School of Information Systems

Peran Sistem Informasi dalam Pengelolaan Industri Perikanan

Industri perikanan, atau yang dikenal dengan istilah fishery industry, merupakan sektor vital dalam penyediaan sumber protein global. Dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi ikan, tantangan seperti overfishing, perubahan iklim, dan penurunan keanekaragaman hayati laut menjadi perhatian utama. Dalam konteks ini, sistem informasi (SI) memainkan peran strategis dalam meningkatkan efisiensi operasional, menjaga keberlanjutan, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Artikel ini membahas bagaimana sistem informasi diterapkan dalam industri perikanan dan dampaknya terhadap masa depan sektor ini. 

  1. Peran Sistem Informasi dalam Industri Perikanan

Sistem informasi di industri perikanan mengacu pada teknologi yang dirancang untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data terkait produksi, logistik, konservasi, dan pasar. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Geographic Information Systems (GIS), dan Blockchain, sistem ini membantu mengoptimalkan operasi perikanan tangkap, budidaya ikan, serta distribusi hasil laut. 

  1. Aplikasi Utama Sistem Informasi dalam Industri Perikanan

A.Pemantauan Perikanan Tangkap

Sistem informasi digunakan untuk memantau aktivitas perikanan tangkap secara real-time. Teknologi seperti Vessel Monitoring Systems (VMS) dan Automatic Identification Systems (AIS) memungkinkan pemantauan pergerakan kapal, membantu mencegah overfishing, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. 

Contoh: 

VMS dapat melacak kapal ikan di area tangkapan tertentu dan memastikan mereka tidak beroperasi di zona terlarang.

B.Sistem Informasi dalam Akuakultur

Akuakultur, atau budidaya ikan, semakin bergantung pada teknologi untuk mengelola siklus produksi, kualitas air, dan kesehatan ikan. Sensor IoT dan AI digunakan untuk memantau parameter seperti suhu air, pH, kadar oksigen, dan kadar nutrisi. 

Contoh: 

Sistem berbasis AI dapat memprediksi waktu pemberian pakan yang optimal berdasarkan perilaku ikan, sehingga mengurangi pemborosan pakan.

C.Pemetaan dan Pengelolaan Kawasan Perikanan

Teknologi GIS digunakan untuk memetakan habitat ikan, zona tangkapan potensial, dan kawasan perlindungan laut. Data ini membantu pengelolaan sumber daya laut yang lebih berkelanjutan. 

Contoh: 

GIS membantu menentukan area penangkapan ikan berdasarkan pola migrasi musiman, mengurangi eksploitasi berlebih.

D.Blockchain untuk Rantai Pasokan Perikanan

Blockchain menawarkan transparansi dan keamanan dalam rantai pasokan perikanan. Teknologi ini memastikan bahwa setiap langkah dalam distribusi ikan, dari tangkapan hingga konsumen, dapat ditelusuri. 

Contoh: 

Blockchain digunakan untuk memverifikasi asal-usul ikan, memastikan hasil tangkapan tidak berasal dari praktik perikanan ilegal atau tidak berkelanjutan.

E.Analisis Pasar dan Prediksi Harga

Sistem informasi memungkinkan pengumpulan data pasar, analisis tren harga, dan permintaan konsumen. Dengan AI, prediksi harga ikan dapat dilakukan secara lebih akurat, membantu nelayan dan distributor dalam pengambilan keputusan. 

Contoh: 

Platform berbasis data dapat memperingatkan nelayan tentang potensi lonjakan permintaan tertentu, sehingga mereka dapat menyesuaikan jadwal tangkapan. 

  1. Manfaat Sistem Informasi dalam Industri Perikanan

1.Efisiensi Operasional: 

Real-time monitoring meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional. 

2.Keberlanjutan Sumber Daya Laut: 

SI membantu mengelola penangkapan ikan secara berkelanjutan, mencegah overfishing, dan melindungi ekosistem laut. 

3.Keamanan dan Transparansi: 

Dengan blockchain, konsumen dapat memastikan bahwa ikan yang mereka beli berasal dari sumber yang legal dan berkelanjutan. 

4.Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: 

Sistem berbasis data memungkinkan prediksi pola migrasi ikan dan perubahan ekosistem, mendukung pengelolaan berbasis ilmu pengetahuan. 

5.Peningkatan Nilai Ekonomi: 

Dengan prediksi harga yang akurat dan rantai pasokan yang efisien, pendapatan nelayan dan produsen meningkat. 

  1. Tantangan Implementasi Sistem Informasi dalam Perikanan

Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan sistem informasi di industri perikanan menghadapi tantangan, seperti: 

  • Biaya Implementasi 

Teknologi canggih seringkali mahal untuk diadopsi, terutama bagi nelayan kecil. 

  • Keterbatasan Infrastruktur 

Area terpencil seringkali tidak memiliki akses internet atau perangkat yang memadai. 

  • Kurangnya Edukasi dan Keterampilan 

Nelayan dan pekerja perikanan memerlukan pelatihan untuk menggunakan teknologi baru. 

  • Data yang Tidak Konsisten 

Pengumpulan data yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat menghambat efektivitas sistem. 

  1. Masa Depan Sistem Informasi dalam Industri Perikanan

Industri perikanan akan semakin bergantung pada teknologi dalam menghadapi tantangan global. Beberapa tren masa depan meliputi: 

  • Akuakultur Cerdas (Smart Aquaculture) 

Mengintegrasikan AI dan IoT untuk menciptakan sistem akuakultur otomatis. 

  • Pemantauan Berbasis Satelit 

Menggunakan satelit untuk pemantauan laut yang lebih luas, mendukung konservasi dan pemantauan ilegal. 

  • Digitalisasi Nelayan Tradisional 

Memberikan akses teknologi kepada nelayan kecil untuk meningkatkan efisiensi dan akses pasar. 

  • Pengelolaan Berbasis Ekosistem 

SI akan memungkinkan pengelolaan perikanan yang mempertimbangkan interaksi ekosistem secara menyeluruh. 

  1. Kesimpulan

Sistem informasi telah menjadi komponen penting dalam mengelola industri perikanan yang berkelanjutan dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi seperti IoT, blockchain, dan AI, sektor ini dapat menghadapi tantangan global, seperti overfishing dan perubahan iklim, dengan cara yang lebih cerdas. Penerapan sistem informasi tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memastikan bahwa sumber daya laut tetap terjaga untuk generasi mendatang. 

 

Jarvin