School of Information Systems

PERANCANGAN BUSINESS INTELLIGENCE PADA REKSADANA 3

Design

Database Design (Step 8)

Database design merupakan sebuah proses untuk merancang, mengembangkan, dan pemeliharaan suatu sistem yang digunakan dalam suatu proses bisnis. Database design sangat diperlukan dalam membangun suatu bisnis dengan mencocokan kebutuhan bisnis dan akan memudahkan dalam memelihara dan dapat meningkatkan kualitas konsistensi data.

Metode Database Design memerlukan beberapa tahapan dalam perancangan, berikut merupakan tahapan perancangan dari aplikasi REKSADANA:

1. Memilih proses

Proses yang dianalisa dalam aplikasi REKSADANA yaitu proses untuk melakukan suatu transaksi pada aplikasi.

2. Memilih grain

Grain merupakan atribut yang dimunculkan pada tabel ERD. Untuk aplikasi REKSADANA grain dari proses bisnis yang ada yaitu memiliki tabel Transaction, Company, Time, dan Customer.

3. Identifikasi dimensi

Identifikasi dimensi merupakan sebuah proses untuk menentukan dimensi yang dimiliki pada setiap entity dan fact table suatu proses bisnis yang dipilih.

Dalam aplikasi REKSADANA, berikut merupakan dimensi yang dibuat:

Tabel Dimensi Transaction TransactionID, CompanyID, CustomerID, TimeID, StocksID, TransactionPrice, date
Company CompanyID, CompanyName, CompanyAddress, CompanyDescription
Time TimeID, day, week, month, year
Customer CustomerID, CustomerName, CustomerPhone, CustomerEmail, CustomerDOB
Stocks StocksID, StocksCompany,StocksType,StocksPrice

4. Memilih fact table

Fact table merupakan suatu proses utama yang dijadikan sebagai entity utama dan merupakan suatu tumpuan dari entitas lainnya dan memiliki letak di tengah pada star schema.

Setelah mengidentifikasi semua langkah metode perancangan database, berikut merupakan hasil star schema yang kami buat untuk aplikasi REKSADANA:

4.2 ETL Design (Step 9)

ETL merupakan singkatan dari Extract, Transform, dan Load yang merupakan proses mengintegrasikan data-data yang berasal dari berbagai macam sumber menjadi satu penyimpanan data konsisten yang dimuat di dalam data warehouse. Karena proses ini memiliki nilai sebagai alat bagi perusahaan untuk melakukan pengambilan keputusan, maka data warehouse perlu diubah secara berkala sesuai dengan perubahan dalam bisnis yang terjadi. Proses ini dapat dilakukan secara berulang secara harian, mingguan, atau bulanan dengan konsisten, cermat, dan tepat serta harus didokumentasikan dengan baik. Berikut merupakan penjelasan mengenai proses ETL yang akan kami lakukan:

– Extract

Sebelum melakukan ekstraksi data, kami akan melakukan analisis mengenai kebutuhan pengguna, bisnis, dan data-data dari sumber data yang akan digunakan. Dengan begitu, kami akan mencapai tujuan pembuatan dashboard dengan lebih maksimal. Kemudian pada proses ekstraksi, data akan diekstraksi dari berbagai macam sumber data seperti database, website, API, dan lainnya.

– Transform

Setelah data selesai diekstraksi, maka data-data tersebut akan ditransformasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi REKSADANA. Proses transformasi data akan meliputi berbagai macam proses seperti pembersihan data, validasi data, normalisasi, penggabungan data, pengelompokan data, dan perhitungan data. Dengan melakukan transformasi data, maka data yang digunakan akan sesuai dengan format yang sesuai dan dibutuhkan oleh aplikasi.

– Load

Sebelum melakukan pemuatan (load), kita harus memastikan bahwa transformasi dan validasi data dilakukan dengan lancar dan tidak ada yang tertinggal. Kemudian, data-data tersebut akan diolah dan dimuat ke dalam data warehouse dan aplikasi.

Salah satu tools yang dapat digunakan dalam proses ETL ini yaitu SQL Server Integration Services (SSIS). SQL Server Integration Services merupakan software yang mampu untuk membuat ETL packages. Package ini akan disimpan dalam sebuah file.dtsx ataupun disimpan di SQL Server pada database msdb.

Metadata Repository Design (Step 10)

Metadata Repository merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola informasi secara deskriptif mengenai berbagai macam model data yang digunakan. Metadata repository memiliki peranan sebagai repositori utama dalam menyimpan metadata yang berkaitan dengan kebutuhan aplikasi, database, dan infrastruktur aplikasi lainnya. Dengan mendesain metadata repository yang efektif akan sangat membantu user aplikasi REKSADANA untuk melihat dan menavigasi informasi di dalamnya. Metadata repository memungkinkan kita untuk menggabungkan teks dengan visualisasi yang berbentuk diagram atau grafik sehingga dapat mengintegrasikan dan melakukan perubahan metadata. Perancangan metadata

repository sangat penting karena dapat mengelola seluruh metadata secara terpusat dan memastikan keamanan serta konsistensi data.

Construction

Construction terdiri atas ETL Development dan Application Development

5.1 ETL Development (Step 11)

ETL Development yang diperoleh dari aplikasi REKSADANA meliputi :

1. ETL Tool

a. ETL dibuat oleh perancang menggunakan Microsoft Server Integration Services (SSIS). Hal ini menyediakan antarmuka grafis untuk membangun jalan kerja ETL dan bisa digunakan untuk mengambil data dari sumber yang berbeda, melakukan transformasi, dan mengunggahnya ke dalam aplikasi REKSADANA.

b. ETL dibuat perancang menggunakan Talend. Talend menyediakan fitur-fitur yang komprehensif dan mengembangkan visual yang intuitif. Talend juga mendukung berbagai sumber data dan menyediakan berbagai transformasi dan fungsi yang bisa digunakan dalam aplikasi REKSADANA.

c. ETL juga dibuat oleh perancang menggunakan Oracle Data Integrator (OCI). OCI menyediakan fitur-fitur yang canggih yang berguna untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber, melakukan transformasi kompleks, dan mengunggahnya ke dalam sistem target.

Evaristus Didik Madyatmadja

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031