School of Information Systems

Blockchain and Internet of Things (IoT)

Pendahuluan

Ketika kita memasuki era Internet of Things (IoT), di mana perangkat terhubung semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, keamanan dan integritas data menjadi perhatian utama. Blockchain, teknologi terdesentralisasi yang mendasari cryptocurrency, telah muncul sebagai solusi untuk mengatasi tantangan ini. Artikel ini akan membahas kaitan antara blockchain dan IoT, serta bagaimana keduanya bersatu untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan terhubung.

1. Konsep Dasar Blockchain dan IoT

a. Blockchain : Sebuah buku besar terdesentralisasi yang mencatat transaksi secara transparan dan tidak dapat diubah. Ini menggunakan kriptografi untuk memastikan keamanan.

b. Internet of Things (IoT): Jaringan perangkat terhubung yang dapat berkomunikasi dan bertukar data. Termasuk dalam kategori ini adalah sensor, perangkat pintar, dan lainnya.

 

2. Keamanan Data dalam IoT dengan Blockchain

a. Integritas Data : Blockchain memberikan tingkat keamanan yang tinggi karena data yang dimasukkan ke dalamnya tidak dapat dimanipulasi. Ini sangat penting ketika berurusan dengan data dari perangkat IoT yang dapat memengaruhi keamanan dan keandalan sistem.

b. Identifikasi yang Aman: Blockchain dapat digunakan untuk mengamankan identifikasi perangkat IoT, mengurangi risiko peretasan atau manipulasi identitas perangkat.

 

3. Transparansi dan Keandalan

a. Rantai Pasokan Terdesentralisasi : Dengan menggunakan blockchain, rantai pasokan IoT dapat direkam secara transparan, mulai dari produksi hingga konsumen. Ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

b. Ketahanan Terhadap Kegagalan: Dengan struktur terdesentralisasi, blockchain membuat sistem IoT lebih tahan terhadap kegagalan karena tidak ada satu titik pusat yang dapat menyebabkan kegagalan keseluruhan.

4. Implementasi Blockchain dalam IoT

a. Smart Contracts : Kontrak pintar dapat diprogram untuk menjalankan dan mengotomatisasi proses di antara perangkat IoT. Misalnya, pembayaran otomatis atau persetujuan antar perangkat.

b. Keamanan Transaksi : Setiap transaksi antar perangkat dalam jaringan IoT dicatat dalam rantai blok, menciptakan jejak transparan yang dapat diperiksa dan diverifikasi

5. Tantangan dan Masa Depan

a. Skalabilitas : Memastikan bahwa blockchain dapat mengakomodasi jumlah besar transaksi dari jaringan IoT yang berkembang pesat.

b. Biaya dan Efisiensi Energi : Pengoptimalan biaya dan efisiensi energi blockchain agar sesuai dengan kebutuhan perangkat IoT yang seringkali memiliki keterbatasan daya.

 

Kesimpulan

Blockchain dan Internet of Things, ketika bersatu, memiliki potensi besar untuk menciptakan ekosistem terhubung yang aman dan andal. Melalui keamanan yang tinggi, transparansi, dan ketahanan terhadap kegagalan, keduanya bersama-sama membentuk fondasi untuk dunia yang semakin terotomatisasi dan terhubung.

 

Referensi:

· Swan, M. (2015). Blockchain: Blueprint for a New Economy. O’Reilly Media.

· Zyskind, G., Nathan, O., & Pentland, A. (2015). Decentralizing Privacy: Using Blockchain to Protect Personal Data. In Security and Privacy Workshops (SPW), 2015 IEEE (pp. 180-184). IEEE.

· Dorri, A., Kanhere, S. S., Jurdak, R., & Gauravaram, P. (2017). Blockchain for IoT security and privacy: The case study of a smart home. In 2017 IEEE International Conference on Pervasive Computing and Communications Workshops (PerCom Workshops) (pp. 618-623). IEEE.

Willy Kristian

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031