Apa itu Web of Things?
Web of Things (WoT) diperkenalkan pada tahun 2007. Web of Things merupaka sistem extended dari Internet of Things (IoT) yang menggunakan teknologi web untuk menghubungkan, mengelola, berinteraksi dengan perangkat fisik yang terhubung dengan internet. Web of Things dapat mengatasi masalah yang dimiliki pada Internet of Things, yaitu masalah interoperabilitas. WoT menjadi solusi dari interoperabilitas, yaitu dengan menjembatani berbagai protokol komunikasi dan format data yang digunakan oleh IoT. Sehingga aplikasi dari perangkat yang berbeda dapat bekerja sama. Contohnya, sebuah CCTV yang dihubungkan dengan Bluetooth dan sebuah lampu yang dihubungkan dengan wifi dapat dihubungkan ke dalam 1 aplikasi dan berkomunikasi menggunakan Web of Things.
Arsitektur Web of Things
Source: https://www.researchgate.net/figure/Web-Of-things-layer-architecture-Source-Building-the-Web-of-Things-Bookwebofthingsio_fig3_334465904
Arsitektur WoT terdiri dari 4 layer, yaitu Access, Find, Share, dan Compose. Pada setiap layer memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Layer 1 (Access): Untuk menghubungkan Networked Things dengan web dengan menawarkan API
2. Layer 2 (Find): Untuk menemukan layanan yang ada dengan mengusulkan protokol berbasis HTTP dengan seperangkat sumber daya, model data, payload syntax, dan semantic extentions yang harus diikuti oleh web dan aplikasi. Lapisan ini juga memastikan agar perangkat dapat digunakan dengan mudah oleh klien HTTP lain dan juga dapat ditemukan dan digunakan secara otomatis oleh aplikasi WoT lainnya.
3. Layer 3 (Share): Untuk privasi dan keamanan
4. Layer 4 (Compose): Untuk membuat aplikasi yang sederhana dan meaningful yang melibatkan Things dan layanan web virtual.
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari WoT. Kelebihan dari WoT, yaitu:
1. Memiliki interoperabilitas yang tinggi sehingga dapat membantu komunikasi antar perangkat
2. Pengunaan teknologi web yang sudah terkenal seperti HTML, Javascript, dan RESTFul APIs sehingga familiar untuk digunakan
3. Keamanan juga sudah lebih ditingkatkan karena menggunakan HTTPS dari WoT
Kekurangan dari WoT, yaitu:
1. Sangat bergantung pada server web dan layanan cloud web. Jika terjadi gangguan, maka sistem IoT yang dihubungkan pada WoT tidak dapat bekerja.
2. Membutuhkan jaringan yang stabil, dikarenakan WoT bergantung pada konektivitas internet sehingga sangat membutuhkan latensi yang rendah terutama untuk aplikasi real-time
3. Implementasi yang kompleks dikarenakan WoT menawarkan interoperabilitas yang membuat kita dapat menghubungkan berbagai perangkat dan akan menjadi semakin kompleks jika akan menghubungkan perangkat lama yang tidak mendukung standart web modern
4. Dapat terjadi ancaman keamanan pada web seperti DDoS dan celah keamanan web lainnya.
References:
- https://www.iotforall.com/introduction-to-the-web-of-things
- http://webofthings.org/
- https://www.researchgate.net/publication/349193644_Web_of_Things_Security_Challenges_and_Mechanisms#:~:text=In%20this%20paper%2C%20authors%20have,of%20already%20published%20empirical%20studies. https://www.researchgate.net/figure/Web-Of-things-layer-architecture-Source-Building-the-Web-of-Things-Bookwebofthingsio_fig3_334465904
- Guinard, D. D., & Trifa, V. M. (2016). Building the web of things: with examples in node. js and raspberry pi. Simon and Schuster.