School of Information Systems

KURANGNYA TRANSPARANSI PADA IOT

Lack of transparency mengacu pada kekurangan atau ketidaktransparanan dalam proses atau informasi yang disediakan kepada publik atau pihak-pihak terkait. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan bahwa organisasi atau pemerintah tidak memberikan informasi yang cukup atau tidak cukup jelas kepada masyarakat atau pemangku kepentingan tentang kegiatan, keputusan, atau proses yang dapat mempengaruhi mereka.

Lack of Transparency dalam konteks IoT mengacu pada kurangnya kejelasan dan keterbukaan tentang bagaimana perangkat IoT bekerja, termasuk bagaimana data dikumpulkan, diproses, disimpan, dan dibagikan. Berikut adalah beberapa aspek di mana kurangnya transparansi dapat menjadi masalah:

1. Pengumpulan Data

· Informasi yang Dikumpulkan: Banyak perangkat IoT mengumpulkan data dari pengguna tanpa pemberitahuan yang jelas tentang jenis data yang dikumpulkan dan tujuan penggunaannya.

· Persetujuan Pengguna: Pengguna seringkali tidak diberi pilihan atau kontrol penuh atas data apa yang mereka setujui untuk dikumpulkan.

2. Penggunaan dan Pemrosesan Data

· Tujuan Penggunaan: Pengguna mungkin tidak tahu bagaimana data mereka digunakan oleh perusahaan, termasuk analisis data, penjualan data ke pihak ketiga, atau penggunaan untuk iklan.

· Profiling dan Tracking: Data yang dikumpulkan bisa digunakan untuk profil pengguna dan melacak perilaku mereka tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

3. Keamanan Data

· Perlindungan Data: Kurangnya informasi tentang langkah-langkah keamanan yang diambil oleh perusahaan untuk melindungi data pengguna.

· Pelanggaran Data: Pengguna sering tidak diberitahu secara tepat waktu ketika terjadi pelanggaran data yang mempengaruhi perangkat IoT mereka.

4. Pembaruan Perangkat Lunak

· Frekuensi dan Mekanisme Pembaruan: Pengguna mungkin tidak diberi tahu tentang kapan dan bagaimana perangkat IoT mereka akan menerima pembaruan keamanan.

· Pembaruan Otomatis: Beberapa perangkat IoT mungkin melakukan pembaruan otomatis tanpa pemberitahuan atau persetujuan dari pengguna, yang dapat menyebabkan gangguan layanan atau kompatibilitas.

 

5. Kebijakan Privasi

· Kebijakan yang Buram: Kebijakan privasi sering kali ditulis dalam bahasa hukum yang kompleks, membuatnya sulit bagi pengguna untuk memahami hak dan kewajiban mereka.

· Perubahan Kebijakan: Perusahaan mungkin mengubah kebijakan privasi mereka tanpa pemberitahuan yang memadai kepada pengguna, mempengaruhi bagaimana data mereka digunakan.

Dampak dari Lack of Transparency

1. Kepercayaan Pengguna

· Penurunan Kepercayaan: Kurangnya transparansi dapat mengurangi kepercayaan pengguna terhadap perangkat IoT dan perusahaan yang memproduksinya.

· Kesadaran Risiko: Pengguna tidak menyadari risiko privasi dan keamanan yang mereka hadapi, membuat mereka lebih rentan terhadap penyalahgunaan data.

2. Kepatuhan Hukum

· Regulasi Privasi: Perusahaan dapat melanggar regulasi privasi seperti GDPR di Eropa atau CCPA di California, yang mengharuskan transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan data.

3. Keamanan

· Kerentanan yang Tidak Terlihat: Kurangnya informasi tentang praktik keamanan membuat pengguna dan peneliti sulit untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan.

· Eksploitasi oleh Penyerang: Penyerang dapat memanfaatkan celah keamanan yang tidak diketahui oleh pengguna untuk melancarkan serangan.

Upaya Meningkatkan Transparansi pada IoT

1. Pemberitahuan yang Jelas dan Ringkas

· Notifikasi: Berikan pemberitahuan yang jelas dan mudah dipahami kepada pengguna tentang pengumpulan dan penggunaan data.

· Konsen Informasi: Dapatkan persetujuan eksplisit dari pengguna sebelum mengumpulkan data.

2. Kebijakan Privasi yang Transparan

· Bahasa yang Mudah Dipahami: Tulis kebijakan privasi dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pengguna awam.

· Pemberitahuan Perubahan: Informasikan kepada pengguna tentang perubahan kebijakan privasi dengan cara yang transparan dan mudah diakses.

3. Transparansi dalam Pembaruan

· Jadwal Pembaruan: Berikan informasi tentang jadwal dan isi pembaruan perangkat lunak kepada pengguna.

· Opsi Pembaruan: Berikan opsi kepada pengguna untuk memilih kapan dan bagaimana pembaruan diterapkan.

4. Peningkatan Kontrol Pengguna

· Manajemen Data: Berikan alat kepada pengguna untuk mengelola data mereka, termasuk opsi untuk melihat, mengedit, atau menghapus data yang dikumpulkan.

· Pilihan Keamanan: Berikan kontrol keamanan yang lebih besar kepada pengguna, seperti otentikasi multi-faktor dan enkripsi data pribadi.

Joni Suhartono