School of Information Systems

Apa itu Devin AI – Si Software Engineer Masa Depan

Perkembangan Artificial Intelligence kini semakin pesat. Semakin banyak teknologi-teknologi pintar menggunakan Artificial Intelligence. Perusahaan-perusahaan teknologi diseluruh dunia juga terus bersaing untuk menghasil produk teknologi berbasis AI seperti OpenAI yang mengeluarkan ChatGPT-4, Google yang mengeluarkan Gemini, dan yang terbaru akan hadir Devin AI yang didevelop oleh cognitive lab. Devin AI ini dikabarkan dapat menggantikan pekerjaan software engineer di masa depan.

Apa itu Devin AI?

Devin AI merupakan tools AI yang mampu melakukan coding untuk membuat aplikasi yang diinginkan. Selain dapat menghasilkan code, Devin AI juga mampu melakukan debugging. Devin AI diciptakan oleh , CEO dari Cognition Labs. Devin AI diciptkan dengan tujuan dapat memberikan potensi untuk mengurangi jadwal proyek, mengurangi kesalahan manusia, dan memungkinkan solusi software yang kompleks.

Apa saja kemampuan Devin AI?

Berikut adalah kemampuan dari Devin AI:

· Memiliki Kemampuan Programming yang Canggih: Devin AI mampu menyelesaikan masalah pemrograman yang sangat rumit. Hal ini dikarenakan Devin AI dapat menavigasi ribuan keputusan dengan mulus dan dapat memastikan setiap Langkah yang dipilih sesuai dengan tujuan proyek. Devin AI juga mampu terus belajar dan memahami scenario pemrograman yang berbeda.

· Terintegrasi dengan Developer Tools: Devin AI terintegrasi dengan editor code dan shell yang biasa digunakan oleh software engineer untuk menulis, mengedit, menguji code mereka dan juga Devin AI bekerja dalam Sandbox Compute Environment sehingga operasi berjalan dengan aman dikarenakan environment yang terisolasi dari sistem eksternal yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

· Memiliki fitur yang kolaboratif: Devin AI memiliki fitur progress reporting yang real-time sehingga setiap anggota dari tim proyek dapat memantau kinerja dari Devin AI. Hal tersebut memungkinkan adanya transparansi dan intervensi serta penyesuaian yang dibutuhkan. Devin AI juga terintegrasi dengan feedback yang ada pada workflow, sehingga perusahaan dapat memproses feeback dari para kolaborator, digunakan untuk meningkatkan pendekatannya, dan mengembangkan strategi supaya lebih selaras dengan requirement proyek dan harapan dari tim proyek.

Use Case Penggunaan Devin AI

Berikut beberapa usecase penggunaan Devin AI:

· Untuk pembuatan website: Devin AI dapat membuat website untuk client dengan memperhatikan tampilan website dan terkoneksi dengan database.

· Untuk pengembangan aplikasi: Devin AI dapat membantu dalam membuat desain aplikasi dan membuat code supaya aplikasi dapat bekerja dengan baik. Hal ini membuat pembuatan aplikasi menjadi sangat cepat.

· Membantu dalam Testing Aplikasi: Devin AI dapat membantu dalam mengecek masalah pada software atau aplikasi, menemukan masalahnya dan memberikan solusi bagaimana cara memperbaikinya.

Bagaimana Devin AI Bekerja?

Devin AI mampu membedakan berbagai bahasa pemrograman, membuat software dan memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikan sesuatu. Cara kerja algoritmanya adalah pertama-tama Devin akan memecahkan apa yang Anda perintahkan menjadi bagian-bagian kecil untuk dipahami. Kemudian, ia mencari di dalam library nya untuk menemukan cara terbaik untuk menangani permintaan Anda dan memikirkan seberapa cepat proyek harus dikerjakan, seberapa besar proyeknya, dan bagaimana caranya proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar. Setelah itu, Devin akan mulai menulis code. Devin dapat menulis code dalam bahasa python dan javascript dan dapat menggabungkannya. Devin akan memeriksa codenya untuk memastikan codenya masuk akal. Devin akan terus belajar ketika memiliki lebih banyak proyek, sehingga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang baru dan terus mengikuti perkembangan teknologi.

Referensi:

https://devinai.dev/

https://daily.dev/blog/what-is-devin-the-ai-software-engineer-everyone-is-talking-about#:~:text=Related%20Questions-,What%20is%20Devin%20AI%20software%3F,focus%20on%20more%20complex%20problems.

Erin

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031