School of Information Systems

Mengenal Teknologi Layer 2 pada Jaringan Blockchain

Saat ini istilah blockchain sudah tidak asing di kalangan masyarakat. Teknologi ini berhasil merevolusi berbagai industri dengan berbagai potensinya yang luar biasa. Namun demikian, blockchain tidak terlepas dari tantangan implementasinya. Blockchain memiliki tantangan skalabilitas dalam implementasi dan penggunaannya, yang menyebabkan transaksi menjadi lambat dan biayanya cukup tinggi, membuat proses adopsinya menjadi sedikit terhambat. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, hadirlah teknologi Layer 2 (L2) yang dapat meningkatkan skalabilitas dan efisiensi blockchain.

Blockchain dapat dianalogikan sebagai jalan nasional yang menghubungkan berbagai kota. Jalan ini memiliki kapasitas untuk menangani sebagian besar lalu lintas, akan tetapi pada saat terjadi rush hour, akan terjadi kemacetan. Layer 2 dapat dianalogikan sebagai jalan tol yang dibangun di atas jalan raya utama, memungkinkan kendaraan untuk lebih cepat sampai ke tujuannya serta lebih efisien dari segi waktu dan energi. L2 bekerja di luar jaringan blockchain utama, melakukan pemrosesan transaksi secara paralel dan kemudian secara berkala menyelesaikan transaksinya di blockchain utama. Dengan demikian, transaksi yang dapat dilakukan bisa lebih banyak namun biayanya lebih rendah tanpa harus mengorbankan keamanan dan konsep desentralisasi dari blockchain.

Teknologi Layer 1 dan Layer 2 blockchain itu penting, tapi keduanya memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Blockchain Layer 1 merupakan jaringan blockchain utama, seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana yang bertanggung jawab atas keamanan, desentralisasi, dan konsensus jaringan. Akan tetapi, Layer 1 memiliki keterbatasan skalabilitas ketika melakukan transaksi sehingga transaksi dapat berjalan lambat dan biaya transaksinya tinggi. Sedangkan Layer 2 blockchain merupakan jaringan yang dibangun di atas blockchain Layer 1 yang berfungsi untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi, memproses transaksi secara off-chain dan menyelesaikannya di blockchain Layer 1, sehingga dapat menawarkan skalabilitas yang tinggi dan biaya yang lebih rendah. Kedua jaringan ini saling melengkapi satu sama lain, Layer 1 menyediakan fondasi yang aman dan terdesentralisasi, sedangkan Layer 2 meningkatkan skalabilitas dan efisiensi untuk membuatnya lebih efektif untuk digunakan sehari-hari.

Saat ini, teknologi Layer 2 masih dalam tahap awal pengembangan. Akan tetapi potensinya untuk merevolusi jaringan blockchain sangat besar. Kelak, jaringan Layer 2 akan menjadi semakin matang dan diadopsi secara luas, sehingga kita bisa menantikan jaringan blockchain yang lebih skalabel, efisien, dan terjangkau.

Steven Agustianto