School of Information Systems

Bagaimana kami menghidupkan kembali merek pakaian dengan pemasaran berbasis data

Baru-baru ini, salah satu perusahaan, sebuah merek pakaian e-niaga, menghadapi masalah karena tingkat keterlibatan yang rendah, penjualan merek tersebut menurun.

 

Tantangannya: Mengatasi kutukan churn pelanggan

Retensi pelanggan merek tersebut menurun dengan cepat. Perusahaan tersebut tidak memiliki strategi retensi, dan akibatnya, keterlibatan pelanggan dan konversinya sangat terpengaruh. Untuk membalikkan keadaan, diperlukan strategi pemasaran digital yang komprehensif untuk mencapai beberapa tujuan utama:

  • Tingkatkan lalu lintas situs web dan kesadaran merek
  • Memperdalam koneksi dan keterlibatan pelanggan
  • Dorong konversi dan ciptakan pelanggan setia
  • Bangun strategi retensi yang kuat untuk membuat mereka datang kembali

Dengan mengatasi kurangnya strategi retensi dan menggabungkan taktik personalisasi, merek ini bertujuan untuk membalikkan tren churn pelanggan dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Dengan visi yang jelas untuk masa depan, merek ini berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan dan mengatasi tantangannya.

 

Solusi: Membangun loyalitas pelanggan

Saya memutuskan untuk mengadopsi pendekatan multi-cabang untuk mengatasi tantangan yang dihadapi merek ini. Pertama, tim menganalisis demografi pelanggan dengan menggunakan data platform dan Google Analytics. Hal ini membantu merek memahami bahwa Gen Z dan Milenial adalah target audiens utama mereka.

Merek ini selanjutnya menggunakan dasbor eRFM dan RFM untuk mengidentifikasi tingkat keterlibatan dalam demografi ini, yang memberikan wawasan penting tentang audiens yang menjadi tujuan penjualannya dan seberapa tertariknya mereka.

 

Menciptakan pengalaman pemasaran yang dipersonalisasi

Dengan pemahaman yang jelas tentang audiens, saya menyarankan untuk membuat kalender konten yang disesuaikan dengan perjalanan pelanggan, kasus penggunaan produk, dan acara musiman utama. Merek tersebut merekomendasikan untuk membuat email yang menampilkan pakaian kembali ke sekolah untuk siswa atau menyoroti pakaian olahraga selama periode puncak pendaftaran keanggotaan gym. Hal ini memastikan konten sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan.

Email yang dipersonalisasi dan dinamis juga direkomendasikan. Dengan memanfaatkan wawasan audiens, merek tersebut membuat email yang menampilkan rekomendasi produk berdasarkan pembelian sebelumnya (“lihat tampilan belanja” atau “lebih banyak dari koleksi ini”). Personalisasi ini membuat email lebih relevan dan meningkatkan peluang pelanggan menemukan sesuatu yang benar-benar mereka inginkan.

Segmentasi dan strategi pertumbuhan merupakan elemen kunci lainnya. Saya menyarankan penerapan taktik yang selaras dengan perjalanan pelanggan. Hal ini termasuk membangun pusat preferensi, mengelompokkan pelanggan berdasarkan riwayat pembelian dan minat, serta membina mereka pasca pembelian dengan permintaan ulasan dan imbalan loyalitas.

Dengan melakukan segmentasi audiens, merek dapat menyesuaikan pesan agar dapat diterima dengan lebih baik oleh kelompok yang berbeda. Misalnya, mereka dapat mengirim email yang mempromosikan pendatang baru kepada pembeli setia atau kampanye win-back kepada mereka yang sudah lama tidak membeli.

 

Hasil

Merek ini menerapkan strategi berbasis data ini, dan hasilnya sangat mengesankan. Dengan mendiversifikasi kontennya dan menjadikannya lebih relevan, tingkat berhenti berlangganan turun secara signifikan sebesar 50%, sehingga meningkatkan keterlibatan pelanggan.

Tim juga menyesuaikan konten dengan minat pelanggan, memberikan informasi yang dipersonalisasi dan relevan, yang menghasilkan peningkatan rasio klik-tayang (RKT) lebih dari 30%.

Menampilkan produk merek dalam kasus penggunaan nyata, seperti pakaian olahraga di gym, membantu pelanggan membayangkan diri mereka menggunakan produk tersebut, sehingga menyebabkan peningkatan pesanan langsung. Pada akhirnya, peningkatan strategi pemasaran ini menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang mengesankan sebesar lebih dari 50%.

Pembelajaran utama: Mengapa pemasaran berbasis data penting

Studi kasus ini adalah contoh bagus tentang bagaimana strategi pemasaran berbasis data dapat membawa kehidupan baru bagi merek e-niaga. Merek ini memperoleh wawasan berharga tentang

audiensnya dan menciptakan pengalaman pemasaran yang dipersonalisasi dan menarik. Strategi-strategi ini tidak terbatas pada industri pakaian jadi saja namun dapat diterapkan di berbagai industri.

Kesimpulan utamanya adalah:

Personalisasi adalah raja: Sesuaikan konten dan rekomendasi dengan preferensi audiens Anda.

Konten adalah ratu: Tawarkan berbagai format konten untuk membuat pelanggan Anda tetap terlibat.

Kenali audiens Anda: Memahami kebutuhan dan perilaku mereka sangat penting untuk kesuksesan.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, bisnis e-niaga dapat menavigasi lanskap online yang sangat kompetitif dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Sumber: https://dotdigital.com/blog/how-we-revived-an-apparel-brand-with-data-driven-marketing/?utm_source=engagement-cloud&utm_medium=email&utm_campaign=2462165_%5BMONTHLY%5D%202324-NEWSLETTER%3A%20Prospect%20March&utm_content=blog%20-%20data%20driven

 

Yakob Utama Chandra