna (UI atau User Interface) dan pengalaman pengguna (UX atau User Experience) secara sistematis untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Audit ini melibatkan penelaahan mendalam terhadap desain, fungsionalitas, dan kegunaan produk, serta memastikannya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Pengguna dikemudian.

Mengapa perlu melakukan Audit UI/UX?

· Kepuasan Pengguna yang Lebih Baik:

UI/UX yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengguna secara signifikan.

· Peningkatan Konversi:

Antarmuka yang jelas dan intuitif dapat menghasilkan rasio konversi yang lebih tinggi.

· Pengurangan Biaya:

Mengidentifikasi dan menangani masalah kegunaan sejak awal sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya dalam jangka panjang.

· Keunggulan Kompetitif:

Pengalaman pengguna yang unggul dapat membedakan produk yang dimiliki dari beragam pesaing.

Komponen Kunci pada Audit UI/UX

1. Evaluasi Heuristik:

Hal Ini melibatkan penilaian antarmuka terhadap serangkaian prinsip kegunaan yang ditetapkan, seperti konsistensi, visibilitas, dan keterjangkauan.

2. Pengujian Kegunaan:

Mengamati pengguna saat mereka berinteraksi dengan produk yang dibuat sehingga dapat memberikan wawasan berharga tentang perilaku dan masalah yang dihadapi pengguna.

3. Analisa Kompetitif:

Membandingkan produk yang dibuat dengan pesaing akan membantu dalam mengidentifikasi praktik terbaik dan area yang perlu dilakukan untuk perbaikan.

4. Penilaian Aksesibilitas:

Memastikan produk yang dibuat dapat diakses oleh pengguna penyandang disabilitas, sehingga sangat penting untuk suatu inklusivitas pada produk dimaksud.

5. Analisis Data:

Menganalisis metrik pengguna, seperti rasio klik-tayang dan berapa lama waktu di halaman produk, dapat mengungkap berbagai masalah kegunaan dan penggunaannya.

Tahapan didalam Audit UI/UX

1. Tetapkan Sasaran:

Uraikan tujuan audit dengan jelas, seperti meningkatkan rasio konversi atau meningkatkan kepuasan pengguna.

2. Kumpulkan Informasi:

Kumpulkan data yang relevan, termasuk riset pengguna, spesifikasi produk, dan laporan analitik terkait sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Lakukan Evaluasi:

Terapkan metode evaluasi seperti evaluasi heuristik, pengujian kegunaan, dan analisis kompetitif.

4. Identifikasi Masalah:

Analisis temuan dan identifikasi area yang perlu ditingkatkan.

5. Prioritaskan Masalah:

Beri peringkat masalah yang teridentifikasi berdasarkan tingkat keparahan dan dampaknya pada pengalaman Pengguna yang melakukannya.

6. Kembangkan Rekomendasi:

Usulkan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi.

7. Terapkan Perubahan:

Buat perubahan yang diperlukan pada UI/UX berdasarkan rekomendasi yang disarankan dan dipersyaratkan.

8. Evaluasi Ulang:

Lakukan evaluasi tindak lanjut untuk mengukur efektivitas perubahan yang dilakukan.

Persoalan Umum pada UI/UX

· Navigasi yang Buruk:

Struktur navigasi yang membingungkan atau tidak konsisten dapat membuat pengguna frustrasi dalam meng-klik pada produk yang dibuat.

· Desain yang Tidak Konsisten:

Kurangnya konsistensi visual dapat menciptakan pengalaman pengguna yang terputus-putus dalam menjalankannya.

· Waktu Pemuatan yang Lambat:

Waktu pemuatan yang lama dapat menyebabkan frustrasi dan pengabaian pengguna atas transaksi yang dilakukan.

· Bentuk Form pada Aplikasi yang Kompleks:

Bentuk Form yang terlalu rumit dapat menghalangi pengguna untuk menyelesaikan transaksi yang terjadi.

· Konten yang Tidak Dapat Diakses:

Konten yang tidak dapat diakses oleh pengguna penyandang disabilitas sehingga dapat membatasi audiens pada produk yang dibuat.

Alat untuk Audit UI/UX

· Platform Pengujian Pengguna:

Alat seperti UserTesting dan Lookback memungkinkan auditor dapat melakukan pengujian kegunaan pada produk yang dibuat secara jarak jauh.

· Alat Analisa:

Google Analytics dan Hotjar dapat digunakan untuk memberikan auditor wawasan yang berharga tentang perilaku pengguna.

· Alat Desain:

Figma dan Sketch adalah alat populer untuk membuat dan membuat prototipe sebuah desain produk, sehingga seorang auditor dapat mengetahui letak kesalahan dan kecurangan pada produk yang dibuat.

· Alat Pengujian Aksesibilitas:

WAVE dan aXe dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi berbagai masalah aksesibilitas pengguna saat menjalankannya.

Kesimpulan

Audit UI/UX yang dilakukan dengan baik sangat penting untuk menciptakan produk yang dapat digunakan dan dinikmati. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi berbagai masalah kegunaan, maka akan dapat meningkatkan kepuasan pengguna, meningkatkan konversi, dan memperoleh keunggulan kompetitif dengan produk lain yang sudah ada.

Drajad Wiryawan