School of Information Systems

Low Code Programming menggunakan Mendix Application

Low-code adalah metode pengembangan aplikasi yang menggunakan visual sebagai pengganti metode coding. Low-code beroperasi dengan “model-driven” yang digunakan untuk membuat dan mengimplementasikan software dengan cepat dengan menggunakan drag and drop. Dimana user dari berbagai level seperti developer, expert, stakeholder, dan decision maker bisa menggunakan low-code untuk membangun aplikasi.

Menurut Gartner, Platform aplikasi low-code adalah platform aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan aplikasi dengan cepat dengan mengabstraksi dan meminimalkan atau mengganti coding yang diperlukan dalam pengembangan.

Pengembangan aplikasi dengan low-code memiliki banyak fitur dan kelebihan dibandingkan dengan metode yang lebih tradisional seperti:

  • Peningkatan produktivitas dalam pengembangan / pembuatan aplikasi
  • Memberikan visualisasi suatu aplikasi bersamaan dengan pembuatan aplikasi
  • Menyediakan komponen yang sudah dikonfigurasi seperti module, logic, template, connector, dll yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
  • Mempermudah kolaborasi dengan penggunaan visual dalam pengembangan aplikasi.
  • Membantu kolaborasi dalam pengembangan dengan alat seperti user stories, messaging, feedback loop, revision tracking, dll.
  • Menyediakan skalabilitas yang tinggi dengan platform berbasis cloud yang dapat diubah sesuai dengan permintaan permintaan client atau kebutuhan bisnis.
  • Integrasi data dan logika dengan aman dari sumber, sistem, atau layanan lainnya termasuk sistem legacy.
  • Low-code mendukung setiap fase dalam development lifecycle dengan alat untuk project management, requirement management, version control, testing, deployment, dll.
  • Menggabungkan metode pengembangan Agile dan DevOps.

No-code menggunakan metode pengembangan aplikasi yang dapat dilakukan dengan sistem drag and drop tanpa ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam coding. Dimana user dapat membuat aplikasi sendiri tanpa IT dalam ruang lingkup, skala, dan integrasi yang terbatas.

Sedangkan high-code atau metode pengembangan tradisional, yang menggunakan coding manual yang dapat membangun solusi apapun sesuai dengan kebutuhan. Metode ini bergantung pada tenaga kerja developer yang tersedia dan memakan waktu dan sumber daya

Low code merupakan metode pengembangan yang berada diantara no-code dan high-code. Dimana user dan developer dapat menerapkan keahlian mereka, berkolaborasi, dan melakukan pengembangan solusi bersama.

Low code menyediakan integrated development environments (IDEs) yang memmungkinkan user dan developer untuk berkontribusi dalam sebuah project. User dapat membuat aplikasi sederhana tanpa menunggu IT dengan pengelolaan dari IT. Sedangkan developer mendapatkan dukungan dalam client-side, server-side, and integration development dengan fitur-fitur seperti custom code, integration with multiple sources, building mobile apps, microservices, translate business needs into custom solution.

Mendix adalah platform aplikasi pengembangan untuk membangun dan meningkatkan aplikasi mobile dan web. Dengan 3 prinsip utama yaitu kecepatan, kolaborasi, dan control.

Mendix adalah sebuah leader dalam Gartner magic quadrant dengan kelebihan:

  • Inovasi: kemampuan low-code tingkat lanjut yang bermanfaat bagi kasus penggunaan baru seperti IoT, digital twins, MxAssist, dll.
  • Product: Mendix mendapat skor tinggi di sebagian besar kemampuan utama, terutama pada desain UX, dukungan integrasi, dan tata kelola.
  • Operations: Opsi penerapan yang fleksibel, dukungan multicloud, dan strategi rilis dengan backward compatibility yang membantu memastikan keandalan dan ketahanan produk bagi user Mendix.

Mendix menyediakan alat no-code dan low-coding dengan integrasi untuk membantu kolaborasi antara user dengan developer dengan kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi. Alat pengembangan software low-coding ada dalam bentuk Mendix Studio Pro yang disesuaikan untuk developer profesional dengan integrated development environments (IDEs) untuk memperluas kemampuan pengembangan antar user dan developer.

Mendix menggunakan arsitektur cloud-based dan alat-alat automation untuk mendukung deployment, management, dan monitoring of enterprise grade applications.

Yakob Utama Chandra

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031