School of Information Systems

Memikirkan Kembali Inovasi Melalui Paradigma Industri dan Society 5.0: Pendekatan Multilevel untuk Manajemen dan Pengambilan Kebijakan

Revolusi Industri 4.0 ke Society 5.0, menekankan perlunya mengutamakan manusia dalam pemanfaatan teknologi. Meskipun Society 5.0 mengidentifikasi manusia, ketahanan, dan keberlanjutan sebagai kuncinya, Society 5.0 belum sepenuhnya mengeksplorasi faktor-faktor yang mendukung Inovasi 5.0. Studi ini menggunakan tinjauan literatur sistematis dan analisis konten untuk mengidentifikasi domain dan dimensi utama Industri 5.0, menilai dampaknya terhadap Inovasi 5.0, dan memperoleh implikasi terhadap penelitian, manajemen, dan kebijakan. Temuan menunjukkan adanya kerangka kerja yang mengintegrasikan TIK dengan dimensi yang berpusat pada manusia, sosial, dan berbasis pengetahuan untuk mendefinisikan ulang inovasi. Studi ini menawarkan pedoman bagi para manajer, pengusaha, dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan manajemen pengetahuan untuk berbagai hasil inovasi.

Makalah ini mendefinisikan ulang inovasi melalui kacamata paradigma 5.0. Ini mengeksplorasi hubungan antara Industri 5.0 dan Masyarakat 5.0. Pengungkit utama yang mendorong Inovasi 5.0 menekankan perlunya pendekatan yang berpusat pada manusia. Pengaktif Inovasi 5.0 dapat dikembangkan di seluruh infrastruktur teknologi (teknologi) 5.0, diaktifkan oleh sumber daya manusia (manusia/bakat) yang diberdayakan yang berinteraksi dengan teknologi untuk mengumpulkan data dan mengekstraksi nilai untuk kreasi pengetahuan baru (knowledge) yang dapat menghasilkan hasil sosial (masyarakat). Makalah ini membahas Wawasan bagi para manajer dan pembuat kebijakan yang mencakup kemungkinan dampak negatif teknologi dan mendorong literasi digital, serta pedoman bagi para manajer pendidikan dan pemimpin kota untuk meningkatkan keterlibatan warga dan demokrasi dalam akses teknologi. Konsepsi masyarakat yang berorientasi pada nilai dapat memandu pembuat kebijakan dalam merancang kebijakan inovasi yang berorientasi pada ekosistem. Meskipun mengakui adanya keterbatasan, makalah ini menyarankan arah penelitian di masa depan, termasuk penerapan dan validasi spesifik industri melalui metode kualitatif dan kuantitatif.

Poin-poin penting:

  • Pentingnya pendekatan yang berpusat pada manusia terhadap inovasi
  • cita-cita produk dalam hubungannya dengan masyarakat

Ini menyoroti nilai-nilai seperti:

  • partisipasi warga
  • demokrasi dalam akses teknologi
  • kebijakan inovasi yang berorientasi pada ekosistem
  • menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan teknologi sumber daya manusia, dan pengetahuan untuk konsekuensi sosial.

Sumber: https://www.emerald.com/insight/1460-1060.htm

Amorita Grimonia Nouvisya Rambang, Ghinaa Wahyu Inaayah, Joella Angesti, Aisa Frederika Jerissia Murtagh