School of Information Systems

NoSQL Databases, Kapan dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

[Apa itu NoSQL Database?]

NoSQL adalah sistem basis data yang, seperti namanya, tidak menggunakan Structured Query Language (SQL) untuk mengirim kueri. Dengan menggunakan database NoSQL, kita dapat menyimpan data yang tidak terstruktur dalam jumlah besar. Seperti yang diekspetasikan, proses ini menghasilkan throughput, kecepatan baca/tulis yang jauh lebih baik dan memungkinkan kita untuk meningkatkan skala server secara horizontal.

Selain itu, perbedaan utama yang membedakan NoSQL Database dengan Database SQL pada umumnya adalah NoSQL tidak menggunakan sistem skema tabel yang kaku seperti Database SQL, sebaliknya NoSQL Database menggunakan model penyimpanan yang jauh lebih fleksibel, seperti Document-Oriented, Graph-Based, Key-Value, ataupun Column-Based.

[Kelebihan NoSQL Database]

NoSQL Database sendiri memiliki beberapa kelebihan utama yang membuat popularitasnya naik. Berikut merupakan kelebihan-kelebihan utama dari NoSQL Database :

1. NoSQL Database sangat cocok untuk digunakan dalam mengelola data yang kompleks dengan skala yang besar, seperti Internet of Things dan Big Data, karena dapat dengan mudah menangani volume data dalam jumlah yang besar.

2. Biaya maintenance NoSQL Database jauh lebih terjangkau, karena tidak terlalu membutuhkan database administrator dengan skill yang tinggi untuk mengoperasikannya.

3. NoSQL dapat memberikan skalabilitas horizontal yang baik, yang tentunya memungkinkan sistem untuk dengan mudah mengatasi peningkatan beban kerja dengan menambahkan lebih banyak node ke dalam kluster.

4. Penanganan data skema dan struktur data pada NoSQL mudah ditangani tanpa harus merubah konsistensi data pada database, karena skema data pada NoSQL tidak tetap seperti halnya pada SQL.

5. NoSQL database cenderung lebih mudah untuk diimplementasikan dan dikonfigurasi daripada Relational Database, serta dapat digunakan dengan baik dalam lingkungan cloud yang terdistribusi.

6. Memiliki kemampuan schema-less, yang dimana membuat user untuk tidak perlu lagi mendefinisikan fields dan tipe data pada tabel seperti pada MySQL.

[Kekurangan NoSQL Database]

Walaupun begitu, NoSQL Database memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut merupakan kekurangan utama dari NoSQL Database :

1. NoSQL Database cenderung mengutamakan skalabilitas dan kinerja daripada konsistensi data. Hal ini tentunya dapat berakibat kepada kurangnya konsistensi dalam replikasi data antara node-node dalam sistem, yang bisa menjadi masalah jika aplikasi membutuhkan konsistensi yang kuat.

2. NoSQL Database umumnya tidak mendukung transaksi kompleks seperti yang didukung oleh Relational Database. Hal ini dapat menjadi sebuah masalah apabila aplikasi membutuhkan transaksi yang melibatkan operasi rollbacks ataupun multiple-step.

3. Perubahan dari suatu record akan tersimpan secara permanen.

4. Tiap row merupakan data yang unik, sehingga tidak dapat digantikan dengan data lain.

5. NoSQL Database masih belum memiliki standarisasi seperti yang ada pada SQL Relational Database. Setiap sistem NoSQL Database memiliki API, model data, dan bahasa querynya sendiri, yang tentunya dapat mempersulit user untuk mempelajari banyak NoSQL Database dengan tipe yang berbeda dalam waktu yang berdekatan, selain itu hal ini juga dapat mempersulit migrasi antar sistem NoSQL.

[Kapan Sebaiknya Kita Menggunakan NoSQL Database?]

Lalu, kapan sebaiknya kita menggunakan NoSQL Database? NoSQL Database sendiri sangat cocok untuk digunakan dalam situasi khusus tertentu. Pertama, saat kita perlu mengelola dan menyimpan data dalam jumlah yang sangat besar, khususnya dalam skala Big Data yang dimana, NoSQL Database sanggup menangani data dalam jumlah besar tersebut, serta dapat memberikan performa pemrosesan yang cepat. Kondisi kedua, adalah pada saat kita perlu mengelola data yang sifatnya semi-terstruktur ataupun tidak terstruktur seperti dokumen, grafik, ataupun data key-value pairs. Database NoSQL cenderung memiliki fleksibilitas lebih dalam menyimpan dan mengambil data dengan struktur yang beragam tanpa adanya skema yang ketat. Terakhir, NoSQL dapat menjadi pilihan yang baik ketika kita memerlukan skalabilitas yang mudah ditingkatkan secara horizontal.

[Bagaimana Cara Menggunakan NoSQL Database?]

Untuk menggunakan NoSQL Database, pertama-tama kita perlu untuk menentukan jenis Database yang mana yang harus digunakan. Pada kesempatan kali ini, kita akan sama-sama membahas tentang bagaimana cara untuk menggunakan MongoDB, salah satu jenis NoSQL Database yang paling sering digunakan. Berikut merupakan langkah-langkah yang harus diikuti untuk bisa menggunakan MongoDB, seperti :

1. Instalasi: Pertama-tama, kita perlu mengunduh dan menginstal MongoDB terlebih dahulu sesuai dengan sistem operasi yang kita gunakan. Setelahnya, pastikan MongoDB dapat dijalankan di perangkat.

2. Membuat Database: Di dalam MongoDB sendiri, database akan secara otomatis dibuat saat kita ingin menyimpan data pertama. Kita dapat menggunakan perintah use <nama_database> untuk masuk kedalam database yang ingin kita gunakan.

3. Membuat Collection: Sistem collection didalam MongoDB sangat mirip dengan sistem table didalam Relational Database. Kita dapat membuat collection baru dengan menggunakan perintah db.createCollection(<nama_collection>).

4. Menyimpan Dokumen: Dalam melakukan proses penyimpanan, MongoDB sendiri menggunakan format dokumen BSON (Binary JSON) untuk menyimpan data. Kita dapat menyimpan dokumen baru ke dalam collection dengan menggunakan perintah :

  • db.<nama_collection>.insertOne(<dokumen>) | Menyimpan satu dokumen
  • db.<nama_collection>.insertMany(<array_dokumen>) | Menyimpan banyak dokumen sekaligus

5. Membaca Dokumen:

Untuk membaca data dari collection, kita dapat menggunakan perintah db.<nama_collection>.find(<kriteria_pencarian>). Sebagai contoh, db.users.find({ age: { $gt: 25 } }) akan mengembalikan semua dokumen dari collection “users” yang memiliki umur diatas 25 tahun.

6. Memperbarui Dokumen: Jika kita ingin memperbarui dokumen yang ada, kita dapat menggunakan perintah :

  •  db.<nama_collection>.updateOne(<data_yang_dicari>, <data_pengganti>) | Update satu dokumen.
  •  db.<nama_collection>.updateMany(<data_yang_dicari>, <data_pengganti>) | Update beberapa dokumen sekaligus.

7. Menghapus Dokumen: Untuk menghapus dokumen dari collection, kita dapat menggunakan perintah :

  • db.<nama_ collection>.deleteOne(<data_yang_dicari>) | Hapus satu dokumen
  • db.<nama_ collection>.deleteMany(<data_yang_dicari >) | Hapus banyak dokumen sekaligus

8. Indeks: Kita juga dapat membuat sistem indexing pada collection untuk meningkatkan kinerja pencarian di dalam database kita. Kita dapat menggunakan perintah db.<nama_collection>.createIndex(<indeks>) untuk membuat indeks. Misalnya, db.users.createIndex({ phone_number: 1 }) akan membuat indeks pada kolom “phone_number” secara ascending.

Devyano Luhukay